MENU TUTUP

Delapan Mahasiswa Baru UIR Dikeluarkan Sebab Terbukti Gunakan Narkoba

Rabu, 30 Oktober 2019 | 08:52:54 WIB Dibaca : 2513 Kali
Delapan Mahasiswa Baru UIR Dikeluarkan Sebab Terbukti Gunakan Narkoba Wakil Rektor III UIR Rosyadi, saat menyampaikan sambutan

 


Pekanbaru -- Universitas Islam Riau (UIR) sangat selektif dalam menerima mahasiswa baru. Setiap tahun pihaknya melakukan test urine kepada setiap mahasiswa. Mahasiswa yang terbukti mengkonsumsi narkoba tanpa ampun langsung dikeluarkan.

 

 

''Tahun ini kami mencoret delapan mahasiswa baru yang terbukti mengkonsumsi narkoba. Kenapa? karena kami tidak ingin UIR tercemar narkoba. Kami ingin mendidik anak-anak kami dengan baik. Kalau dia terbukti mengkonsumsi narkoba, silakan direhabilitasi terlebih dahulu,'' kata Wakil Rektor III UIR, Rosyadi dalam sambutannya pada kegiatan diskusi bertajuk, 'Generasi Milenial Tanpa Narkoba', Selasa (29/10), di Gedung Rektorat UIR.

 

 

Rosyadi mengingatkan mahasiswa akan bahaya narkoba. Dikatakan, dalam rentang waktu 15 hingga 20 tahun ke depan kepemimpinan nasional berada di tangan mahasiswa yang sekarang menuntut ilmu di perguruan tinggi. Kita tidak tahu, bagaimana jadinya bila negara ini dipimpin oleh mereka yang terlibat narkoba. Bisa hancur. 

 

 

''Narkoba itu penjajahan yang paling kejam. Karenanya tolong waktu-waktu kosong mahasiswa diisi dengan beragam kegiatan. Bisa olahraga, seni dan musik atau lain-lain, dan di UIR semua fasilitas untuk beraktivitas tersedia dalam jumlah memadai,'' imbuhnya, seperti dalam rilis yang diterima redaksi.

 

 

Dalam kegiatan diskusi bekerjasama dengan GM Fest itu, sejumlah narasumber dihadirkan yakni Konjend (Purn) Dr H Anang Iskandar, SH, MH (Kepala Badan Narkotika Nasional 2012-2015), Dr Kasmanto Rinaldi (Kriminolog Universitas Islam Riau) dan Dr Zul Asdi SpB, MKes (Ketua Ikatan Doktor Indonesia Wilayah Riau). Sebagai moderator Dr Rizaldi Putra, MBA.

 

 

"Diskusi ini sangat penting karena narkoba sudah menjalar kemana-mana termasuk ke perguruan tinggi," pungkasnya.

 

 

Pengguna Narkoba Direhabilitasi, Bukan Dipenjara

 

 

Tentang bahaya narkoba juga diurai panjang lebar oleh Anang Iskandar, Kasmato Rinaldi dan Zul Asdi dalam perspektif yang berbeda. Tetapi ketiganya sepakat, pengguna narkoba harus direhebilitasi hingga sembuh. Bukan di penjara. Berebeda dengan pengedar. Mereka yang terbukti mengedarkan narkoba tempatnya memang penjara.

 

 

Diakui Anang, ada sedikit kekeliruan dalam penegakan hukum penanganan narkoba. Utamanya terhadap pengguna. Hukum positif kita masih mendahulukan konsep pemenjaraan daripada pemulihan. Dan, ini beresiko bagi pengguna. 

 

 

Ketika pengguna dipenjara mereka belum tentu sehat justru sebaliknya menjadi pintar dalam mensiasati narkoba. Penyakitnya menggunakan narkoba bisa kambuh lagi. Itu sebabnya, ujar Anang, pengguna narkoba dari tahun ke tahun terus bertambah jumlahnya. 

