MENU TUTUP

Tiopan Garap Lahan 4 Hektare Dari 2007 Tanpa Surat, 6 Bulan Terakhir Coba Coba Diserobot Pihak Lain

Jumat, 22 April 2022 | 23:41:49 WIB Dibaca : 2464 Kali
Tiopan Garap Lahan 4 Hektare Dari 2007 Tanpa Surat, 6 Bulan Terakhir Coba Coba Diserobot Pihak Lain Tiopan Garap Lahan 4 Hektar Dari Tahun 2007 Tanpa Surat, Enam Bulan Terakhir Coba Coba Diserobot Pihak Lain

ROHIL, CATATANRIAU.com | Tiopan (47) seorang ibu rumah tangga di Desa Rantau Bais , Kecamatan Tanah Putih, Ujung Tanjung, Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau. Merasa sangat tertekan atas ada pihak lain yang mencoba coba menyerobot lahan seluas 4 hektar yang di garapnya sejak tahun 2007. Lahan itu merupakan garapan bersama warga lainnya sejak 2007 dengan sepadan sepadan lainnya menggarap tanah rawa itu. Hal ini disampaikan Tiopan kepada wartawan, Jumat (22/04/2022).

Dari informasi di sekitar lokasi memang warga mengelola lahan atau menggarap sejak 2007 lalu tanpa memiliki surat kepemilikan. Selama ini tidak pernah ada masalah dan mengaku lahan itu. Istilahnya dari dulu lahan itu disebut tanah negara boleh digarap. Itulah yang dilakukan masyarakat waktu itu. Namun semenjak 6 bulan terakhir ada yang selalu mencoba menyerobot dan memanen hasilnya. Lahan 4 hektar itu ditanam sawit, sekarang harga sawit lagi lumayan. Sehingga ada yang mengaku pekerja (Sofian Nababan 50) yang mencoba menyerobot lahan diduga memanen sawit dan merusak jembatan kayu (titi istilah dilokasi red.) yang di bangun Tiopan.
 
Tiopan merasa sedih, seluk beluk lorong lorong dalam kehidupan sehari hari orang tak berpendidikan, cukup banyak tantangan dan rintangan dihadapi masyarakat, warga yang bodoh, miskin dan dungu. Karena  latar belakang dirinya  tidak mencicipi pendidikan. Lahannya tak di urus suratnya.

Tiopan yang sering di panggil  Mama Boy ini, sudah lama menggarap, mengola, dan menguasai sebidang tanah rawa itu dan diketahui semua warga dan sepadan. Lahan garapannya itu ditanami pohon kelapa sawit sejak tahun 2007. Karena dirinya tak ada pekerjaan lain selain mengelola lahan itu. Sejak dari membersihkan belukar rawa selama ini tidak pernah ada sengketa.

Namun 6 bulan terakhir, ada pihak lain yang mencoba coba menyerobot, memanen dan merusak jalan titi ke lahan. Ada yang mengaku pekerja dari yang pihak mencoba penyerobot lahan bernama Sofian Nababan mengancam seorang Tiopan. Mencoba mengancam dan melakukan anarkis terhadap perempuan saat hendak panen.

Akhirnya Tiopan karena desakan kepahitan atas perlakuan Sofian Nababan. Tiopan sebagai  korban mencoba menyurati pihak pihak  RT, RW dan Kades setempat. Karena Sofian Nababan berani membawa dodos ( alat panen sawit) melakukan panen sawit yang ditanamnya dan nyaris terjadi pertengkaran dan anarkis. Saat ini sering terjadi pertengkaran di lahan kepada Sofian Nababan.

Tiopan melalui kawannya yang ikut merasakan penderitaannya membuatkan surat dan menghubungi   Camat Tanah Putih, begitu juga melayangkan surat ke BPN/ ATR di Bagan Siapi Api. Surat mengundang pihak terkait mulai dari RT, RW, Kades, Camat dan BPN agar datang ke lokasi pada Jumat 22 April 2022. Surat tertanggal 6 April 2022 bermaterai juga sudah dikirim ke BPN/ATR Bagan Siapi Api.

