Ardi Manager PT Tirta Grup dan Ranti selaku Admin Pemasaran Gas LPG di PT Tirta Indonesia Sejahtera saat ditemui wartawan Media ini di Pekanbaru, Kamis (28/10/2021).

Pihak PT Tirta Bantah Adanya Dugaan Pungli Gas LPG Oleh Oknum di Perusahaannya

Kamis, 28 Oktober 2021 - 13:28:22 WIB
Share Tweet Google +

Reporter : Idris Harahap


SIAK, CATATANRIAU.com • Pihak Manajemen PT Tirta Grup membantah adanya praktek dugaan pungutan liar (pungli) yang dilakukan oleh oknum di perusahaan tersebut, hal ini disampaikan langsung oleh Ardi selaku Manager di perusahaan itu saat ditemui langsung oleh wartawan media ini disalah satu cafe di Kota Pekanbaru, Kamis (28/10/2021) pagi.

 

"Dalam progres kita, yang namanya LPG subsidi ini kita tidak pernah melakukan penyetokan barang di gudang, dan kita juga tidak memiliki alokasi reguler gas LPG berlebih, jadi tidak benar jika dikatakan kita melakukan pungli dengan mematok Rp 1000,- pertabungnya," ujar Ardi kepada Wartawan media ini.

 

Menurutnya, adapun pasokan gas yang disalurkan kepada pangkalan diluar dari jatah alokasi reguler, hal itu merupakan jatah gas LPG yang ditolak oleh sejumlah pangkalan dikernakan suatu hal dan lain sebagainya.

 

"Memang terkadang ada pangkalan yang menolak dimasukan gas, disebabkan kadang mereka pemilik pangkalan sedang ada kegiatan pesta, ataupun urusan urgent lainnya, oleh karena itulah mereka menolak, sementara gas sudah seharusnya jadwalnya mereka terima, maka setok gas yang seperti inilah yang kita alihkan kepada pangkalan lain yang terdekat dan memang membutuhkannya," jelasnya.

 

Ardi juga menjelaskan, adapun terkait penyaluran Gas LPG dari pihaknya terhadap pihak pangkalan diluar dari alokasi reguler, ia menerangkan bawah pihaknya tidak pernah meminta uang lebih kepada pihak pangkalan, menurutnya, kemungkinan hal ini memang ada dan bukan merupakan bentuk paksaan, namun hanya sekedar bentuk ucapan terimakasih dari pihak pangkalan saat mengantarkan log book bulanan.

 

"Maka terkadang mereka ada sekedar membawa berupa cemilan, jadi kita tidak pernah memaksakan pihak pangkalan untuk memberikan apapun kepada kita, justru mereka yang memberikannya sendiri secara suka rela sebagai ucapan terimakasih, itupun hanya berbentuk cemilan, itu yang kami ketahui secara resminya, jadi mungkin pihak pangkalan ini dikernakan dia diberikan lebih mungkin mereka merasa berterimakasih kadang mereka memberikan untuk sekedar membelikan pulsa. Jadi dari pihak kami tidak pernah memberikan patokan Rp 1000,- pertabung, itu tidak benar," tegasnya.

 

Lebih jauh dijelaskan Ardi, adapun paket ekstra diluar alokasi reguler, itu hanya ada pada peringatan tertentu, misal seperti hari besar idul Fitri ataupun tahun baru.

 

"Misal kita mau nyambut hari Raya Idul Fitri ataupun natal dan tahun baru dan lainnya. Nah, dimoment-moment seperti ini baru ada ekstra, kalau dikatakan setiap bulan ada ekstra itu tidak benar, sebab ekstra hanya ada dimoment-moment tertentu saja. Terkecuali ada event-event khusus seperti terjadinya kelangkaan gas LPG, maka kita akan mengadakan Operasi Pasar (OP) di wilayah Kecamatan yang membutuhkannya, seperti yang pernah kami lakukan di Bungaraya, hal ini dilakukan kerna permintaan dari Disperindag Siak," paparnya.

 

Disinggung apa upaya pihak perusahaan jika memang benar ada oknum yang bermain curang, Ardi mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan tindakan tegas terhadap oknum tersebut jika memang ada ditemukan fakta dugaan pungli tersebut.

 

"Sebab sama-sama kita tahu, yang kita salurkan ini merupakan barang subsidi, hal ini sangat-sangat riskan sekali, apalagi dibaca oleh khalayak ramai, jadi kami menyayangkan berita yang sebelumnya terbit tanpa melakukan klarifikasi terhadap kami. Intinya kami tidak membenarkan adanya pungli sebab sampai saat ini kami tidak pernah melakukan hal itu," katanya lagi.

 

Selain itu, bahkan menurutnya, pihaknya sering mengadakan pertemuan akbar dengan para pihak pangkalan untuk mempertanyakan keluhan mereka masing-masing.

 

"Dipertemuan ini kami lakukan tanya jawab, apa kendala dilapangan, apakah dari supir kami dalam masalah pengantaran gas, ataupun kendalanya ada dikami untuk masalah distribusinya, dan kita tidak pernah melakukan penyetokan gas didalam gudang, kita salurkan langsung dari SPBE kepangkalan," jelasnya.

 

Dalam kesempatan itu pula, Ranti selaku Admin Pemasaran PT Tirta Indonesia Sejahtera, ikut ambil bicara dalam klarifikasi tersebut, sebab ia merasa bahwa yang dituding dalam adanya dugaan melakukan pungli tersebut adalah dirinya.

 

"Disini saya sampaikan, bahwasanya saya tidak pernah membuat statement kepada pangkalan bahwa harus dibayar Rp 1000,- pertabung, hal itu tidak pernah saya sampaikan. Saya juga tidak pernah mengatakan kalau uang itu tidak dibayarkan maka saya tidak akan memasukkan gas kepangkalannya. Jadi yang saya tanamkan disini hanya pada laporan bulanan kita namanya log book, jadi log book itu yang sering saya cerewetin. Memang ada saya bilang kalau log book tidak diantar sesuai tanggal yakni pada tanggal 5 setiap bulannya, maka saya akan tunda penyaluran gasnya, jadi hanya ditunda bukan berarti tidak diantarkan ataupun mengurangi," pungkasnya.***


 



Tulis KomentarIndex
Berita TerkaitIndex