Jhony Charles Kembali Ingatkan Waspadai Karhutla: Pemadamannya Tidak Gampang, Dampak Negatifnya Besar

Selasa, 04 April 2023 - 10:20:55 WIB
Share Tweet Google +

PEKANBARU, CATATANRIAU.COM | Musibah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Bumi Lancang Kuning terus mendapat perhatian serius dari salah seorang tokoh muda Riau, Jhony Charles. Terlebih setelah terjadinya Karhutla di Kabupaten Bengkalis, baru-baru ini.

Menyikapi hal itu, pria yang akrab disapa JC ini kembali mengimbau semua pihak untuk mengantisipasi sekaligus mencegah supaya peristiwa serupa tidak terulang lagi.

"Besarnya dampak Karhutla bisa kita lihat dari apa yang terjadi di Bengkalis belum lama ini. Areal yang terbakar lumayan luas,  penanganannya tidak gampang. Petugas harus bertungkus lumus dan berjibaku di lapangan," ujarnya mengingatkan, Senin 3 April 2023.

Sebagaimana dilansir media lokal dan nasional, Karhutla melanda Kabupaten Bengkalis,  pada Sabtu  (18/3/2023). Lokasi kebakaran berada di Desa Kembung Luar, Kecamatan Bantan. Total ada sekitar 25 hektar lahan yang terbakar ketika itu. Agar api benar-benar padam, petugas butuh waktu hingga dua hari.

Merujuk keterangan Kabid Humas Polda Riau Kombes Sunarto, petugas gabungan mengalami sejumlah kendala di lapangan. Mulai dari akses jalan yang tidak ada menuju lokasi, hingga kondisi alam yang panas dan terik ditambah angin yang berhembus cukup kencang. Apalagi lahan yang terbakar adalah gambut, sehingga untuk pemadaman nya, petugas di lapangan harus memastikan api benar-benar telah padam.

"Itu baru satu kejadian. Seandainya ada lagi kejadian di tempat lain, bisa dibayangkan berapa banyak  energi, SDM hingga anggaran yang harus dikerahkan, " tambah Sekjen DPW Partai NasDem Riau ini.

Karena itu, JC yang kini maju sebagai bakal calon anggota DPR RI kembali mengingatkan semua pihak untuk berupaya mencegah terjadinya Karhutla. "Bagaimanapun, mencegah lebih baik daripada menanggulangi," ujarnya lagi.

JC mengingatkan berapa besarnya dampak negatif yang muncul akibat Karhutla tersebut. "Saya kira masyarakat Riau sudah punya pengalaman pahit akibat Karhutla ini. Tidak hanya kesehatan yang terdampak, aktivitas ekonomi juga terganggu. Belum lagi sorotan miring dari negara lain, " ingatnya.

Sebelumnya, JC  telah terlebih dahulu menyorot perihal Karhutla tersebut. Hal itu mengingat musim kemarau tahun ini diprediksi akan lebih kering dibanding dua tahun belakangan ini. Hal itu merujuk kepada prakiraan resmi BMKG yang menerangkan bahwa kondisi itu dipicu fenomena alam El Nino. Di mana Provinsi Riau termasuk salah satu daerah di Tanah Air yang mengalami kekeringan tersebut.

Melihat kondisi saat ini, JC menilai prakiraan itu ada benarnya. Meski ada kawasan di Riau yang masih diguyur hujan, namun ada juga kawasan yang telah masuk musim kering, sehingga berpotensi menimbulkan Karhutla. Salah satunya seperti yang terjadi di Bengkalis.

Pihaknya mengapresiasi stake holder yang telah melakukan persiapan untuk menghindari terjadinya Karhutla. "Kita bisa lihat, tidak saja pemerintah, pihak swasta juga ikut berpartisipasi. Apel siaga pun telah dilakukan. Hal ini patut diapresiasi. Semoga semua lapisan masyarakat di Riau juga turut melakukan hal serupa," harapnya.

Dalam kesempatan itu, JC kembali mengingatkan pentingnya membangun komunikasi dan koordinasi  antara semua pihak. Sehingga bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, penanganan dan aksi di lapangan bisa dilakukan dengan baik.

"Kalau koordinasinya mantap dan dinamis, maka aksi di lapangan juga akan lebih baik. Kita harapkan semua pihak bergerak secara maksimal, " tambahnya.

Untuk diketahui, sejauh ini sejumlah kabupaten dan kota di Riau telah menetapkan status siaga darurat. Karhutla. Yakni Kota Pekanbaru, Kabupaten Bengkalis, Siak dan Kepulauan Meranti.

Sebelumnya, kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, M Edy Afrizal telah meminta  pemerintah kabupaten/kota yang lain turut menetapkan status serupa agar memudahkan dalam hal koordinasi penangangan bencana tersebut. ***

Laporan : Idris Harahap 



Tulis KomentarIndex
Berita TerkaitIndex