Melalui Program Pemberdayaan Masyarakat, Pemkam Tualang Adakan Pelatihan Alat Tangkap Ikan

Sabtu, 08 Desember 2018 - 07:38:10 WIB
Share Tweet Google +

PERAWANG - SIAK, CATATANRIAU.com, - Pengembangan sumber daya manusia, kelautan dan perikanan merupakan salah satu hal mutlak yang perlu dikembangkan dalam sektor kelautan dan perikanan secara optimal serta berkelanjutan. Oleh karena itu, diperlukan pembekalan untuk menambah pengetahuan, keterampilan dan sikap para nelayan. 

Berangkat dari hal itu, Pemerintah Kampung (Pemkam) Tualang yang dipimpin oleh Juprianto SSos, mengadakan pelatihan penggunaan alat tangkap ikan, terhadap kelompok-kelompok nelayan yang berada di wilayah Kampung Tualang, Kamis (6/12/2018) pagi.

Hal ini adalah bentuk kepedulian pemerintah Kampung Tualang terhadap kelestarian Lingkungan Sungai Siak yang merupakan tempat beberapa masyarakat seperti nelayan mencari nafkah dengan menangkap ikan di sungai tersebut.

Kegiatan ini dihadiri Kasatrolda Ditpolair Polda Riau AKBP Julian Iskandar SH, ketua Badan Pemusyawaratan Kampung Tualang H Abbas Gidang, dan dinas perikanan yang diwakili oleh Lindang Wati.

Pelatihan penggunaan alat tangkap ikan itu merupakan program pemberdayaan masyarakat Kampung Tualang, yang diikuti oleh 60 orang nelayan dari 3 kelompok nelayan yang berada di Kampung Tualang.

Dalam kata sambutannya, penghulu Kampung Tualang Juprianto SSos menyampaikan bahwa, pentingnya kepedulian masyarakat terutama nelayan, untuk melestarikan lingkungan sungai yang merupakan wadah nelayan dalam mencari rezeki.

"Kita sangat menyayangkan masih adanya nelayan yang mencari ikan dan udang dengan menggunakan racun dan alat tangkap ikan yang dilarang seperti pukat. Selain bisa merusak ekosistem di sungai, menangkap ikan dengan cara meracun bisa menimbulkan perpecahan antar sesama nelayan", ujarnya.

Ketua Apdesi Kabupaten Siak itu juga berharap dengan diadakannya pelatihan ini, nelayan bisa memahami tentang peraturan dalam menangkap ikan yang diizinkan serta pentingnya kepedulian masyarakat terhadap ekosistem di sungai siak.

Sehubungan dengan ini, Kasatrolda Ditpolair Polda Riau, AKBP Julian Iskandar SH menuturkan, banyak nelayan yang masih kurang mengerti dengan alat penangkat ikan berbahaya dsn dilarang penggunaannya. Ia berharap, dengan digelarnya pelatihan ini bisa mengurangi tingkat pelanggaran dalam penangkapan biota air terutama yang berada di aliran Sungai Siak.

"Masyarakat harus proaktif untuk merubah mindset pola fikir mereka, di mulai dari merubah alat penangkap ikan yang dapat merusak habitat biota sungai menjadi alat tangkap ikan yang ramah lingkungan," pungkasnya.

Sementara itu ketua kelompok nelayan Tualang Mandiri Suryadi saat ditemui awak media seusai acara mengatakan, Nelayan yang mengikuti pelatihan tersebut sangat antusias mendengarkan materi-materi yang diberikan, dan peserta pelatihan pun sangat bersyukur karena telah diberikan pembelajaran mengenai kelestarian lingkungan sungai.

"alhamdulillah kami sangat senang dengan adanya pelatihan ini, kedepannya kami para nelayan akan berusaha untuk menangkap ikan dengan menggunakan alat tangkap yang ramah lingkungan serta nantinya akan menjaga kelestarian habitat ikan dan udang yang ada di sungai," imbuhnya.


Laporan : MRI
 



Tulis KomentarIndex
Berita TerkaitIndex