Abdullah Sani Berusaha Kabur, Kejari Pelalawan Eksekusi Buron Penipuan Terus Menerus

PELALAWAN, CATATANRIAU.com | Kejaksaan Negeri (Kejari) Pelalawan yang dipimpin Silpia Rosalina, SH MH, melalui seksi Pidana umum melakukan penangkapan dan eksekusi terpidana buron Abdullah Sani aluas Sani Bin Syarifuddin (Alm) atas putusan Mahkamah Agung No. 1335 K/Pid/2021. Hal ini disampaikan Kasi Intel Kejari Pelalawan Fusthathul Amul Huzni SH, Senin (25/07/2022) malam di Pangkalan Kerinci.
" Pada hari ini Senin tanggal 25 Juli 2022 sekira pukul 15.30 WIB, Tim
Jaksa Eksekutor Pidana Umum dibantu oleh Tim Tangkap Buron (Tabur) melakukan
Eksekusi Terhadap terpidana buron Abdullah Sani aluas Sani Bin Syarifuddin (Alm) atas putusan Mahkamah Agung No. 1335 K/Pid/2021, yang telah terbukti
melakukan tindak pidana Penipuan terus menerus sebagai perbuatan berlanjut. Dalam putusan melanggar pasal melanggar 378 KUHP Jo. Pasal 64 ayat (1) KUHP dihukum pidana
penjara selama 1 tahun," ungkap Kasi intel usai pemberangkatan terpidana ke Rutan Sialang Bungkuk.
Dikatakannya, bahwa didalam putusan pengadilan tingkat pertama/PN Nomor 46/Pid.B/2021/PN Plw
penuntut umum dan terdakwa sama-sama melakukan upaya hukum banding dan dalam
putusan banding menolak permintaan banding dari Terdakwa dan Penuntut Umum. Selanjutnya atas putusan banding tersebut, terdakwa mengajukan kasasi dan
berdasarkan putusan kasasi Permohonan kasasi Terdakwa ditolak. Sehingga jaksa
eksekutor melaksanakan putusan Pengadilan Tinggi yang menguatkan Pengadilan Negeri.
Bahwa dalam proses ekseskusi tersebut, terdakwa Abdullah Sani aluas Sani Bin Syarifuddin (Alm) melakukan sedikit perlawanan dan berupaya melarikan diri.
Namun Tim Jaksa Eksekutor dibantu oleh Tim Tabur dan beberapa personil kepolisian dengan sigap mengamankan terdakwa dan memasukan terdakwa ke mobil tahanan Kejaksaan Negeri Pelalawan untuk selanjutnya terdakwa diantarkan ke Rutan Sialang
Bungkuk Pekanbaru.
Bahwa Tim Tangkap Buron (Tabur) tersebut terdiri dari F. A. Huzni, M.H selaku Kepala Seksi Intelijen, Senator Boris, S.H., selaku Kasubsi ekonomi, keuangan, dan pengamanan pembangunan strategis, dan Umar Indra Cahya selaku Staf Intelijen.
Sedangkan Jaksa Eksekutornya adalah Niky Junismero, SH selaku Kasi Pidana Umum, dan Ray Leonardo, SH selaku Kasubsi Prapenuntutan Bidang Pidana Umum Kejaksaan Negeri Pelalawan.
Bahwa terdakwa melakukan tindakan penipuan terus menerus dengan mengaku sebagai pemilik 6 tanah kapling dengan ukuran masing-masing 5 x 26 Meter yang mana sebenarnya tanah kapling tersebut dimiliki secara sah oleh pihak lain yang bernama Suwindi dengan bukti kepemilikan berupa Sertifikat Hak Milik yang diterbitkan sejak tahun 1995,
Selanjutnya terdakwa menjual 6 tanah kapling tersebut kepada beberapa orang pembeli. Terdakwa
menjual tanah kapling tersebut dengan harga Rp. 25.000.000 (dua puluh lima juta rupiah)
per kapling. Total terdakwa telah menjual tanah kapling tersebut sebanyak 21 kali. Dan
akibat perbutaan terdakwa tersebut, kerugian yang dialami oleh para pembeli jika perkapling tanah harganya 25.000.000 adalah sebesar Rp. 525.000.000 (Lima Ratus
Dua Puluh Lima Juta Rupiah). *****
Laporan : E Pangaribuan
Editor : Idris Harahap