Kampanye Dialogis di Pinggir, Paslon Nomor 3 Sampaikan Perbedaan Suku & Agama Harus Jadi Pemersatu

Rabu, 07 Oktober 2020 - 20:53:33 WIB
Share Tweet Google +


BENGKALIS, CATATANRIAU.COM | Calon Bupati Bengkalis nomor urut 3 Kasmarni yang diusung oleh Partai PAN, Gerindra, Nasdem, Demokrat dan PBB melaksanakan Kampanye Dialogis diwilayah Kecamatan Pinggir tepatnya di Kelurahan Titian Antui.

 

Pada saat Kampanye Dialogis di Kelurahan Titian Antui, Kecamatan Pinggir, diwilayah tersebut memang banyak warga dari Suku Batak dan Kasmarni memaparkan program jitunya yang memang menjadi keluhan mereka selama ini.

 

Pada saat Kampanye Dialogis tersebut Kasmarni menyebutkan Biasanya, warga Batak, khususnya umat Kristiani pasti pusing saat mengurus berkas untuk menikah Kebanyakan masih sangat rumit dalam pengurusan hal tersebut.

 

“Jadi kedepan, bila saya terpilih jadi Bupati, kita atur agar setiap pasangan yang hendak menikah, minimal seminggu sebelum hari H sudah bisa diuruskan administrasi pernikahannya. Jadi setelah resepsi dan acara adat selesai, surat atau akta pernikahan sudah bisa langsung jadi. Kan lebih simpel,” kata Kasmarni Rabu (7/10/2020).

 

Dalam hal ini, Disebutkan Kasmarni, bahwa ia bakal berkoordinasi dengan Kementerian Agama dan Pengurus Gereja guna untuk mempermudah sistem pengurusan administrasi untuk masyarakat kita yang besuku Batak.

 

Selain itu, keberlangsungan giat Sekolah Minggu bagi anak-anak di berbagai Gereja juga disebutnya layak dan wajib mendapat perhatian khusus. Ia menilai bahwa setiap pengajar atau guru sekolah minggu juga sama seperti guru di sekolah, karena sama-sama mengajarkan hal yang baik dan bermoral.

 

“Bila kami nanti terpilih akan menindaklanjuti aspirasi tersebut dengan tujuan mensejahterakan kaum pendidik non akademik,” terangnya.

 

Kasmarni juga menuturkan keberadaan guru Agama Kristen di berbagai sekolah pun menjadi sorotan. Ia menjelaskan sampai saat ini masih ada sekolah yang belum memiliki guru berlatar pendidikan khusus membidangi pendidikan agama kristen.

 

“Bahkan ada mata pelajaran agama kristen yang diajarkan oleh seorang guru kristen, tapi  berlatar pendidikan berbeda dari materi yang diajarkan. Nah inilah yang akan kita benahi. Kemudian ada juga sistem penilaiannya harus dari Gereja si murid, ini kan repot sistemnya. Kedepan akan kita perbaiki,” imbuhnya.

 

Dibeberkan Kasmarni, Untuk mewujudkan segala sesuatunya, tentu kita perlu usaha. Makanya, untuk itu pada Tanggal 9 Desember 2020 mendatang kita harus satukan suara.

 

“Untuk semuanya, Dongan Sahuta, unang lupa pillit nomor tolu (jangan lupa pilih nomor tiga, red). Mauliate! Horas!!," pungkasnya. (Tim)




Tulis KomentarIndex
Berita TerkaitIndex