Maksud dan tujuan agar semuanya lebih jelas dan terang benderang. Dilakukan pengukuran tanah dan diterbitkan suratnya. Namun rupanya Tiopan hanya menunggu dengan sabar pihak pemerintah dan jajarannya . Namun hingga waktu yang diajukan semuanya tidak dapat hadir dilokasi  pada hari ini  Jumat 22 April 2022.

Tiopan menyesalkan kejadian itu menyatakan tidak puas kepada yang disuratinya. Kepada  wartawan disampaikannya Tiopan merasa kecewa karena pihak yang di undang tidak hadir.

Merasa belum ditanggapi pemerintah, Tiopan dibantu temannya  melayangkan surat ke pihak pihak berkompeten.  Melayangkan surat ke Komnas HAM RI, dan Komnasham Perempuan  juga  ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban ( LPSK), DPR RI Komisi 3, Bupati Rokan Hilir  selaku kepala daerah tingkat dua, Kapolri, Kapolda Riau,  Kapolres Rokan Hilir,   Kapolsek Tanah Putih, Satgas Mafia Tanah. 
Surat tertanggal 11/04/2022 diatas meterai.

Rupanya pihaknya Komnasham Perempuan langsung merespon dan sudah balik menelpon Tiopan.  "Komnasham Perempuan memberi semangat, Lanjutkan bu, pokoknya katakan yang benar bahwa ibu selama ini mengolah tanah dari tahun tanam 2007. Menanam sekitar 500 pokok tanaman sawit ya bu, ujar komnasham," jelas Tiopan dengan wajah berseri.

Pantauan wartawan dan keterangan warga sekitar lokasi lahan di Desa Rantau Bais menegaskan dan mengetahui Mama Boy atau Tiopan yang mengolah dan menanam sawit lahan 4 hektar sejak tahun 2007. SR


 



Berita Terkait +

AKBP Dian Setyawan Kapolres Inhil Terus Berantas Peredaran Narkoba di Kabupaten Indragiri Hilir

Ungkap Kasus Curanmor, Polres Inhu Gelar Konferensi Pers, 3 Tersangka Diamankan

Polres Inhu Cokok 4 Pelaku Begal Jalan Raya Rengat - Pematang Reba, Begini Kronologisnya

Unit Reskrim Polsek Tapung Hulu Tangkap 2 Pelaku Curanmor Saat Pesta Narkoba

Polsek Tambusai Utara Berhasil Ungkap Beberapa Kasus Curat & Curas Dalam Seminggu Terakhir

Tiga Pelaku Narkoba Ditangkap di Samping Surau Oleh Kapolsek Kampar

Catatan II Putusan Prapid Penambangan Tanpa Izin Tersangka JS, Berikut Ini Hasilnya

Jual Sabu, Pria Paruh Baya Diringkus Polsek Pasir Penyu

Ketua Komunitas Motor Ini Cabuli 40 Anak di Bengkalis, Paksa Korban Lakukan Oral Seks

Lagi-lagi! Yayasan Riau Madani Menangkan Gugatan Kebun Dalam Kawasan Hutan di PN Bangkinang

TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Tersangka Dugaan Korupsi Pengelolaan Keuangan Desa Ditangkap di Jawa Barat dan Dibawa ke Polres Kuansing

2

Guru SD Ditemukan Membusuk, Korban Meninggal Diduga Sakit

3

Polsek Tambang Bersama Bhayangkari Berbagi Takjil Kepada Para Tahanan

4

Polsek Tambang Bersama Bhayangkari Berbagi Takjil Gratis

5

Safari Ramadhan di Desa BPTJ, Wabup Rohul Komitmen Pembangunan Masjid

6

Diduga Pungli! Besok Disdikbud Siak Akan Lakukan Pemanggilan Terhadap Kepsek Dan Oknum Guru di SDN 008 Sam-sam