Rapid Test Keluarga PDP JE Negatif, Pemerintah Minta Jangan Kucilkan Keluarga PDP

Jumat, 17 April 2020 - 12:18:05 WIB
Share Tweet Google +


catatanriau.com DURI – Sungguh di sayangkan setelah wafat nya JE (36th) PDP yang di rawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kecamatan Mandau Duri beberapa waktu lalu masih menggoreskan sedikit cerita rumit.

 

 

Masalah yang timbul usai wafat nya JE, ialah rasa takut yang dirasakan tetangga dan kerabat di sekitar tempat tinggalnya. Istri dan anak almarhum pun terkesan terasing di lingkungannya sendiri, seakan membawa masalah besar keduanya tampak dikucilkan.

 

 

Itu tersiar dari laporan beberapa tetangga JE yang mengatakan, beberapa orang di sekitar pemukiman padat penduduk tersebut seolah risih acap kali istri dan anak JE beraktifitas di sekitar pintu luar bagian depan rumahnya.

 

 

“Bahkan ada tetangga almarhum yang membantu untuk membeli sesuatu, eh ditolak. Malah tetangga yang bantu membeli itu disuruh pulang, padahal kan niatnya cuma membantu saja.

 

 

Bagaimana supaya mereka tetap mengisolasi diri di dalam rumah, karna itu warga membantu untuk membelikan kebutuhan mereka. Tapi yang punya warung menolak, itu kan nggak bagus,” kata Dian, warga di Kelurahan Gajah Sakti, Mandau.

 

 

Tindakan pengucilan terhadap keluarga yang ditinggalkan almarhum kian meradang dengan kabar itu, kedua keluarga PDP yang wafat itu hanya dapat berdiam diri di dalam rumah lantaran takut dihujat dan dianggap sebagai pembawa wabah penyakit.

 

 

Menanggapi hal itu, Kepala UPT Puskesmas Duri Kota, dr. Anggi Sisweli mengatakan bahwa hasil rapid test nya kan negatif jadi tindakan pengucilan dan rasa risih warga sekitar sangat berlebihan. Ia bahkan mengatakan bahwa ketakutan masyarakat di sekitar tempat tinggal almarhum JE terkesan ‘over protective’.

 

 

Pengambilan sampel darah untuk pengujian itu, dilakukan Kamis (16/4/2020) siang lalu. Saat dikonfirmasi, Kepala UPT Puskesmas Duri Kota, dr. Anggi Sisweli mengatakan bahwa hasil pemeriksaan sampel darah tersebut ‘Negatif’ Covid-19.

 

 

Dokter Anggi menjelaskan, hasil tersebut sudah diuji menggunakan rapid tools dan kemudian dicatatkan hasil analisanya. Tidak menunjukkan perubahan, hasil tersebut tetap menunjukkan tanda negatif pada alat yang digunakan.

 

 

Meski demikian, pihaknya tetap menganjurkan anak dan istri JE untuk tetap menjalankan self isolation alias karantina mandiri di dalam rumah. 

 

 

Langkah itu tetap diminta untuk dilaksanakan, guna memastikan hasil rapid test sesuai dengan kesehatan fisik keduanya selama menjalankan karantina dan bukan berarti warga harus mengucilkan.

 

 

“Almarhum JE kan hasil rapid test nya negatif, hasil swab juga belum keluar. Jadi tidak perlu lah kita terlalu over reactive, cukup jaga jarak dan pastikan kesehatan tubuh, serta lingkungan tetap terjaga.Itu yang perlu, bukan malah mengucilkan,” kata dr. Anggi, kepada tim catatanriau.com Jumat (17/4/2020) pagi.

 

 

Direktur RSUD Mandau, dr. Sri Sadono juga menuturkan bahwa keresahan masyarakat tidak patut dilebih-lebihkan. Hal itu dianggap hanya semakin memperburuk kerenggangan sosial masyarakat yang sedang berlangsung saat ini sebagai imbas dari Pandemi Coronavirus.

 

 

“Asal masyarakat bisa jaga kebersihan, jaga jarak, tidak bersentuhan dan menggunakan masker, semua akan baik-baik saja". Ujar ibeng sapaan sehari-hari nya.

 

 

Tidak perlu melebih-lebihkan, nanti keluarga almarhum semakin tertekan, intinya cukup jaga kesehatan dan kebersihan. Patuhi imbauan pemerintah dan tetap pakai masker, menurut saya itu lebih baik dari pada membuat keluarga almarhum semakin terasing,” tambah ibeng.

 

 

Saat dikonfirmasi via telpon Camat Mandau, Riki Rihardi juga berpesan bahwa tindakan pengucilan tidak layak dilakukan terhadap keluarga JE. Mengingat hasil swab belum memperoleh suatu kepastian, Riki berharap masyarakat untuk tetap bersikap wajar sembari tetap menjalankan setiap imbauan pemerintah.

 

 

“Jaga jarak boleh, mengucilkan jangan. Cukup jaga kesehatan dan kebersihan lingkungan, tidak perlu bereaksi berlebihan. Selama hasilnya belum keluar, kita tidak boleh saling mendzolimi. Cukup jaga jarak dan kebersihan saja,” tegas Camat Riki.(*)




Tulis KomentarIndex
Berita TerkaitIndex