Rohul, Catatanriau.com | Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) pada November 2024, sejumlah nama diprediksi akan maju sudah mulai terbaca. Informasi ini menyebar melalui berbagai aplikasi di pusat kota kabupaten, kecamatan, hingga desa-desa.
Meskipun para bakal calon ini sebagian besar telah bermarkas di Jakarta untuk meraih rekomendasi dari partai-partai pengusung sesuai dengan aturan
perundang-undangan, dinamika politik di Rohul terus bergulir dengan intensitas tinggi.
Dalam berbagai grup media sosial seperti Facebook dan TikTok, muncul beberapa nama calon bupati yang menjadi perbincangan hangat. Nama-nama tersebut antara lain H. Indra Gunawan, Anton ST MM, Kelmi Amri SH, Murnis Mansyur, Erizal ST, dan H. Sari Antoni SH. Sementara itu, untuk posisi bakal calon wakil bupati, beberapa tokoh kuat dari berbagai kalangan juga ikut meramaikan bursa Pilkada Rohul.
Di antaranya adalah mantan Sekda Kab. Rohul Abdul Haris Lubis, politisi ulung dari PDI Perjuangan H. Syafarudin Poti SH, dan politisi dari Partai Amanat Nasional yang saat ini masih menjabat sebagai anggota DPRD Riau, Syamsurizal ST.
Tidak ketinggalan, dari Partai Golkar ada Nono Patria Pratama yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPRD Rohul, serta dari Partai Kebangkitan Bangsa ada Jasminto, Purwadi, dan Rusli, yang juga merupakan mantan anggota DPRD Rohul. Kehadiran tokoh-tokoh ini menunjukkan betapa ketatnya persaingan dalam perebutan kursi nomor dua di Negeri Seribu Suluk.
Namun, di tengah hiruk-pikuk persiapan Pilkada, muncul isu yang cukup mengejutkan dan menjadi perbincangan hangat di kalangan politisi Rohul. Isu tersebut menyebutkan bahwa akan ada salah satu tokoh kuat yang diprediksi tidak akan mendapatkan perahu untuk maju dalam Pilkada.
Tokoh politik Rohul, Ramlan Lubis, ketika dimintai pandangannya oleh media, memberikan pandangan yang menarik terkait dinamika ini.
"Dalam setiap perhelatan politik, pasti ada dinamika yang tak terduga. Saya memprediksi akan ada korban politik dalam Pilkada ini. Partai-partai politik tentu memiliki strateginya masing-masing dan biasanya mereka lebih cenderung mengusung kader yang sudah jelas memberikan kontribusi besar kepada partai,” ujar Ramlan Lubis. Jum'at (24/05/2024).
Lebih lanjut, Ramlan Lubis menyatakan bahwa indikasi adanya tokoh kuat yang tidak jadi bertarung semakin jelas.
"Ya, indikasi bahwa ada tokoh kuat yang tidak jadi ikut bertarung itu semakin jelas, namun kita belum bisa sebut namanya sekarang," tambah Ramlan Lubis.
Berbagai spekulasi dan analisis politik terus bermunculan, menambah ketegangan dan dinamika dalam proses menuju Pilkada Rohul 2024. Para tokoh yang saat ini tengah berlomba-lomba meraih dukungan partai tentunya harus siap menghadapi segala kemungkinan yang bisa terjadi. Persaingan yang ketat dan strategi politik yang beragam akan menentukan siapa saja yang akan benar-benar maju dalam pemilihan ini.***
Laporan : E.S Nst