Ilustrasi

Miris! Oknum Lurah Ini Diduga Tilap Honor Imam, Gharim, Guru Ngaji Beberapa Masjid di Kandis

Ahad, 31 Mei 2020 - 07:57:10 WIB
Share Tweet Google +


SIAK, CATATANRIAU.COM |  Beberapa Gharim Masjid atau lebih akrab disebut Marbot Masjid di Kelurahan Telaga Samsam, Kecamatan Kandis terpaksa harus menelan air ludah atau menahan selera dalam kesehariannya ditengah pandemi Covid-19 dewasa ini bahkan bukan hanya Marbot Masjid, Imam Masjid dan Guru Ngaji juga harus merasakan hal yang sama. Hal ini dikarenakan terhitung sejak Januari 2020 hingga saat ini, honor mereka belum dibayarkan oleh Lurah Telaga Samsam yang berinisial MD.

 

Hal ini pertama kali terungkap saat Ustadz Abdulah Sani selaku Imam Masjid Amrullah dihadapan para sejawat mengutarakannya.

 

"Saya bingung kenapa honor dari Marbot, Guru Ngaji dan Imam Masjid Amrullah hingga saat ini tidak juga kunjung dibayarkan. Padahal ditempat atau Masjid lainnya sudah dibayarkan. Nilainya mungkin bagi yang memiliki taraf ekonomi mapan tidak seberapa tapi bagi Imam Masjid, Marbot juga Guru Ngaji tentunya nominal yang ada sangat berarti," ungkapnya Sabtu, (30/05/'20)

 

Secara rinci Ustadz Abdulah Sani menerangkan bahwa honor yang seharusnya diterima oleh Marbot Masjid sebesar Rp 500.000,-/bulan, Guru Ngaji sebesar Rp 250.000,-/bulan dan untuk Imam Masjid sebesar Rp 600.000,-/bulan.

 

"Selain Masjid Amrullah, ada juga sepengetahuan saya akan Imam, Marbot dan guru ngaji yang juga tidak kunjung dibayarkan sejak Januari 2020, yaitu Masjid Nurul Islam yang berkedudukan di KM 51 Kelurahan Telaga Samsam. Yang lebih membingungkan, beberapa Masjid lainnya sudah dibayarkan dan saat dipertanyakan pada Lurah yang bersangkutan jawabannya selalu tidak memuaskan dengan menyebut bahwa dana yang dimaksud belum cair. Apakah ada perbedaan pencairan atau memang ada perlakuan khusus buat masing-masing Imam, Marbot dan guru ngaji yang ada di Telaga Samsam, saya juga tidak paham," tambah Ustadz Abdulah Sani.

 

Terkait akan hal ini, MD, selaku Lurah Telaga Samsam saat berusaha dihubungi baik lewat jaringan telepon juga kiriman chatting lewat aplikasi WhatsApp pribadinya, hingga berita ini dilayangkan tidak kunjung berbalas. Camat Kandis, Said Irwan SE, sendiri saat dikonfirmasi merasa heran dan nyatakan akan sesegera mungkin menanyakan pada yang bersangkutan.

 

"Terima kasih informasinya, Insya Allah besok kita akan konfirmasikan langsung pada Pak Lurah MD," pungkas Camat Said.

 

Dari Dua Masjid yang telah melaporkan akan hal ini, tercatat sejumlah Rp 13.500.000,- (dihitung dari dua Masjid sejak Januari hingga Mei 2020, red), dana yang tidak tersalurkan dan diduga ditilap oleh oknum Lurah dimaksud. Sudah bukan rahasia umum lagi tentunya bahwa untuk marbot Masjid oleh banyak kalangan diartikan sebagai penjaga masjid atau seseorang yang ditugaskan untuk menjaga kebersihan masjid dan juga sekaligus menjadi penanggungjawab segala ritual ibadah di masjid seperti adzan lima waktu, menjadi imam cadangan, dan juga khatib cadangan.

 

Belum lagi tugas tugas teknis lainnnya seperti bertanggungjawab atas kebersihan dan kerapian masjid. Tugas Marbot ini sungguh begitu berat karena harus stand by 24 jam mengurusi segala kegiatan di masjid.

 

Dengan tugas mulia yang di embannya plus banyak tanggungjawab yang dibebankannya seperti mengawal adzan dan sholat selama 5 waktu (Subuh, dhuhur, asar, magrib, isya) maka selayaknya para Marbot ini mendapat apresiasi yang layak. Bagaimana tidak, Dengan tugas dan rutinitas yang menjadi beban tanggungjawabnya setiap hari maka ia otomatis akan kehilangan kesempatan untuk mencari nafkah dan bekerja seperti manusia biasa lainnya. Hampir seluruh waktunya akan tersita untuk masjid. Lalu kemudian, bila honor mereka tidak juga kunjung dibayarkan, apalah yang akan menimpa pada keluarga mereka. Kiranya setelah artikel ini tertuang lewat pemberitaan, permasalahan yang ada secepatnya dapat terselesaikan dengan baik.(*)




Tulis KomentarIndex
Berita TerkaitIndex