Tim Verifikasi BSPS Desa Koto Mesjid Diduga Kuat Manipulasi Data, Ketua Depera Desa Koto Mesjid Lakukan Pembohongan Publik

Selasa, 28 Februari 2023 - 09:15:02 WIB
Share Tweet Google +

KAMPAR, CATATANRIAU.COM | Rico Noven Sebagai Ketua Depera Partai PKS Desa  Koto Mesjid yang ikut mendampingi tim verifikasi BSPS Desa Koto Mesjid diduga melakukan Penzoliman terhadap calon penerima bantuan stimulan perumahan swadaya (BSPS) kabupaten Kampar tahun 2023. Pasalnya Rico diduga kuat melakukan manipulasi data warga desa Koto Mesjid, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar.

Berdasarkan penelusuran media ini pada Sabtu (25/02/2023) lalu, Nama yang dimasukkan oleh saudara Rico sebagai calon penerima bantuan tidak sesuai dengan nama yang dikirimkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Rosna Wati warga Desa Koto Masjid calon penerima BSPS saat dijumpai wartawan, Senin (27/2/2023) mengatakan, bahwa namanya sudah masuk dalam data dari pusat, namun saat tim verifikasi turun namanya sebagai calon penerima bantuan dihilangkan oleh oknum nakal.

"Nama saya ada kok keluar dari Pusat, tapi kenapa petugas verifikasi dibawah menghapus nama saya, apakah saya tidak berhak mendapatkan bantuan dari pemerintah, apakah saya orang kaya, apakah rumah saya ini bagus," kesal Rosna.

Rosna juga berharap jika perbuatan manipulasi data itu melanggar aturan dan bisa ditindak secara hukum ia berharap tim yang nakal itu bisa dihukum.

Sedangkan menurut Rico saat sosialisasi Sabtu 25 Februari 2023 lalu menyebut, calon yang dicoret telah mendapat bantuan dari dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman (Perkim) Kabupaten Kampar, "ada yang tidak memiliki rumah untuk dibedah sehingga tim harus segera melakukan perubahan data agar kegiatan ini bisa terlaksana,"ujarnya.


foto: saat sosialisasi Sabtu 25 Februari 2023 di aula kantor desa koto Mesjid.

Rico juga menyebut melalui pesan WhatsApp, maaf tik iko bukan acu yang ma ubahnyo tapi aturanlah yang bisa menggantikan mereka.

Sementara sesuai dengan fakta yang ada sampai saat ini, Lima orang nama tersebut belum pernah menerima bantuan dari pihak manapun, bahkan mereka sebagian belum memiliki rumah dan bahkan tinggal di rumah reot.

Ketika ditanya wartawan Tenaga Fasilitator Lapangan, Rais Adli, Terkait Pergantian nama-nama tersebut ia
Mengatakan, Karena alasan dari Bg Rico Mereka ada yang tidak tinggal di koto mesjid, dan ada calon penerimah lebih memilih untuk dibantu dengan sumber anggaran lain.

"Jadi kami ini tim fasilitator diminta untuk berkomunikasi dengan depera-depera yang ada disetiap desa wilayah pendampingan kami dan bekerja sama dengan pemerintahan desa, yang kemaren didampingi bagian kesra," kata Rais.***

Laporan :  Irwan Ocu Bundo

Editor : Idris Harahap 



Tulis KomentarIndex
Berita TerkaitIndex