Kampar, Catatanriau.com | Untuk mencegah terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di wilayah kerjanya, PT Perawang Sukses Perkasa Industri (PSPI) distrik Lipat Kain, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar melakukan pembinaan dan sosialisasi ditengah masyarakat.

Kegiatan yang bertajuk Program Fire Prevention atau Pencegahan Karhutla dilaksanakan, Rabu (8/11/2023). Dihadiri 9 Desa Binaan yang dinilai rawan terjadinya Karhutla.

Humas PT PSPI Distrik Lipat Kain, Shah Reza Pahlevi mengatakan, program ini dilaksanakan sejak Senin (30/10/2023) sampai dengan Rabu (8/11/2023).

Shah Reza Pahlevi juga menyampaikan , PT PSPI Distrik Lipat Kain dalam hal ini melakukan sosialisasi dampak Karhutla terhadap lingkungan dan masyarakat, serta peraturan atau Undang-undang larangan membakar hutan atau lahan.

Kemudian, melakukan pemasangan baner himbauan untuk mencegah Kebakaran Hutan dan Lahan. Ada juga pemasangan banner larangan membakar di lokasi ladang dan fasilitas umum.

"Kami juga menyerahkan bantuan Herbicyda kepada masyarakat berladang. Nantinya, bisa  digunakan untuk membersihkan lahan," ungkap Shah Reza Pahlevi.

Menurut dia, Herbicyda yang diberikan oleh perusahaan kepada masyarakat berladang, agar dapat dimanfaatkan untuk menyiapkan lahan perkebunan atau pertanian tanpa dibakar.

Dia juga menyampaikan pesan kepada masyarakat, agar selalu bersama-sama perusahaan untuk melakukan pencegahan terjadinya Karhutla.

"Karhutla itu dapat merugikan kita semua.  Akibat dampak yang ditimbulkan bisa mengganggu kesehatan manusia. Termasuk gangguan pada lingkungan,"

Sementara itu Fire Marshall atau Komandan Regu Pemadam Kebakaran) PT.PSPI Distrik Lipat Kain, Eriyanto menambahkan, pencegahan dan pnanggulangan Karhutla harus Secara bersama sama didukung.

"Kami harapkan para peserta nantinya bisa mensosialisasikan hasil kegiatan ini ditengah masyarakat. Bersama dengan team Regu Pemadam Kebakaran (RPK) PT.PSPI Distrik Lipat Kain ya," imbuhnya.

Untuk diketahui, RPK PT.PSPI Distrik Lipat Kain peralatan mesin pemadam yang siap membantu kejadian Karhutla, termasuk di kebun masyarakat yang terbakar jika diperlukan.

"Yang penting kita semua mempunyai kesepakatan atau komitmen untuk mencegah dan menanggulangi Karhutla," pungkasnya.****

Laporan : E Pangaribuan