Stop Truk ODOL di Seputaran Jalan Gajah Mada Duri!! Warga Keluhkan Kerusakan Jalan

Laporan : Putri

BENGKALIS, CATATANRIAU.com |  Warga Kelurahan Talang Mandi - Sebanga, Kecamatan Mandau, Duri dan Kelurahan Titian Antui, Kecamatan Pinggir menggelar aksi demonstrasi, Senin (9/8/2021).

Demonstrasi itu dilakukan dengan memblokade belasan truk pengangkut tandan buah segar (TBS) Kelapa Sawit dan truk bermuatan lainnya yang diduga over dimention over limit (ODOL).

Beberapa truk yang diduga kelebihan muatan atau kapasitas angkutan barangnya ini dicegat lantaran diduga turut menyumbang dampak kerusakan di jalan Gajah Mada, Sebanga – Duri.

Marah lantaran jalan disana kian berkubang dan rusak parah, warga pun berinisiatif  mencegat satu persatu truk yang hendak masuk maupun keluar dari jalan yang menghubungkan Kecamatan Mandau, Pinggir dan Talang Muandau ini.

“Truk-truk yang kita duga sering over kapasitasnya ini turut diduga menyumbang kerusakan jalan. Dengan bebasnya truk-truk ini melintas, sementara kita, warga sekitar yang terdampak kerusakan jalan,” kata Ardi, salah seorang warga di lokasi.

Beberapa waktu lalu, Bupati Bengkalis Kasmarni dan Plt. Kepala Dinas PUPR Bengkalis, Ardiansyah telah turun ke lokasi untuk memantau proses rigitisasi atau pengerasan jalan Gajah Mada.

Memang, jalan tersebut telah dianggarkan perbaikannya oleh pemerintah dan sedang diangsur pengerjaannya. Dalam keadaan ini, warga sekitar sempat sumringah.

Tetapi, kian meningginya lalu lintas truk diduga ODOL di jalan Gajah Mada ini kembali mengusik masyarakat. Warga sekitar resah, tingginya mobilitas truk bermuatan berat ini ditakutkan hanya akan mempercepat kerusakan jalan yang tengah diperbaiki.

Merasa terganggu, warga pun beraksi dan mencegat belasan truk diduga ODOL. “Jangan seenaknya lewat dengan membawa beban berat. Kalau jalan ini rusak, kami yang terdampak. Makan debu dan terjebak kubangan,” seru Risman, warga lainnya.

Hingga berita ini diterbitkan, aksi itu masih berlanjut. Alhasil, belasan truk pun tampak terhenti dan menepi di bahu jalan. Para sopir takut hal tak diinginkan terjadi, pihaknya pun menepi dan mengikuti permintaan warga untuk berhenti.***