Kapolda Riau, Irjen Pol Mohammad Iqbal paparan penanggulangan COVID-19, Kelangkaan Migor Dan Antisipasi Karhutla pada Rapat Forkopimda, Rabu 23 Maret 2022

Gelar Coffee Morning Forkopimda Riau, Kapolda : COVID -19 Dan Migor Juga Antisipasi Karhutla

Rabu, 23 Maret 2022 - 22:00:11 WIB
Share Tweet Google +

PEKANBARU, CATATANRIAU.com | Kapolda Riau, Irjen Pol Mohammad Iqbal menyampaikan paparan bukan hanya soal penanggulangan COVID-19 dan Kelangkaan minyak goreng (Migor) yang menjadi perhatian.  Tetapi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) harus tetap diantisipasi dan tetap juga menjadi atensi khusus Polda Riau. Hal ini disampaikan Jenderal polisi berpangkat bintang dua itu saat rapat Forkopimda membahas kekuatan penuh berupa personil lengkap dengan peralatan pendukung untuk menangani masalah Karhutla, Rabu (23/03/2022) saat rapat Forkopimda.

 

Dijelaskan Kapolda untuk antisipasi Karlahut akan diadakan apel siaga kathutla. "Apel siaga Karhutla akan kami laksanakan pada 29 Maret 2022 mendatang," ucap Irjen Iqbal,  kepada peserta coffee morning  dihadiri Gubernur Riau Drs H Syamsuar MSi, Ketua DPRD Riau Yulisman, Kajati Riau Jaja Subagja, Danrem 031 Wira Bima, Brigjen TNI Parlindungan Hutagalung, Danlanud RSN, Marsma TNI Andi Kustoro, serta beberapa pejabat dari instansi terkait.

 

Jenderal jebolan Akpol 1991, menjelaskan antisipasi penanggulangan Karhutla, harus menjadi perhatian semua pihak. Terlebih Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau, telah menetapkan status siaga Karhutla, pada Selasa (22/03/2022) kemarin.

 

"Saya mengajak semua pihak, mulai dari pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, seluruh instansi dan stake holder terkait untuk bekerjasama dalam penanganan Karhutla ini," sebut Kapolda Riau.

 

Kapolda menyatakan komitmen untuk melanjutkan keberhasilan Riau dalam mengatasi Karhutla. Sehingga Bumi Lancang Kuning bisa terbebas dari bencana kabut asap.

 

Tak hanya soal antisipasi dan penanggulangan di lapangan, sebagai bentuk keseriusan menangani Karhutla, Polda Riau juga menjerat pidana pelakunya.

 

Saat ini ada 2 kasus Karhutla yang ditangani, dengan 2 tersangka. Luas lahan yang terbakar tercatat ada sekitar 6 hektar, dimana 2 hektare di Bengkalis dan 4 hektare di Siak. Kasus yang ditangani penyidik saat ini sudah masuk Tahap I.

 

Kemudian soal kelangkaan Migor, diungkapkan mantan Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB) ini, pihaknya telah membentuk Satgas yang langsung turun ke lapangan melakukan pengecekan.

 

Bahkan ia sendiri juga langsung turun melakukan pengecekan ke salah satu perusahaan produsen Migor di Kota Dumai, belum lama ini.

 

Langkah cepat ini diambil Kapolda Riau, guna mengetahui secara langsung, seperti apa sebenarnya proses dari hulu ke hilir tentang produksi hingga distribusi Migor dan memastikan semuanya berjalan baik.

 

Tentunya dengan begitu, solusi atas kelangkaan Migor yang sedang terjadi, bisa segera didapatkan.

 

Irjen Iqbal memaparkan, pihaknya tidak akan segan untuk menindak tegas para oknum yang terlibat dalam indikasi penyimpangan, seperti halnya menimbun Migor yang membuat masyarakat kesulitan mendapatkan barang yang menjadi kebutuhan harian tersebut.

 

"Kita akan turun tangan, kita lakukan penegakkan hukum kepada pemain-pemain yang coba-coba mengambil keuntungan, tapi malah merugikan masyarakat," tegas pimpinan Korps Bhayangkara Riau itu.

 

Ia mengungkapkan, kelangkaan Migor telah menjadi isu nasional, dan tak hanya terjadi di Provinsi Riau.

 

"Maka langkah menstabilkan minyak goreng, kita turun langsung memastikan ke produsen minyak goreng sawit yang ada di Provinsi Riau, produksi bisa berjalan baik. Memastikan distribusi lancar, dan melakukan pengawasan terhadap distributor," jelasnya.

 

Sementara terkait penanganan COVID-19, Irjen Iqbal berujar, sebaran di Provinsi Riau sudah cukup jauh menurun. Angka kesembuhan juga tinggi. Ia menilai COVID-19, sudah mulai terkendali di Riau.

 

Untuk capaian Riau atas vaksinasi dosis 1, 2 dan 3, turut terbilang bagus. Saat ini Riau berada di peringkat 8 nasional untuk pencapaian vaksinasi.

 

"Tren vaksinasi 7 hari terakhir sangat bagus. Tapi memang ada beberapa kabupaten/kota yang belum mencapai 70 persen," urainya.

 

"Kita juga fokus terhadap vaksinasi anak. Karena anak juga rawan terpapar COVID-19," tutur dia. rls


 



Tulis KomentarIndex
Berita TerkaitIndex