Diskusi Peran Majelis Ulama Indonesia Menyikapi Perubahan Iklim yang Semakin Mengancam di Kota Pekanbaru

Ahad, 03 September 2023 - 23:01:25 WIB
Share Tweet Google +

Pekanbaru, Catatanriau.com | Perkumpulan Elang bersama dengan Jilalahari, Lembaga PLH, SDA, MUI, WALHI Riau membuka Diskusi Peran Majelis Ulama Indonesia dalam Menyikapi Perubahan Iklim di Kota Pekanbaru. Pelaksanaan Diskusi Peran Majelis Ulama Indonesia dalam Menyikapi Perubahan Iklim berlangsung di Room Bertuah 2 Hotel Pangeran, Jl Jend Sudirman, No 373 Provinsi Riau, Kota Pekanbaru (03/09/2023).

“4,9 juta hektar kawasan Riau adalah gambut dan terluas di Indonesia. Berkaitan dengan situasi Provinsi Riau, defortasi sudah ada sejak tahun 1982.  Kami melihat fenomena ini akan berlangsung dan menjadi masalah sampai saat ini” ucap Okto Setiyo, Wakil Koordinator Jilalahari.

“Deforestasi di Riau selama 40 tahun terakhir mencapai 5,3 juta hektar atau setara dengan 80 kali luas DKI Jakarta” tegasnya.

“Krisis lingkungan sam dengan Krisis moral, Dunia pada 2030 akan rusak permanen jika tidak ada solusi yang dilakukan pemerintah indonesia terhadap perubahan iklim” ucap Dr. Hayu Prabowo, Ketua Lembaga PLH, SDA, MUI.

“Allah menunjuk kita sebagai umatnya dalam menjalanakan perintah-Nya dan menjauhi latangan-Nya. Sebagai umat-Nya, kita harus menciptakan kenyamanan, menebarkan manfaat, menjaga kesejahteraan manusia, alam dan lingkungannya” kata dia.

“Para Kiai juga harus menebarkan Etika Islam yang terkandung dalam Fatwa yang sudah diatur oleh MUI seperti : Menjaga dan melindungi agama, bukan dengan sholat 5 waktu, tetapi bagaimana melaksanakan sholat dengan tidak merusak kingkungan, seperti pengguanaan air dalam wudhu tidak denganpemborosan, Melindungi jiwa dan tidak membunuh maklum lain demi komoditi bisnis dan kepentingan lainnya, Melindungi akal seperti tidak melakukan kegiatan yang positif dan tidak merusak lingkungan, Melindungi harta kekayana dengan dibangaun pondasi akal dan moral yang dibatasi” pungkasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Umi Ma'rufah, Koordinator Riset dan Kajian Kebijakan WALHI Riau juga berkata Dalam trend saat ini, Keadilan Ekologis menaruh perhatian penting terhadap Keadilan Iklim dan Keadilan Antargenerasi. Kerusakan lingungan berakibat buruk terhadep berbagal komponen ekologis.

“Sehingga Mahasiwa dan generasi muda harus melakukan giat kritis, yakni Aksi langsung tapa kekerasan, Advokasi, Soslalisasi dan edukasi, Politik alternatif, Petisi, Kajian, Litigasi.***

Laporan : Angie 



Tulis KomentarIndex
Berita TerkaitIndex