Masyarkat Kesulitan Beli BBM, Pihak SPBU Izinkan Warga Beli Pertalite Gunakan Jerigen

Senin, 22 Oktober 2018 - 19:37:45 WIB
Share Tweet Google +

 

 

Perawang - SIAK, CATATANRIAU.com, - Antrian panjang terjadi di Stasiun Bahan Bakar Umum (SPBU) Jalan Raya Perawang - Minas Kilometer 5 dan Kilometer 9 Kecamatan Tualang, hal ini terjadi karena langkanya bahan bakar minyak ( BBM ) di Kecamatan Tualang. Senin,(22/10/2018) pagi.


Bukan hanya di SPBU saja, di kios-kios Pertamini juga mengalami kekosongan stock BBM, bahkan ada kios yang menjual dengan harga Rp 25.000 per liternya. 


""Premium langka sekarang bang,  kami baru beli di pertamini dengan harga 25.000 perliter," ungkap Oca warga Kelurahan Perawang saat ditemui Catatanriau.com usai mengisi BBM di Kios Pertamini, Minggu (21/10) malam.


Menanggapi hal ini, UPIKA Kecamatan Tualang yang diwakili oleh Kasi Trantib Rudi Vivi Hendri mengunjungi SPBU yang berada di Kilometer 5, Jalan Raya Perawang - Minas Kecamatan Tualang, guna mempertanyakan Perihal kelangkaan BBM di Perawang.


"Kita tidak bisa tinggal diam, harus tindak cepat, masyarakat sudah banyak mengeluh, kita cari pokok permasalahan kelangkaan ini, kemudian kita cari solusi bersama pihak SPBU." Ujar Rudi saat di jumpai Catatanriau.com di SPBU Kilometer 5 Perawang. Senin, (22/10) Pagi.


Menurut Pantauan Catatanriau.com di lokasi, antrian pengisian BBM di SPBU Kilometer 5 Perawang telah mencapai lebih kurang 1 Kilometer. Di SPBU itu pun hanya menyediakan Pertalite dan Premium, sementara itu Pertamax Turbo sedang kosong.


Pengawas SPBU PT Okta Ze  Kilometer 5 Perawang Fauziah mengatakan, kelangkaan bahan bakar ini di sebabkan karena truck pengangkut BBM tertahan di telaga sam-sam Kecamatan Kandis. Penyebabnya karena ada perbaikan Jalan di Telaga sam sam Kandis, sehingga terjadi keterlambatan pendistribusian BBM ke Perawang.


"Kelangkaan BBM ini, karena pendistribusian BBM terhambat di telaga Sam-Sam, kalau untuk DO BBM tidak ada masalah, kelangkaan BBM bukan di Tualang aja, daerah lain di Riau juga mengalami kelangkaan seperti ini." Kata Fauziah saat dikunjungi pihak UPIKA Kecamatan Tualang bersama Catatanriau.com, Datariau.com, Infosiak.com, di Kantor PT Okta Ze, Senin,(22/10).


Selama ini PT Okta Ze telah membatasi masyarakat yang membeli premium atau bensin menggunakan mobil melebihi batas pembelian BBM bersubsidi di SPBUnya.

"Masyarakat yang beli premium menggunakan mobil telah kita batasi pak, untuk premium hanya di perbolehkan membeli maksimal Rp 250.000 per hari dan kami tidak melayani masyarakat yang membeli bensin menggunakan jerigen, terkecuali masyarakat membeli BBM Non subsidi (Pertamax dan Pertalite)." Jelasnya kembali.


Sehubungan dengan hal itu, Rudi Vivi Hendri yang mewakili UPIKA Kecamatan Tualang memberi saran kepada pihak PT Okta Ze, Untuk tidak menjual BBM Non Subsidi kepada masyarakat menggunakan jerigen hingga pendistribusian BBM kembali Normal.


"Berhubung kondisi pendistribusian BBM dari Depot Pengisian yang berada di Dumai tidak lancar, alangkah baiknya pengisian Pertalite dan Pertamax menggunakan jerigen dilarang terlebih dahulu,
Hingga suplay BBM ke perawang lancar." Ungkapnya.

Sementara itu, untuk harga BBM di SPBU PT Okta Ze masih Normal. Yakni, Pertalite RP 7.800, Premium Rp 6.450, Pertamax turbo Rp 12.650.


Laporan : MRI



Tulis KomentarIndex
Berita TerkaitIndex