Tak Lagi Prioritaskan TBS Dari Tauke Sawit, Masyarakat Ancam Akan Gelar Aksi Protes di PKS PT KTU Astra Koto Gasib

Sabtu, 16 Desember 2023 - 19:52:26 WIB
Share Tweet Google +

Siak, Catatanriau.com | Masyarakat Kecamatan Koto Gasib mengeluhkan kebijakan manajemen Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT Kimia Tirta Utama (KTU) Astra yang dinilai tidak berpihak dan terkesan memberatkan para tauke sawit disekitaran PKS tersebut berada.

Pasalnya, pihak PKS saat ini tidak lagi memprioritaskan Tandan Buah Segar (TBS) milik masyarakat, dengan alasan TBS milik masyarakat tidak memenuhi standar operasional prosedur (SOP).

"Sebelumya mobil saya yang mengantar TBS sempat terpuruk dua hari dilapangan saat akan mengantarkan TBS ke PKS, kemudian setibanya di PKS mobil saya juga tertahan karena habis kuota selama 1 hari. Tiba-tiba TBS milik saya ditolak oleh pihak PKS dengan alasan buah sudah restan, hanya diterima 700 kilogram dari total 4 ton TBS yang saya antarkan pada Rabu (13/12) kemarin," ungkap Irwansyah Dalimunthe (43) salah seorang Tauke Sawit kepada wartawan media ini Sabtu (16/12/2023) di Jalan PKS PT KTU Astra, Kampung Pangkalan Pisang, Kabupaten Siak, Riau.

Photo: Surat Pengantar Buah (PB) Milik Irwansyah Dalimunthe Yang Ditolak Oleh PKS PT KTU Astra pada Rabu (13/12/2023) kemarin.

Akhirnya kata dia, dikarenakan sisa TBS miliknya ditolak pihak PKS PT KTU Astra, ia pun membawa TBS yang ditolak PKS PT KTU tersebut ke PKS PTPN V Lubuk Dalam dan diterima tanpa ada komplain sedikitpun.

"Padahal, kesepakatan awal sejak berdirinya pabrik ini masyarakat tempatan harus diprioritaskan, istilahnya dijadikan ring satu. Tapi dua tahun belakangan ini semua itu sudah tidak berlaku lagi sejak Manager PKS nya berganti. Akhirnya, kami sebanyak 20 tauke sawit Se-kecamatan Koto Gasib ini menjadi terkatung-katung dibuat pihak perusahaan ini," kata dia.

Karena kata dia, Sebelumya, saat kepemimpinan manager yang lama, TBS milik masyarakat memang diprioritaskan tanpa syarat kereteria tertentu. Namun, sejak Manager PKS dijabat oleh Darwan Sembiring komedil 5 kilogram kebawah tidak diterima lagi dengan alasan harus mengikuti standar operasional prosedur (SOP) PKS.

"Sementara yang namanya buah masyarakat jika diminta harus mengikuti standar pabrik pastilah tidak bisa. Nah, seharusnya kan ada solusinya untuk hal ini, namun sampai saat ini pihak PKS belum memberikan solusi apapun. Katanya diprioritaskan tapi malah dibuat seperti itu, harusnya kami ini diberikan pembinaan bukan malah diabaikan seperti ini," kata dia.

Disinggung apakah pihak PKS KTU Astra mengadakan pertemuan saat mengubah keputusan mengenai TBS masyarakat yang harus memenuhi standar, ia mengatakan hingga saat ini pihak perusahaan belum ada melakukan hal itu, namun hanya membuat kebijakan sepihak saja yang terkesan memberatkan masyarakat.

"Perusahaan ini sejak berganti pimpinan jadi beda, intinya jika permintaan kami tidak ditanggapi hingga Januari 2024 nanti mau gak mau kami akan mengadakan aksi protes. Sebab, sudah berulang kali kami usulkan kepada pak Widodo Asisten TBS Luar agar kebijakan PKS dikembalikan seperti dulu saat managernya masih pak Jul, tapi jawaban pihak PKS hal itu masih diusulkan ke Jakarta, akan tetapi sampai saat ini tidak ada keputusan usulan itu," keluhnya lagi.

Terkait keluhan para tauke sawit ini, Penghulu Kampung Pangkalan Pisang Budiyanto saat dikonfirmasi Wartawan mengatakan ia masih berencana akan menyurati pihak PKS PT KTU Astra terkait masalah tersebut pada Selasa (19/12/2023) mendatang.

"Belum kita surati, karena baru tahu semalam, rencana kami surati juga nanti hari Selasa, karena Senin kami ada rapat di Provinsi. Pada intinya kita akan Surati pihak Perusahaan untuk mengutamakan buah masyarakat lah, ada prioritas lah kan gitu," kata Budiyanto menjawab Konfirmasi Wartawan, Sabtu (16/12/2023).

Disinggung terkait masyarakat yang akan menggelar aksi jika pihak perusahaan tidak mengindahkan permintaan masyarakat paling lambat Januari 2024 mendatang. Budiyanto mengatakan, bahwa pihaknya akan mendukung hal itu jika memang pihak perusahaan tidak mau menanggapi permintaan masyarakat.

"Kita mendukung itu, untuk suratnya akan kita layangkan hari Selasa, sebab saya baru tahu semalam," tegas Budiyanto mengakhiri.

Hingga berita ini ditayangkan, wartawan  media ini masih mencoba melakukan konfirmasi langsung kepada pihak manajemen PKS PT Astra Koto Gasib.***

Laporan : Idris Harahap 


 



Tulis KomentarIndex
Berita TerkaitIndex