Batin Mudo Gondai Minta Bupati Segera Bertindak, Mendadak Penerimaan TBS Tutup & Harga Terjun Bebas, Rabu 27 April 2022

Batin Mudo Gondai Minta Bupati Segera Bertindak, Mendadak Penerimaan TBS Tutup & Harga Terjun Bebas

Rabu, 27 April 2022 - 18:09:04 WIB
Share Tweet Google +

PELALAWAN, CATATANRIAU.com | Secara mendadak tanpa pemberitahuan di Kecamatan Langgam, Pelalawan. Sabtu 23 April 2022 Pukul 12:00 Pabrik sudah berhenti menerima SPB ( Surat Pengantar Buah ). Minggu 24 April 2022 Mendadak semua PMKS yang ada di Kecamatan Langgam tutup.
Toke tiarap, petani yang menjual ke toke menangis. Senin 25 April 2022
Harga TBS menjadi Rp 1.300/ kg. Harga sangat jauh dari ketetapan pemerintah, petani memerlukan kehadiran pemerintah bertindak. Hal ini disampaikan Firmansyah yang bergelar Batin Mudo Gondai, Rabu (27/04/2022)

"Pabrik pabrik kelapa sawit saat ini sesuka hati dengan harga TBS di Kecamatan Langgam Kabupaten Pelalawan ,Riau. Mendadak semua PMKS yang ada di Kecamatan Langgam tutup. Sehingga antrian mobil truck pengangkut TBS  sangat panjang. Harga TBS juga dihargai Rp 1300," ungkap Batin Mudo Gondai tokoh masyarakat Kecamatan Langgam. 

Alasan PKS, Info Bapak Presiden Joko Widodo yang melarang Ekspor .
pertanggal 28 April 2022. Padahal   
 CPO tidak ada larangan ekspor . Hanya Tiga jenis bahan baku minyak goreng yang dilarang ekspor ini adalah Refined, Bleached, and Deodorized (RBD) Palm Oil. 

Gubernur Riau  sudah mengeluarkan surat edaran kepada pabrik sawit supaya tidak melakukan penurunan harga Tandan Buah Segar (TBS) secara sepihak. Sekarang menjadi persoalannya adalah ada TBS masyarakat yang terkena imbas dari penurunan harga sepihak dari perusahaan.

PKS tutup, TBS menjadi restan  sampai membusuk di mobil, peron dan ram. Kerugian mencapai ratusan juta Rupiah bagi petani kecil.  Mobil angkut TBS tidak bisa dilakukan pembongkaran alasan karena ada pembatasan kuota. Hal ini lebih  buruk lagi ketika dapat giliran bongkar terjadi pemotongan sortasi oleh pihak perusahaan.

PKS bervariasi dalam melakukan pemotongan sortasi angkanya  diatas 6,5%. Bahkan untuk melakukan rotasi pembongkaran karena armada angkut mobil TBS banyak antri di Pabrik.  PKS menawarkan pemotongan sortasi di luar dari ketentuan. Nego sortasi menekan petani pun terjadi sebagai syarat untuk bongkar.

Petani merasakan terkesan  perampokkan bagi para petani sawit. 
Diminta pemerintah dalam hal ini Bupati Pelalawan harus bertindak kepada perusahaan yang melakukan penurunan harga sepihak dan pemotongan sortasi yang  tidak wajar. 

"Pak Bupati yang terhormat, mohon tindak perusahaan yang nakal dan merampok petani. Kiranya pak Bupati peduli membela para petani. Ada 5 Pabrik Minyak Kelapa Sawit ( PMKS ) yang ada di kecamatan Langgam semuanya tidak sanggup menampung TBS yang ada. Sementara di peron, ram dan di kebun masih banyak TBS yang tidak bisa di panen," pintanya. EP


 



Tulis KomentarIndex
Berita TerkaitIndex