Akulah Si Anak Sakai, Penulis: Vira Santika (Alumni Inkubator Karir Pertamina Hulu Rokan)

Selasa, 11 Januari 2022 - 21:05:42 WIB
Share Tweet Google +

Penulis : Vira Santika


CATATANRIAU.com | Mengawali predikat mahasiswa di HPPMS-R (Himpunan pemuda pelajar dan mahasiswa sakai Riau) merupakan suatu babak baru dalam panjangnya alur kehidupan. Bergabung dan ikut serta dalam segala hal yang menjadi kewajiban sebagai mahasiswa baik di lingkungan kampus maupun lingkungan Asrama Sakai merupakan sumber pengalaman yang sangat berharga. Menjadi pemuda merupakan suatu masa emas yang berkilau, karena generasi mudalah yang akan melanjutkan berbagai cita-cita dan masa depan bangsa. Terlahir dari Rahim kehidupan suku Sakai yang dulunya dikenal sebagai suku terasing nan asli dengan adat istiadat yang kental, merupakan suatu tantangan tersendiri bagi diri. Menepis berbagai persepsi negative yang dilabel kan dengan masyarakat Suku Sakai merupakan kewajiban bagi diri yang mencintai suku Sakai itu sendiri. Meciptakan targetan-targetan dan pencapaian diri sebagai anak Sakai merupakan bagian dari kecintaan kita terhadap Suku Sakai. Sebagai mahasiswa dan pelajar yang harus berperan aktif untuk kemajuan Sakai kedepannya.

 

Diterima pada jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau merupakan suatu tujuan yang diinginkan sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Atas. Ketertarikan dengan kehidupan sosial dengan cangkupan kehidupan yang luas dan sejalan dengan keberadaan diri sendiri yang berasal dari Suku Sakai. Tahun 2018 resmilah menjadi bagian dari HPPMS-R (himpunan pemuda pelajar dan mahasiswa Sakai Riau) dan juga sebagai mahasiswa Sosiologi FISIP Universitas Riau. Realita sebagai mahasiswa yang mungkin tak seindah dan semulus apa yang dibayangkan ketika masa SMA dahulu mulai dapat dinikmati dan dijalani dengan berbagai drama kehdiupan mahasiswa. Mager, capek, lelah dan berbagai bisikan yang membuat diri sendiri agak goyah harus senantiasa ditepiskan keberadaannya. Menyemangati diri sendiri dengan gambaran cita-cita yang terbayang dan orang tua yang harus kita bahagiakan merupakan satu langkah jitu yang mengembalikan semangat diri.

 

Ditengah asiknya menjalankan kegiatan sebagai mahasiswa dan mulai ikut dalam berbagai kegiatan yang dapat memberikan pengembangan diri dan wawasan bagi diri sendiri, pandemi Covid-19 pun hadir ditengah-tengah kehidupan kita. Berbagai penyesuaian diri terhadap metode perkuliahan yang serba online sedikit mengakibatkan dilema ketika sudah mendekati semester akhir dalam masa perkuliahan. Berbagai mata kuliah yang melaksanakan penelitian secara langsung turun kelapangan semua mulai dilaksanakan secara online. Jika metode perkuliahan mulai berubah, maka semangat dalam perkuliahan ini juga harus berubah menjadi lebih kuat lagi. Langkah-langkah maju yang mulai dilaksanakan adalah dengan menargetkan predikat IP/IPK yang memenuhi target sehingga dapat mengambil mata kuliah semester atas dan juga strategi pengambilan mata kuliah setiap semesternya. Sehingga pada semester 6 seluruh mata kuliah teori sudah terselesaiakan dan ketika memasuki semester 7 sudah focus dalam penyelesaian tugas akhir yakni skripsi. 

 

Setelah menyelesaiakan targetan pencapaian jumlah sks dan pengambilan mata kuliah semester atas, maka pada semester 6 disaat pengembilan mata kuliah yang bernama Seminar Masalah Sosiologi yang merupakan mata kuliah simulasi dari Seminar Proposal. Pada tahap pembuatan rancangan proposal ini, saya mulai mengambil judul yang dapat saya ajukan untuk judul tugas akhir saya. Dalam pembuatan rancangan proposal untuk mata kuliah ini, saya mulai mengajukan judul tersebut kepada PA (Penasehat Akademik) saya. Alhamdulillah  judul yang saya ajukan tersebut diterima sebagai tugas akhir. Ketika proposal sebagai ujian akhir semester tersebut telah saya selesaikan, maka saya lanjutkan proposal tersebut untuk bimbingan kepada Penasehat Akademik saya. Sambil menyelam minum air mungkin itulah pepatah yang tepat untuk saya pada saat itu, karena proposal tersebut dapat saya ajukan untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Semester dan proposal tugas akhir. 

 

Setelah dua kali bimbingan dengan dosen pembimbing, maka pada bulan Juni 2021 proposal saya tersebut di acc untuk diseminarkan. Seminar proposal tersebut terlaksanakan pada semester 6 dan seiring dengan terselesaikan mata kuliah teori dan pencapaian target SKS. Memasuki semester 7 dalam masa perkuliahan, maka saya mulai melaksanakan penelitian skripsi pada bulan Agustus. Pada bulan November 2021 saya mengikuti suatu Program Inkubator Karir PT. Pertamina Hulu Rokan yang diselenggarakan oleh PT. Pertamina Hulu Rokan bekerjasama dengan Pusat Pengembangan Karir dan Kewirausahaan (P2K2) Universias Riau. Awalnya saya tidak tertarik untuk mengikuti kegiatan tersebut dengan alasan takut menganggu tugas akhir saya, Namun setelah saya melihat rundown acara ada test STIFIn maka saya muai tertarik untuk mengikutinya. Ajakan dari teman dan juga penjelasan-penjelasan tentang kegiatan tersebut membuat saya akhirnya memutuskan untuk ikut dalam kegiatan tersebut. Dalam berbagai tanda tanya tentang apa sih kegiatan Inkubator Karir ini akhirnya membuat saya tertegun sendiri dengan agenda yang dilaksanakan tersebut. Dimana cita-cita yang sudah ada sketsa sebelumnya, ketika saya mengikuti kegiatan ini menjadikan sketsa tersebut sebagai sebuah gambar. Diarahkan dalam pencapaian setiap tahapan-tahapan yang harus kita lalui dalam pencapaian sebuah cita-cita atau bintang terang. 

