PEKANBARU, CATATANRIAU.COM | Stigma negatif dari masyarakat terhadap para pasien yang terjangkit wabah Pandemi Coronavirus Disease Nineteen (Covid-19) beserta keluarganya menjadi persoalan besar.

Ini terjadi di Provinsi Riau. Tindakan berlebihan dari masyarakat yang merasa risih dengan pasien Covid-19 berujung pada pengucilan, bully dan berbagai tindakan lainnya yang kian memperburuk mental dan kondisi pasien serta seluruh keluarganya.

 
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menyayangkan hal tersebut, melalui juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan (GTPP) Covid-19 Riau, dr. Indra menegaskan bahwa tindakan tersebut hanya memperkeruh keadaan saat ini.

“Secara terang-terangan itu hanya memperpanjang persoalan dan menjatuhkan mental pasien,” kata dr. Indra beberapa saat lalu sebagaimana dilansir dari laman resmi Pemprov Riau, Selasa (26/5/2020).

Dokter Indra menyebut, para pasien dan keluarganya sangat membutuhkan dukungan dan semangat yang lebih dahsyat sepanjang masa perawatan dan proses pemulihan. Jatuhnya mental efek bully disebut hanya menambah beban pikiran keluarga, bahkan proses pemulihan berlangsung lama dengan emosional pasien terhadap stigma negatif masyarakat.

"Stop bully, apalagi mengucilkan. Itu tidak baik, tidak pula menjadi solusi. Harus didukung maksimal agar jangkitan Covid-19 tidak tampak seperti aib bagi pasien dan keluarganya. Sekali lagi diingatkan, stop bullying,” pungkasnya.(*)