 

 

Para pengguna menjalarkan terus obat-obat terlarang itu untuk mendapatkan keuntungan ekonomi. Mereka mencari pengguna baru melalui laskar-laskarnya. Dibujuk, dirayu, ditiupu, diperdaya bahkan dipaksa supaya mengkonsumsi narkoba. Masyarakat atau penegak hukum, tambah Anang, kadang juga tak bisa membedakan mana pengguna dan mana pengedar. Yang penting ditangkap dan ada barang bukti.

 

 

''Gambaran peredaran narkoba itu seperti peredaran gelap yang susah dipahami. Jadi hati-hati, adik-adik mahasiswa ingat masa depan anda, jangan hancurkan masa depan itu oleh narkoba,'' pesan Anang.

 

 

Pandangan serupa disampaikan Kasmanto Rinaldi. Berbicara banyak kasus tentang narkoba baik di luar maupun di dalam lembaga pemasyarakatan, Krimimolog ini menyatakan bahwa narkoba tidak mungkin bisa habis. 

 

 

"Kita cuma dapat memperkecil ruang geraknya supaya korban tidak terus bertambah. Sistem hukum dan aparat penegak hukum, dinilai Kasmanto, tidak terlalu berdaya bila berhadapan dengan narkoba. Jaringannya tidak semata luas tetapi juga kuat,"

 

 

''Ketika peredaran obat-obat terlarang itu ditertibkan beragam reaksi negatif akan muncul dari kelompok-kelompoknya. Tak sedikit pula yang memberontak. Sementara law enforcement kita tidak cukup kuat menghadapi fenomena-fenomena ini,'' tegas Kasmanto.

 

 

Sependapat dengan Anang, menurut Wakil Dekan III Fisipol ini, mereka yang terlibat narkoba tidak mutlak dikirim ke penjara. Tetapi harus direhabilitasi. Penjara dan rehabilitas merupakan dua hal yang berbeda. 

 

 

''Saya tak sependapat pabila pengguna narkoba dikirim ke penjara. Ini bukan penyelesaian masalah, malah membuat masalah baru. Di dalam penjara mereka akan bertemu dengan para pemain. Lalu diimingi-imingi dengan rupiah. Penyakitnya kambuh lagi. Malah lebih parah,'' ungkap Kasmanto. (MCR/mad)


Editor : Idris Harahap



Berita Terkait +

Setetes harapan, jelang Hardiknas.

Sempat Terhenti Akibat Covid-19, Kepramukaan di SDN 02 Minas Barat Dilaksanakan Dengan Khidmat

Pringati Hari Sejuta Pohon, Anak-anak OSIS SMA Negeri 1 Minas Lakukan Penanaman Pohon

SMPN 1 Minas Berhasil Raih Juara 1 Toilet Bersih & Juara 2 Lomba Lukis Digital Se-Kabupaten Siak

SMPN 3 Batang Gansal Diduga Tidak Transparan Dalam Penggunaan Dana Bos, Dan Kutip Uang Perpisahan Rp 450.000,-, Kepsek Sebut Sudah Jadi Tradisi!

3 Pelajar SMPN 1 Minas Raih Juara II LCC Museum 2022 Nasional Tingkat Provinsi Riau

Sambut Hari Guru Nasional Tahun 2023, Melalui P5 SDN 06 Rantau Bertuah Gelar Gebyar Pentas Seni

Enam Perpusdes Di Siak Masuk Revitalisasi Berbasis Inklusi Teknologi

Sebanyak 18 Ponpes di Kampar Terima Rp 635 Juta Bantuan Operasional

Waduh! Agung Kembali Temukan Adanya Siswa Titipan Disdik Riau di SMAN 5 Pekanbaru

TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Dua Pelaku Narkoba Diciduk: Barang Bukti Berupa Sabu 5,60 Gram Berhasil Disita

2

Dihadiri Arwin AS, LLMB Deklarasi Dukung Afni di Pilkada Siak

3

Kapolsek Kelayang Ringkus Pengedar dan Bandar Sabu-sabu, Ini Jumlah Barang Buktinya

4

Lapas Pasir Pengaraian Gelar Upacara Peringatan HBP Ke 60 Tahun 2024

5

Residivis Pencurian Dibekuk Unit Reskrim Polsek Cerenti

6

Antisipasi Lakalantas, Personil Unit Lantas Polsek Minas Lakukan Patroli Blue Light Rutin