Siak, Catatanriau.com - Komando Rayon Militer (Koramil) 04/Perawang, di bawah Kodim 0322/Siak, menunjukkan keseriusannya dalam upaya pengendalian dan penanggulangan penyakit mulut dan kuku (PMK) yang berpotensi meresahkan peternak. Pada hari Selasa, 29 April 2025, Babinsa Koramil 04/Perawang, Koptu Togi Sitorus, bergerak cepat bersama tim Unit Reaksi Cepat (URC) untuk melaksanakan kegiatan surveilans di Kampung Perawang Barat, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak.

Kegiatan yang dimulai pada pukul 09.20 WIB ini menyasar langsung ke peternakan warga. Salah satu peternak yang didatangi adalah Bapak Susilo W. Di lokasi peternakannya, Koptu Togi Sitorus bersama tim URC melakukan pemeriksaan secara menyeluruh terhadap kondisi kesehatan hewan ternak, khususnya sapi milik Bapak Susilo.

Setelah melakukan serangkaian pemeriksaan dan pengambilan sampel jika diperlukan, kegiatan surveilans di peternakan Bapak Susilo selesai pada pukul 09.48 WIB dalam keadaan aman dan kondusif.

Ditemui setelah kegiatan, Koptu Togi Sitorus menyampaikan pesan penting kepada seluruh peternak di wilayah Perawang Barat dan sekitarnya. 

"Kami mengimbau kepada seluruh peternak untuk selalu waspada dan proaktif dalam menjaga kesehatan hewan ternaknya. Jika ada gejala yang mencurigakan seperti air liur berlebihan, lepuh di mulut dan kaki, atau demam tinggi, segera laporkan kepada kami atau petugas kesehatan hewan terdekat," ujarnya dengan tegas.

Lebih lanjut, Koptu Togi Sitorus menekankan pentingnya kerjasama antara peternak, Babinsa, dan tim kesehatan hewan dalam mencegah penyebaran PMK.

"Pencegahan adalah langkah terbaik. Jaga kebersihan kandang, berikan pakan yang berkualitas, dan segera isolasi jika ada hewan yang terindikasi sakit. Kami dari Koramil 04/Perawang siap mendukung dan membantu para peternak dalam menjaga kesehatan hewan ternaknya," pungkasnya.

Kegiatan surveilans yang dilakukan oleh Babinsa Koramil 04/Perawang bersama tim URC ini merupakan wujud nyata dari komitmen TNI dalam mendukung program pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas sektor peternakan dan mencegah kerugian ekonomi akibat wabah PMK. Diharapkan, kegiatan serupa akan terus dilakukan secara berkelanjutan untuk memastikan wilayah Kabupaten Siak terbebas dari ancaman penyakit menular pada hewan ternak.***

Laporan : Idris Harahap