 

Motivasi, pengalaman hidup, kiat-kiat kesuksesan yang diberikan oleh mentor pada materi communication skill membuat saya menjadi yakin bahwasannya setiap kita adalah seorang yang harus memiliki kemampuan tersebut. Kemampuan berkomunikasi ini memiliki nilai yang sangat berharga, dimana dalam sebuah mata kuliah komunikasi lintas budaya dikatakan bahwasannya antara komunikasi dengan budaya memiliki hubungan yang sangat kuat. Kenapa demikian? Karena bagaimana suatu budaya akan diketahui dan dapat dipertahankan jika kita tidak dapat mengkomunikasikan budaya tersebut kepada orang lain. Semakin mengikuti setiap materi-materi yang diberikan oleh para mentor tersebut saya semakin bersemangat untuk mengikuti kegiatan tersebut. Tidak hanya sampai disitu, rangkaian kegiatan selanjutnya adalah self development yakni pengembangan diri dan pengenalan terhadap diri sendiri. Kegiatan yang diawali dengan test STIFIn memberikan gambaran personal genetic yang setiap orang miliki dan mampu mengenali karakter diri sendiri dan gambaran karir kedepannya. Hasil dan penjelasan mengenai personal genetic ini membuat pola fikir dalam diri saya menjadi lebih terbuka dan berkembang. 

 

Dengan pemateri-pemateri yang luar biasa tersebut menjadikan saya paham bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan yang luar biasa. Segala gambaran kehidupan yang saya bayangkan mulai memberikan warna tersendiri bagi diri saya. Mengenali diri sendiri, karakter diri dan jenjang karir seperti apakah yang sesuai dengan potensi diri sendiri merupakan suatu nilai yang berharga untuk kita ketahui. Ditugaskan untuk membuat outcome selama 5 tahun kedepan itu merupakan suatu hal yang sedikit membuat saya pusing pada awalnya, jangankan selama 5 tahun kedepan sedangkan 1 bulan kedepan saja mungkin dulunya saya tidak kefikiran. Dulunya saya hanya memikirkan hidup yang dapat mengalir seperti air dan melakukan apa yang harus dilakukan tanpa adanya targetan khusus. Namun setelah saya ikut dalam kegiatan Inkubator Karir tersebut, saya baru memahami bahwasannya pentingnya kita memikirkan apa targetan penacapaian kita untuk kedepannya, karena dengan adanya targetan tersebut dapat membuat kita terpacu untuk terus menceklis nya satu persatu. 

 

Kegelisahan saya yang sebelumnya tidak ingin ikut kegiatan tersebut karena takut skripsi saya terkendala sudah tertepis dengan sendirinya. Salah satu list dalam outcome saya adalah ingin menyelesaikan skripsi dalam tiga bulan setelahnya Alhamdulillah terwujud. Meyelesaikan pendidikan dijenjang Strata-1 dalam jangka waktu lebih kurang selama 7 semester 3,5 tahun akhirnya saya penuhi. Mungkin semangat saya dalam menjalankan hal tersebut tidak akan begitu berkobar jika saya tidak memiliki outcome pencapaian. Namun dengan mentor yang dilaksankan selama 5 hari offline dan 25 hari online tersebut membuat saya terus tertantang untuk terus melangkah dan menceklis satu persatu list keinginan dan pencapaian tersebut.

 

Untuk kita semua yang sedang berjuang dalam menceklis outcome dan menggapai segala targetan hidup maka bersemangatlah. Salah satu kata mentor yang saya ingat dalam Inkubator Karir tersebut adalah jadilah orang yang “sukses mulia” seringlah mendengar,  mengingat dan melakukan  hal-hal yang positif, karena dengan hal-hal yang positif tersebut hidup kita akan menjadi lebih bahagia. Teruslah menebar kebermanfaat dimuka bumi ini terutama untuk Sakai yang tercinta. Kata-kata yang selalu terngiang dan terdengar dari para pemuda Sakai adalah “Jangan tanyakan apa yang Sakai berikan untuk mu, tapi tanyakanlah apa yang telah engkau berikan kepada Sakai”. Pemuda hari ini adalah pemimpin masa depan, jangan jadi beban sejarah tetapi jadilah pengukir sejarah. Terima kasih untuk semua pihak yang telah mewarnai cerita hidup yang akan terasa panjang jika kita bersungguh-sungguh dalam menjalankannya, dan terasa singkat jika kita lalai dalam pelaksanaannya. Terima kasih kepada PT. Pertamina Hulu Rokan dan  Pusat Pengembangan Karir dan Kewirausahaan (P2K2) Universias Riau yang telah menjadi salah satu sarana titian saya untuk sampai ketahap ini. Untuk Sakai Hebat Sakai Mendunia kita pasti bisa.***


 



Tulis KomentarIndex
Berita TerkaitIndex