Jembatan Hancur, PK-KNPI Kecamatan Tualang Berkomentar

Sabtu, 08 September 2018 - 14:08:01 WIB
Share Tweet Google +

 

Perawang-Siak, Catatanriau.com, -Terkait polemik rusaknya jembatan Sultan Syarif Hasim Kecamatan Tualang ,Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kecamatan Tualang meminta agar kendaraan berukuran besar tidak lagi melewati Jembatan Sultan Syarif Hasim II (Jembatan Maredan) dan pihak terkait tindak tegas terhadap kendaraan ataupun angkutan yang over tonase agar jembatan dan jalan tidak rusak, Jum'at (7/9/2018).


Ketua PK KNPI Tualang Ika Rahman menyampaikan kepada awak media, Ia merasa prihatin dengan kondisi Jembatan Maredan, terlebih yang saat ini mengalami kerusakan. 

"Jembatan ini adalah aset dan kebanggaan kami masyarakat Perawang, kami pikir agar jembatan dan jalan itu terawat dan kondisi atau ketahanannya berumur panjang kami minta mobil yang berukuran besar tidak lagi diperbolehkan lewat jembatan, kecuali angkutan umum atau angkutan yang memang milik pemerintah, dan Dishub ataupun Satlantas dapat menindak tegas angkutan yang over tonase," ungkapnya. 

Masalah Jembatan Maredan memang sudah menjadi perhatian serius khususnya bagi masyarakat Kecamatan Tualang, sebab masyarakat menilai kondisi jembatan sudah sangat memprihatinkan. 

"Kita lihat sekarang sudah ada lobang, kalau struktur jalan diatas jembatan pun sudah bergelombang itu sudah lama. Ini sekarang kita tidak tau berapa ketahanan jembatan menampung beban, tentu tidak lagi ketahanannya seperti waktu awal dibuat duluan kan, jangan nanti sudah ada kecelakaan akibat kerusakan atau bahkan roboh baru pada sibuk," Lanjutnya. 

Menurut Ika, dengan kondisi jembatan saat ini sudah saatnya solusi jangka panjang yang harus dicapai, bukan sekedar himbauan saja, harus ada perhatian khusus.

 "Tadi waktu pertemuan dengan LMR dan anggota DPRD Siak sudah saya sampaikan, intinya bagaimana mobil berukuran besar tidak lagi melewati jembatan, mungkin salah satunya melalui penerapan kelas jalan ataupun aturan yang lainnya, sebab kalau tidak begitu menurut saya kurang efektif juga, kalau dibiarkan lewat walau ada penjagaan nanti rentan dengan pungli, kalau tidak dijaga angkutan sesuka hatinya melewati jembatan," Tutupnya.

Dari informasi yang dihimpun Catatanriau.com, aksi pemberhentian angkutan berukuran besar agar tidak melewati Jembatan Maredan bukan yang pertama kalinya dilakukan oleh masyarakat Kecamatan Tualang. Sebelum aksi yang dilakukan oleh masyarakat pada Jum'at siang, beberapa tahun lalu aksi serupa juga pernah dilakukan oleh salah satu kelompok pemuda di Kecamatan Tualang yaitu Barisan Muda Tualang.


Laporan : MRI



Tulis KomentarIndex
Berita TerkaitIndex