DURI, CATATANRIAU.COM | Hasil sample Swab Pasein Dalam Pantauan (PDP) terkait jangkitan Coranavirus (Covid19) JE (36) Hingga siang ini belum juga dirilis.

Disebut wafat setelah divonis menderita suatu penyakit dengan ciri-ciri hampir serupa dengan gejala atau jangkitan Covid-19. Hal itu dibenarkan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid. Humas) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kecamatan Mandau, Iwan, melalui Staff Laboratorium, Ismaini, Kamis (30/4/2020) siang.

Ismaini petugas labor yang berkompeten menangani sample Swab yang akrab disapa buk is menyampaikan kepada catatanriau.com, pihaknya mengambil sample swab JE pertama kali pada (14/4/2020),dan saat itu kondisi almarhum masih dapat diajak berkomunikasi.

“Lalu swab kedua diambil 15 April, pada jam dan dengan tata cara yang sama. Setelah diambil, sampel dimasukkan ke dalam wadah khusus dan selanjutnya dikirimkan. Saat itu, kondisi pasien masih sadar,” kata Is kepada tim catatanriau.com, Selasa siang.

Pengiriman sampel swab sendiri, lanjut Is, masih ditujukan ke Laboratorium Kesehatan (Labkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI di Jakarta. Mengingat saat pengiriman Laboratorium Biomolekuler di RSUD Arifin Achmad di Pekanbaru belum dioperasikan, maka pengujian terpaksa dilaksanakan ke pusat.

“Masih ke Jakarta (uji swab),” ungkapnya.
Kedua sampel yang di ambil dalam dua hari berturut-turut pada waktu yang sama terhadap PDP yang berdomisili di Kelurahan Gajah Sakti, Kecamatan Mandau, Duri itu hingga kini disebut masih dianalisa.

Pertanyaan dan penantian hasil pemeriksaan dari Duri ke jajaran petugas di Jakarta hampir setiap hari dilayangkan, namun lagi-lagi sampel swab disebut masih dalam tahap pengujian. Lima belas hari berlalu, namun hasil pemeriksaan atas sampel tersebut belum dirilis.

“Saya hanya bicara sesuai tugas, untuk hasil swab atas nama JE dan satu pasien lainnya masih diuji. Nanti, kalau sudah terbit, akan segera kami kabari,” pungkasnya.(*)