Rohil, Catatanriau.com | Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Sinaboi – Rokan Hilir (HIMASI ROHIL) Aldy Syahputra berang dan beri peringatan keras terhadap pihak Disparpora Rokan Hilir yang dianggap menggantikan secara sepihak Dara Pertama yaitu saudari Nita Kesumawati kepada Dara Kedua tanpa alasan apapun pada pawai Ta’aruf Pembukaan Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) Tingkat Propinsi Riau ke-XLI yang diselenggarakan pada hari Sabtu tanggal 11 November 2023 di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) Minggu (12/11/2023).
Hal ini disampaikan Aldy Syahputra selaku Ketua Umum Himasi Rohil kepada awak media bahwasanya Disparpora Rohil tidak lagi koperatif dan terbuka terhadap Bujang dan Dara Rokan Hilir yang terpilih, sehingga diduga terjadi tebang pilih saat mendelegasikan Bujang dan Dara Rokan Hilir pada agenda agenda besar yang diselenggarakan oleh pemerintah, salah satunya pembukaan MTQ Tingkat Provinsi Riau yang diselenggarakan di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu).
"Pada agenda tersebut seharusnya pihak Disparpora Kabupaten Rokan Hilir menampilkan dan mendeligasi saudari Nita Kesumawati sebagai Dara pertama yang mewakili pemudi Rokan Hilir dibidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tersebut, bukan menggantikannya secara sepihak dengan menampilkan Dara kedua tanpa ada memberi alasan sedikit pun oleh pihak Disparpora kepada saudari Nita Kesumawati,” ucap Aldy Syahputra.
Aldi Syahputra mengatakan “Bujang dan Dara adalah Icon yang mewakili kami para kaum muda dalam bidang wisata, budaya dan ekonomi kreatif, untuk mendapatkan Gelar Bujang dan Dara bukanlah hal yang mudah.”
“Banyak Proses penilaian yang harus dilewati oleh para Finalis pada masa audisi, semua finalis memiliki kompetensi dan kecakapan khusus dalam persaingan, setelah melalui proses dan penyaringan yang cukup panjang maka yang terbaiklah yang berhak untuk mengemban amanah sebagai Bujang dan Dara untuk menjadi icon yang mewakili pemuda dalam bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.” Ucap ketua Himpunan Mahasiswa Sinaboi Rokan Hilir tersebut.
“Boleh saja ditampilkan Bujang dan Dara Kedua sebagai pengganti, tapi pihak Disparpora seharusnya memberi kejelasan serta alasan yang tepat kepada Bujang dan Dara Pertama agar dapat dimaklumi dan dimengerti, bukan malah memutuskan secara sepihak dan tidak memberi alasan apapun, Sehingga menjadi asumsi buruk di khalayak ramai” Lanjut Aldy Syahputra.
“Sungguh sangat disayangkan, kalau pemilihan Bujang dan Dara kemaren hanya formalitas saja yang menghabiskan anggaran yang cukup besar, Kalau pada akhirnya ada orang orang tertentu yang ditampilkan saat momen atau agenda besar” ucap Ketua Umum Himasi Rohil tersebut.
Aldi Syahputra menegaskan jika Kadis Disparpora tidak memberi kejelasan yang konkrit beberapa hari kedepan tentang permasalahan ini, maka kami dari Himpunan Mahasiswa Sinaboi Rokan Hilir akan melakukan aksi masa menuntut Kadispora Rohil untuk dicopot dari jabatannya. Kami merasa prihatin terhadap kader Himasi Rohil tersebut yang merasa tak dianggap, mengingat Nita Kesumati adalah anggota dan Mahasiswa yang cukup aktif di organisasi dan lingkungan sosial sekitarnya, jerih payah mengikuti seleksi bujang dan dara Rohil tapi pada akhirnya tidak dianggap.” Tutup Aldi Syahputra.****
Laporan : Tiyna