Antisipasi Dampak Corona, Camat Rangsang Barat Akui Pangan Lokal Terpenuhi

Senin, 13 April 2020 - 20:43:27 WIB
Share Tweet Google +



Meranti - Pemerintah Kecamatan (Pemcam) Rangsang Barat akan melakukan pemantauan stok kebutuhan pangan lokal beras yang ada di Kecamatan Rangsang Barat Kabupaten Kepulauan Meranti.

 

"Kitakan disini khususnya Rangsang Barat potensinya beras, itu kita lakukan untuk mencukupi pangan masyarakat nanti dan agar tidak terjadi penumpukan serta agar nantinya masyarakat tertentu nantinya tidak kesulitan dalam mendapatkan bahan pokok pangan," terang Camat Rangsang Barat Juwita Ratna Sari.

 

Sementara itu, Mantan Sekretaris Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos P3APPKB) Kabupaten Kepulauan Meranti meminta agar Kepala Desa (Kades) yang ada di Kecamatan Rangsang Barat dapat mengawasi hal tersebut.

 

"Kami disini juga mengusahakan untuk menghitung stok beras yang ada di Rangsang Barat dan juga kita minta tolong kepada Kades dapat mengawasi pangan lokal kita di desa masing-masing," pinta Juwita.

 

Sejauh ini pangan lokal jenis beras yang ada di Rangsang Barat sampai saat ini masih tercukupi. Dikatakan Juwita, karena memang masih ada sekitar seribuan lebih ton gabah lagi.

 

"Intinya gabah masih tersedia, kalau untuk dikonsumsi lokal di Rangsang Barat menjelang sampai batas akhir ditetapkan kewaspadaan Covid-19 sesuai surat edaran Gubernur Riau masih tercukupi," kata Juwita.

 

Di Rangsang Barat sendiri ada enam desa penghasil padi, diantaranya Desa Mekar Baru, Desa Sungai Cina, Desa Segomeng, Desa Bina Maju, Desa Anak Setatah dan Desa Melai.

 

"Sejauh ini gabah ini masih ditangan petani yang tersebar dimasing-masing desa, untuk itu kita minta Pemerintah Desa setempat untuk mengontrol agar jangan ditumpuk, tetap saja untuk kebutuhan dalam (Kecamatan Rangsang Barat, red) dapat juga diawasi," jelasnya.

 

"Intinya bagi kita, produksi pangan lokal bagi masyarakat di Rangsang Barat dapat terpenuhi. Dan kita juga minta agar gabah yang ada di lumbung padi di enam desa itu kalau bisa agar dipertahankan untuk situasi Corona ini, karena sempat terjadi lockdown kan barang tidak bisa masuk, itulah gunakan ketabahan pangan lokal kita untuk dipertahankan," tambahnya. 

 

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Segomeng Ahmad Soleh mengatakan memang untuk di Desa Segomeng sendiri juga termasuk desa penghasil padi terbesar di Kecamatan Rangsang Barat Kabupaten Kepulauan Meranti. Dan saat ini untuk kebutuhan gabah khusus Desa Segomeng masih tersedia disejumlah rumah petani. 

 

"Untuk gabah masih ada dirumah para petani, dikarenakan kita tidak mempunyai lumbung padi makanya tidak bisa terdata berapa ton gabah yang masih ada dan ditambah kebanyakan masyarakat menjual sendiri-sendiri," terangnya

 

"Sebetulnya keinginan kami masyarakat mengelola itu melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan disimpan dan dikelola disana," terang Ahmad Soleh.

 

Diakui Kades Segomeng, untuk kebutuhan pangan lokal khusus di Desa Segomeng saja sejauh ini masih bisa terpenuhi.

 

"Insyaallah masih ada, karenakan biasanya para petani di Desa dan masyarakat menyimpan untuk satu tahun kemudian," bebernya.(*)




Tulis KomentarIndex
Berita TerkaitIndex