Dihadiri Dandim 0313/KPR & Kajari Kampar, Diskusi Sekaligus Nobar Film G30S/PKI Ditaja PDD Kampar

Kamis, 01 Oktober 2020 - 15:18:53 WIB
Share Tweet Google +


KAMPAR, CATATANRIAU.COM | Dihadiri Komandan Kodim (Dandim) 0313/KPR Letkol Inf. Leo Octavianus M Sinaga SSos MIPol dan Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kampar Suhendri SH MH, acara Diskusi dan Nonton Bareng (Nobar) Film Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G30s/PKI) yang ditaja oleh Pemuda Dewan Da’wah (PDD) Kabupaten Kampar, berjalan sukses dan lancar. 

 


Demikian disampaikan Ketua Umum PDD Kampar Gustika Rahman SPdI, didampingi Sekum Yendri Wahyudi MM, Katua Panitia Ahmad Usmad, dini hari tadi (hari kamis 01/10/2020), pukul 02.30 WIB di halaman studio Radio RAMA FM, Jalan Dr A. Rahman Saleh, Kec. Bangkinnag Kota. Acara ini juga dihadiri Kadis PMD Dukcapil Provinsi Riau Yurnalis SSos MSi, Ketum DDII Kampar Ustadz Samsul Bahri SAg MPd, dan seluruh pengurus serta undangan lainnya.

 


Agus menjelaskan, pada acara Diskusi tersebut Bapak Kajari Kampar membahas tentang “Waspadai Bahaya Laten Komunisme dan Tingkatkan Rasa Cinta Tanah Air”, sedangkan Bapak Dandim 0313/KPR membahas tentang “Perjuangan TNI Dalam Menumpas PKI”.

 


Acara yang dimulai dari pukul 20.35 WIB dan berakhir pukul 02.30 WIB tersebut, berlangsung hangat dan semarak. Yang mana dalam menonton Film tersebut bagi penonton dipersilahkan untuk diskusi atau bertanya langsung dengan  orang Nomor 1 di Kejari Kampar dan orang nomor 1 di Dandim 0313/KPR, serta dalam menonton film tersebut dibanjiri oleh makanan dan minuman yang telah disediakan oleh Panitia Pelaksana.

 


Dalam kata sambutannya Ketum PDD Kampar mengatakan bahwasanya Acara Diskusi dan Nobar ini kita laksanakan  dalam rangka mewaspadai bahaya laten komunisme dan meningkat rasa cinta terhadap Tanah Air Indonesia (NKRI). Saat ini Komunis secara partai mungkin sudah tidak ada lagi, tapi ideologinya terus berkembang. Oleh karena itu hal tersebut harus kita waspadai, kita harus tahu akan bahaya laten Komunisme di Negeri tercinta kita Indonesia. 

 


Acara Diskusi Dan Nobar Film G30S/PKI ini di siarkan secara langsung oleh Radio RAMA melalui FM 96,3 MHz, Live Streaming : www.ramafmnews.com dan live Facebook : Agus Rama Fmnews. Serta juga disiarkan secara langsung oleh para sponsor lainnya seperti ANOVA Streaming.

 


Siaran langsung Diskusi Dan Nobar Film G30S/PKI ini sengaja kita laksanakan dalam rangka memudahkan masyarakat untuk menyimak dan melihat secara langsung rangkaian kegiatan yang kita laksanakan dengan cukup berada dirumah saja, dengan mendengarkan Radio RAMA FM ataupun melihat secara langsung melalui live FB yang telah kita tentukan. Mengingat kita masih dalam wabah Covid-19, jumlah pesertanya kita batasi dan kita mewajibkan untuk mengikuti protocol kesehatan, dengan memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan pakai sabun. 

 


Kita juga mengucapkan terima kasih banyak kepada seluruh pihak yang terlibat, terutama Bapak Kajari Kampar, Bapak Dandim 0313/KPR, Bapak Kakan Kemenag Kampar, Bapak Kadis PMD Dukcapil Riau, Ketum DDII Kampar dan Pengurus, Bapak Kadis Infokom, Para Panitia Pelaksana, Insan Pers dan para sponsor lainya yang telah mendukung acara kita ini, yang tanpa memakai proposal, namun bisa semeriah ini dan bahkan melebihi apa yang kita targetkan. 

 


Walaupun jumlah peserta kita batasi, namun Banyak juga masyarakat yang ingin menyaksikan langsung, dan tidak bisa kita suruh pulang. Bahkan ada dari Nenek-Nenek yang membawa anak dan cucunya menonton hingga acara selesai. Untuk itu sekali lagi kita ucapkan terima kasih atas dukungan dan kerja sama semua pihak, mudah-mudahan niat baik kita ini diridhoi oleh Allah Swt. 

 


Karena Mencintai tanah air merupakan ajaran dari Nabi Kita Muhammad SAW. Rasulullah mencintai Makkah dan Madinah karena dua tempat mulia tersebut merupakan tanah air beliau. Mencintai tanah air adalah bagian dari iman karena tanah air merupakan sarana primer untuk melaksanakan perintah agama. Tanpa tanah air, seseorang akan menjadi tunawisma. Tanpa tanah air, agama seseorang kurang sempurna, dan tanpa tanah air, seseorang akan menjadi terhina, pungkas Agus. (Ocu Bundo)




Tulis KomentarIndex
Berita TerkaitIndex