Tragis, Bocah 9 Tahun Tenggelam di Sungai Kalapeh: Polisi Bergerak Cepat, Orang Tua Korban Sudah Ikhlas

Tragis, Bocah 9 Tahun Tenggelam di Sungai Kalapeh: Polisi Bergerak Cepat, Orang Tua Korban Sudah Ikhlas

Jumat, 25 April 2025 - 11:25:38 WIB
Share Tweet Google +

PELALAWAN, CATATANRIAU.COM – Duka menyelimuti warga Desa Muda Setia, Kecamatan Bandar Sei Kijang, Kabupaten Pelalawan, Riau. Seorang anak laki-laki bernama Akmaluddin Tambunan (9), siswa kelas IV SD, dilaporkan tenggelam di Sungai Kalapeh, Jl Tuk Majo, pada Kamis siang (24/4/2025) sekitar pukul 13.00 WIB.

Kapolsek Bandar Sei Kijang, Iptu Bambang Saputra, mengonfirmasi peristiwa memilukan tersebut dan menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam. Setelah menerima laporan dari warga, pihak kepolisian bergerak cepat ke lokasi kejadian.

"Kanit Reskrim Ipda Dodo Arifin SH MH, bersama KA SPK I Aipda Roni Panggabean dan personel piket lainnya langsung mendatangi TKP untuk melakukan pemeriksaan dan pengumpulan keterangan," ujar Iptu Bambang.

Menurut keterangan saksi Titin dan Santi, saat mereka melintas di sekitar sungai, mereka melihat beberapa anak berpakaian sekolah berteriak meminta tolong karena salah satu temannya tenggelam.

Namun karena tak mampu berenang, mereka tak berani menolong. Beberapa saat kemudian, Amir Hamzah dan orang tua korban datang, lalu bersama-sama turun ke sungai untuk mencari anak tersebut.

Akmaluddin akhirnya ditemukan dan langsung dibawa ke Puskesmas Bandar Sei Kijang. Namun sayang, nyawa sang bocah tak terselamatkan. Pihak medis menyatakan korban telah meninggal dunia saat tiba di puskesmas.

Korban lalu dibawa pulang ke rumah duka di Jl Hamzah/Kantor Desa Muda Setia RT 001 RW 002, untuk disemayamkan. Sang ayah, Arsyad (41), menyatakan telah mengikhlaskan kepergian putranya dan tidak akan mengambil langkah hukum lanjutan.

Pihak Polsek Bandar Sei Kijang telah melakukan serangkaian tindakan:
1. Mendatangi dan mengamankan TKP
2. Memasang garis polisi (Police Line)
3. Mencatat keterangan dari para saksi
4. Melayat langsung ke rumah duka sebagai bentuk empati.

Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya pengawasan terhadap anak-anak, terutama saat bermain di area yang berpotensi berbahaya seperti sungai.****

Laporan : E Pangaribuan 



Tulis KomentarIndex
Berita TerkaitIndex