Truk Pekerja Terjun ke Sungai Segati, 4 Tewas, 11 Masih Hilang

Truk Pekerja Terjun ke Sungai Segati, 4 Tewas, 11 Masih Hilang

Ahad, 23 Februari 2025 - 19:29:44 WIB
Share Tweet Google +

Pelalawan, Catatanriau.com - Kecelakaan tragis menimpa sebuah truk pengangkut karyawan PT Empat Res Bersaudara (ERB) yang terjun ke Sungai Segati, Langgam, Pelalawan, pada Sabtu (22/2). Hingga Minggu (23/2), tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi empat korban tewas, termasuk sopir, sementara 11 lainnya masih dalam pencarian.

Kapolres Pelalawan AKBP Afrizal Asri SIK  mengungkapkan bahwa sang sopir, Maranata Zendrato, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di dalam kabin truk yang tenggelam di dasar sungai. "Korban ditemukan tadi malam dan langsung dibawa ke Klinik PT NWR," ujarnya.

Proses pencarian terus berlanjut di tengah derasnya arus sungai dan minimnya sinyal komunikasi di lokasi. Tim gabungan yang terdiri dari Polres Pelalawan, Basarnas, BPBD, dan tim medis PT NWR masih berupaya mengevakuasi truk yang diperkirakan masih berisi korban.

Kronologi Kecelakaan.
Insiden ini terjadi sekitar pukul 10.00 WIB saat truk Colt Diesel yang membawa 32 penumpang, termasuk anak-anak dan balita, melaju menuju Pasar KM 60, Desa Segati. Kecelakaan diduga akibat sopir mengantuk, menyebabkan kendaraan kehilangan kendali dan terjun ke sungai.

Menurut Kapolres, hingga pagi ini tim masih berusaha menarik truk dari dalam sungai. "Kami memperkirakan masih ada korban yang terjebak di dalam truk," katanya.

Sementara itu, Humas Basarnas Pekanbaru, Kukuh Widodo, menyampaikan bahwa tim penyelamat telah dikerahkan dengan membawa perahu karet dan perlengkapan medis. "Tim kami diperkirakan tiba di lokasi pada pukul 15.15 WIB untuk melanjutkan pencarian," ujarnya.

Tanggapan Perusahaan.
PT Nusa Wana Raya (NWR), mitra PT ERB, menyatakan bahwa karyawan yang menjadi korban sedang dalam perjalanan pribadi untuk berbelanja, bukan dalam tugas pekerjaan. "Mereka sedang libur dan melakukan perjalanan ke Segati," kata perwakilan perusahaan, Abdul Hadi.

Pihak perusahaan juga menegaskan bahwa semua kontraktor wajib mematuhi standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). "Kami masih menunggu hasil investigasi, namun saat ini fokus utama kami adalah pencarian korban," tambahnya.

Hingga kini, total 17 penumpang berhasil selamat, sementara 6 orang dewasa dan 6 anak-anak masih dalam pencarian. Tiga anak ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Proses evakuasi terus berlanjut dengan harapan seluruh korban dapat segera ditemukan. Kejadian ini menjadi peringatan penting mengenai keselamatan transportasi pekerja di wilayah perkebunan.(Tim).

 

Laporan : E Pangaribuan 



Tulis KomentarIndex
Berita TerkaitIndex