Warga Pinggir klaster Magetan Positif Covid 19, Keluarga di Swab

Jumat, 22 Mei 2020 - 19:17:03 WIB
Share Tweet Google +


DURI, CATATANRIAU.COM | Tracking Contact terkait wabah Pandemi Coronavirus Disease Ninetine (Covid-19), Pelajar Pondok Pesantren Daerah Magetan,Jawa Timur yang diambil beberapa waktu lalu dari enam Santri dan Santriwati telah membuahkan hasil.

 

Keenam santri dan santriwati itu disebut bagian dari kontak erat dalam klaster Raksasa Magetan yang di dalamnya telah terdapat banyak pelajar yang terjangkit wabah mematikan itu.

 

Diketahui sebanyak lima orang dinyatakan negatif sementara satu lainnya dinyatakan positif terjangkit Covid-19. Adalah MAF, pemuda berusia 23 tahun yang berkontak langsung dengan santri lainnya dalam klaster raksasa itu kini dirawat.

 

“Benar, MAF (23) merupakan Santri dalam klaster Magetan yang berkontak erat dengan santri dan santriwati lainnya yang juga terjangkit Covid-19,” kata Direktur RSUD Kecamatan Mandau, dr. Sri Sadono yang lebih akrab disapa Ibeng, saat ditemui Jumat (22/5) siang tadi.

 

Dirut RSUD Mandau saat dikonfirmasi oleh awak media mengatakan bahwa benar MAF saat ini diisolasi dan dirawat di salah satu bilik pelayanan di fasilitas kesehatan berpelat merah itu, pasien pun telah menjalani perawatan selama tiga hari sejak hasil swab pertama kali diumumkan.

 

“Benar, sudah sekitar tiga hari dirawat. Hasil swab terakhir positif,” ungkapnya.

 

Dikonfirmasi terpisah, Iwan Ridwan, Kabid Humas RSUD Mandau melalui staff khusus penanganan sampel swab laboratorium, Ismaini menegaskan bahwa MAF awalnya telah di-Rapid Test oleh petugas Puskesmas di wilayah Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis.

 

Saat itu, hasilnya non-reaktif. Tak lama, tindakan uji swab pun dilakukan dengan didahului pengambilan sampel swab berupa lendir dari rongga hidung dan tenggorokan terperiksa.

 

Tak lama, sampel pun dikirimkan ke Laboratorium Biomolekuler RSUD Arifin Achmad, di Pekanbaru, Riau. Alangkah mengejutkannya, hasil swab warga Kecamatan Pinggir itu dinyatakan positif Covid-19.

 

“Nah itu dia, awalnya rapid test negatif IgM-nya atau non-reaktif. Tapi hasil swab malah Positif, setelah itu pasien yang awalnya berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) langsung kami rawat sebagai pasien positif dan ini masuk dalam klaster raksasa Magetan itu,” kata Ismaini, sebagaimana akrab disapa Is di lingkungan sejawatnya.

 

Setelah MAF dirawat, tracking contact pun kembali dilaksanakan oleh jajaran Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bengkalis, sebagaimana dilanjutkan oleh petugas Puskesmas dan jajaran petugas dari Laboratorium RSUD Mandau.

 

“Kemarin swab anggota keluarga MAF sudah diambil, sudah juga dikirimkan. Sekarang kami hanya menunggu hasilnya saja,” kata Is menambahkan.

 

Bila nantinya keluarga pasien juga terpapar, lanjutnya, perawatan intensif dan tindakan isolasi akan segera dilaksanakan setelah sebelumnya dilaksanakan koordinasi antara petugas puskesmas, Dinkes Kabupaten Bengkalis hingga akhirnya dirujuk ke RSUD Mandau.

 

“Mudah-mudahan tidak ada jangkitan susulan terhadap keluarga MAF yang merupakan kontak erat, karena klaster Magetan ini sungguh sangat banyak dan besar jumlahnya. Termasuk dalam klaster raksasa,” pungkasnya.

 

Dalam kesempatan itu pula, Is menyampaikan bahwa seorang perawat wanita dari Unit Pelaksana Tugas (UPT) Puskesmas Balai Makam, Duri yang beberapa saat lalu reaktif hasil rapid testnya telah pula dilaksanakan pengambilan sampel swab dan pengujian.

 

“Alhamdulillahnya, petugas Puskesmas itu negatif Covid-19. Memang hasil rapid nya reaktif, tapi syukurnya hasil swab sesuai harapan kita,” pungkasnya.(*)




Tulis KomentarIndex
Berita TerkaitIndex