MENU TUTUP

Begini cara Siak tekan karlahut.

Jumat, 27 April 2018 | 08:02:55 WIB Dibaca : 3356 Kali
Begini cara Siak tekan karlahut. Foto: Tampak warga sedang membuat sekat kanal di kampung Dayun

 

Kabupaten Siak merupakan salah satu daerah di Provinsi Riau yang menjadi sasaran restorasi gambut. Kondisi restorasi gambut dilakukan akibat turunnya muka air gambut sehingga perlu dilakukan pembuatan sekat kanal di tempat yang sering rawan terjadi kebakaran lahan dan hutan. Hal itu disampaikan Asisten Pemerintahan dan Kesra, Budhi Yuwono, Jum'at (27/4/18)  diruang kerjanya.

 

"Sekat kanal dibuat bertujuan untuk menaikkan daya simpan (retensi) air pada badan kanal dan sekitarnya serta mencegah penurunan permukaan air di lahan gambut sehingga lahan gambut di sekitarnya tetap basah dan sulit terbakar," ucap Budhi Yuwono.

 

Kata Budhi, diperlukan waktu yang cukup  lama untuk menaikkan kembali tinggi muka air. Karena itu, lahan-lahan gambut hendaknya mendapat perhatian khusus dan perlu dijaga karena berpotensi dapat terjadi kebakaran.

 

Untuk itu, lanjut dia, upaya pembangunan sekat kanal dilahan gambut sangat berpengaruh dalam mengantisipasi karhutla terlebih di musim kemarau, dari jumlah sekat kanal yang sudah dibangun di Kabupaten Siak ada sebanyak 246 unit yang diharapkan dapat membuat lahan-lahan gambut terjaga dan selalu dalam kondisi basah.

 

"Sekat kanal yang sudah dibangun tersebar di 67 kampung  yang rawan karhutla, fungsinya agar gambut terjaga dan selalu dalam kondisi basah," jelasnya lagi.

 

Ia menuturkan, hasil review dan penelitian lembaga non pemerintah (NGO) Elang dan Windrock tahun 2017 terhadap program penyelematan gambut dan karhutla yang dilakukan oleh Pemkab Siak sudah dimulai sejak tahun 2014 - 2016, antara lain telah berhasil menurunkan deforestasi sebesar 5,8%, penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 18 mgt co dan penurunan lahan terbakar dari 644 kejadian menjadi 389 kejadian.

 

Windrock yang bergerak di bidang penyelamatan lingkungan ini berkedudukan di Amerika Serikat menjalin kerjasama dengan Pacard Foundation guna melakukan penelitian terhadap upaya Kabupaten Siak untuk memulihkan kondisi ekosistem gambut.

 

Mantan Kabag Tata Pemerintahan ini menyebutkan, dari hasil penelitian tersebut mengungkapkan bahwa hal yang paling berpengaruh terhadap pemulihan ekosistem gambut adalah pembuatan sekat kanal. 

 

"Efektifitas pembangunan sekat kanal ini diakui sangat ekonomis dan mudah untuk diterapkan baik oleh perusahaan, dan masyarakat pemilik lahan gambut di Kabupaten Siak," ucapnya.

 

Kabupaten Siak terus menggesa program-program yang relevan dengan pencapaian target sebagai kabupaten yang mendukung prinsip-prinsip ramah lingkungan. Ini dilakukan sejak dicanangkan sebagai kabupaten hijau.

 

Komitmen bersama Penghulu Dayun.

 

Salah satu kampung yang saat ini tengah giat ikut berpartisipasi mendukung program kabupaten hjau adalah kampung Dayun yang berada di Kecamatan Dayun. Kampung Dayun sendiri saat ini memiliki komitmen sebagai kampung yang ramah terhadap lingkungan dan perubahan iklim.

 

"Salah satu program tersebut adalah pemerintah kampung telah mengeluarkan peraturan yang melarang masyarakat membuka lahan kelapa sawit baru, dan peraturan Kamis Peduli Lingkungan disingkat kaplingan,"  ujar Penghulu Dayun, Nasya Nugrik.

 

Hal ini dilakukan, lanjutnya,  karena jumlah luasan kebun kelapa sawit di Dayun sudah sangat besar. Lebih kurang 70% perkebunan di Dayun merupakan kebun kelapa sawit. Kondisi ini dianggap sudah tidak ramah lingkungan, sehingga perlu dilakukan pembatasan agar jumlah kebun kelapa sawit tidak bertambah.

 

Disamping itu, komitmennya dalam upaya pencegahan dini karlahut sangat tinggi, dengan membuat Peraturan Kampung Pencegahan Karlahut, emudian didukung dari perangkat  masyarakat peduli api (MPA) yang benar-benar peduli. 

 

"Kami siap menjaga ekosistem gambut yang ada dengan membuat sekat kanal, baik bantuan dari badan restorasi gambut (BRG) maupun swadaya," jelasnya.

 

Upaya ini dibantu oleh Windrock dan Elang, dengan membuat kegiatan Kampung proiklim. NGO tersebut memberikan  bantuan berupa alat pemantau cuaca dan ketinggian air. Alat tsrsebut dapat mengukur kedalaman gambut, posisi muka air tanah dan penurunan gambut. 

 

Disamping itu pemerintah kampung juga mengedukasi masyarakat terkait pemanfaatan lahan gambut yang ramah lingkungan. Salah satu yang dilakukan adalah membangun suatu demonstration plot (Demplot) pertanian. Dengan cara membudidayakan berbagai jenis tanaman pertanian pada lahan yang sama.



Berita Terkait +

Komisi II DPRD Bengkalis Bersama DLH & Pemerintah Kecamatan Mandau Sidak PT.PCR Sebanga

Wiston Sebut Jika Limbah Bersumber Dari Chipping, Dinas Pertanian Inhu Perlu Kaji SOP PT GH

Diare Penyakit Terbanyak di Panam

Awal Tahun 2022 Aliran Sungai Batang Lubuh Kembali Meluap Yang Mengakibatkan Banjir

Simak, Berikut Ini Perkiraan Cuaca di Riau Untuk 26 Maret 2023

BMKG Keluarkan Peringatan Dini, Berikut Perkiraan Cuaca di Riau Untuk 2 Juni 2023

Meski Dalam kondisi Berpuasa, Kapolres Inhil Berjibaku Padamkan Api Karhutla

Pengecekan & Penertiban Kegiatan PETI di Aliran Sungai Teso Desa Sukamaju Kuansing

Kelompok Laskar Mandiri Kayu Ara Permai Terima Penghargaan Setia Lestari Bumi Dari Pemprov Riau

PKS PT PCR Terkesan Abaikan Persoalan Limbah Yang Mencemari Fasilitas Warga

TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Duka di Jalur Lintas Buatan: Remaja Ditemukan Tewas Diduga Korban Lakalantas, Kapolres Pelalawan Benarkan Penemuan

2

Pejabat RSUD Pelalawan dan Putranya Tewas dalam Kecelakaan Maut di Tol Mesuji Lampung

3

Kecelakaan Maut di Jalintim Pelalawan, Satu Orang Meninggal Dunia, Dua Luka-luka

4

Babinsa Koramil 03/Minas Aktif Sosialisasi Kesehatan kepada Warga Desa Muara Kelantan

5

Anggota Koramil 03/Minas Sukses Ikut Giat Pengamanan Lomba Takbiran Idul Fitri 1446 H di Minas

6

Adik-Beradik Squad Borong Hadiah Lomba Lampu Hias tahun 2025