PELALAWAN,CATATANRIAU.COM, – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pelalawan melontarkan kritik pedas terhadap Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau yang dinilai gagal menjalankan tanggung jawabnya dalam sektor pendidikan.

Ketua Umum HMI Pelalawan, Meldianto, dengan tegas menyebut bahwa Pemprov Riau abai terhadap amanat konstitusi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

“Kami melihat tidak ada itikad serius dari Pemprov untuk menyelesaikan problem fundamental pendidikan. Anggaran besar tidak diimbangi dengan kebijakan yang berpihak pada rakyat,” ujarnya dalam pernyataan resmi, Kamis 24 April 2025.

Sekolah Ambruk, Guru Tak Merata, Ujian di Luar Kelas!
Berbagai masalah klasik terus menghantui dunia pendidikan di Riau: kondisi infrastruktur sekolah yang memprihatinkan, distribusi guru yang timpang, hingga kualitas pembelajaran yang stagnan.

Teranyar, HMI Pelalawan menyoroti kasus tragis SMA kelas jauh yang terpaksa menggelar ujian di luar ruangan karena tak memiliki fasilitas memadai. “Ini bukti nyata kegagalan Pemprov. Di mana hati nurani mereka?” kata Meldianto.

Dana BOS Tak Transparan, Ketimpangan Kian Tajam
Tak hanya itu, HMI juga menyoroti buruknya transparansi pengelolaan Dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) serta minimnya pengawasan dari pihak terkait. Akibatnya, jurang ketimpangan pendidikan antara wilayah perkotaan dan pedesaan semakin lebar.

Desak Evaluasi Total Dinas Pendidikan Riau
Meldianto mendesak agar Gubernur Riau segera melakukan evaluasi total terhadap Dinas Pendidikan beserta seluruh perangkatnya.

“Pendidikan bukan sekadar janji politik menjelang pemilu. Ini soal masa depan anak-anak Riau,” tegasnya.

“Jika Pemerintah Gagal di Pendidikan, Maka Gagal Pula Membangun Masa Depan Riau”.
HMI Pelalawan mengingatkan bahwa pendidikan adalah hak dasar setiap anak bangsa. Jika itu gagal dipenuhi, maka mustahil Riau bisa maju dan sejahtera.

“Pemerintah harus berhenti bermain-main dengan masa depan generasi. Kami akan terus bersuara sampai perubahan benar-benar terjadi,” tutup Meldianto dengan nada penuh kecewa. *****

Laporan : E Pangaribuan