Fasilitator Daerah Berikan Penyuluhan SPMI Pada Sekolah Model SMPN 1

Selasa, 09 Oktober 2018 - 12:33:25 WIB
Share Tweet Google +

 


KANDIS _ Bertempat diruang Labor Komputer SMP Negeri 1, pada Selasa, 09/10/2018, Fasilitator Daerah melalui Defrizon memberikan Bimtek penerapan Sistim Penjamin Mutu Internal (SPMI), materi sinkronisasi SPMI dengan RKAS, RKA, interaksi PPK dan Literasi pada SMPN 1 yang sebelumnya ditunjuk sebagai sekolah model Kecamatan Kandis yang dihadiri oleh Korwilcam Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Kandis, Dra. Jufriyanti selaku Kepsek SMP Negeri 1 serta seluruh Kepala sekolah imbas sekolah model. Dalam melaksanakan program Sekolah Model yang dikembangkan LPMP  dalam sistem penjaminan mutu internal (SPMI), Sistem ini diatur dalam peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan No 28 tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah dan dijelaskan pada Pedoman Umum Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah.


"Sekolah yang ditunjuk menjadi sekolah model dibimbing secara tekhnis oleh LPMP untuk melaksanakan penjaminan mutu secara internal  dan selanjutnya di tahun ke 2 Sekolah model harus mengimbaskan pelaksanaan SPMI ke 5 sekolah imbas di sekitarnya," ungkap Dra Jufriyanti, Kepala Sekolah SMPN 1.


Sekolah imbas yang dimaksud adalah SMPN 2, SMPN 3, SMPN 4, SMPN 5 dan SMPN 6 dimana dalam kesempatan tersebut juga tampak hadir melalui Kepala Sekolah masing-masing. Syu Yanto SPd selaku Korwilcam Pendidikan dan Kebudayaan Kandis menuturkan, "Tugas utama sekolah model SPMI tahun pertama adalah melaksanakan siklus penjaminan mutu dimulai dari pemetaan mutu pendidikan, perencanaan pemenuhan mutu, pelaksanaan pemenuhan mutu, audit mutu dan perencanaan strategi peningkatan mutu sekolah. Alhamdulillah nya, Pak Defrizon hari ini berkesempatan memberikan Bimtek di hadapan para Kepsek sekolah imbas hingga kelak dapat lebih mudah untuk menerapkan ilmu yang didapat pada saat ini," ujar Syu Yanto SPd.


Jika hasil dari Bimbingan Teknis Sistem Penjaminan Mutu Internal bagi sekolah model diimplementasikan atau dilaksanakan di sekolah masing-masing dan terjadi peningkatan mutu peserta didik maka akan muncul  kepuasan  masyarakat, orang tua, dan peserta didik atau disebut Pelanggang sedangkan bila pelanggang mendapatkan kepuasaan dalam pelayanan pendidikan dengan indikator meningkatnya kualitas atau mutu peserta didik maka hal tersebut menjadi daya tarik dan nilai jual bagi sekolah.  Sehingga sekolah tersebut akan diminati oleh masyarakat dalam hal  ini orang tua dan peserta didik.
(Pen)



Tulis KomentarIndex
Berita TerkaitIndex