MENU TUTUP

Aplikasi Sawit Rakyat, Kurang 2 Bulan Diluncurkan, 150 Ribu Bibit Sawit Unggul PTPN V Habis Terjual

Senin, 19 April 2021 | 12:08:19 WIB Dibaca : 2269 Kali
Aplikasi Sawit Rakyat, Kurang 2 Bulan Diluncurkan, 150 Ribu Bibit Sawit Unggul PTPN V Habis Terjual Chief Executive Officer PTPN V, Jatmiko K Santosa, meninjau salah satu lokasi pembibitan sawit unggul PTPN V. Perusahaan perkebunan negara tersebut menargetkan menjual 1,1 juta bibit unggul sawit pada 2021 ini. Penjualan bibit sawit dilakukan salah satuny

 


PEKANBARU, CATATANRIAU.COM  | Hingga medio April 2021, PT Perkebunan Nusantara V berhasil mencatat penjualan 150 ribu bibit sawit unggul bersertifikat melalui aplikasi berbasis Android “Sawit Rakyat Online" (SRO). 

 

Jumlah bibit sawit unggul tersebut ludes terjual hanya dalam waktu sebulan setengah, sejak aplikasi SRO besutan perusahaan perkebunan milik negara itu pertama kali diluncurkan akhir Februari 2021 kemarin. 

 

Chief Executive Officer PT Perkebunan Nusantara V (PTPN V), Jatmiko K Santosa, dalam keterangan tertulisnya di Pekanbaru, Senin (19/4/2021), mengatakan bahwa respon masyarakat terhadap penjualan bibit sawit unggul melalui sentuhan teknologi informasi yang dikembangkan perusahaan perkebunan milik negara itu sangat baik.

 

“Kita bersyukur respon masyarakat begitu hangat. Hingga hari ini, tercatat 144.978 bibit sawit unggul tersertifikasi telah dilepas kepada masyarakat melalui aplikasi Sawit Rakyat Online,” kata Jatmiko. 

 

Sawit Rakyat Online (SRO), merupakan aplikasi berbasis Android yang dikembangkan oleh PTPN V. Aplikasi tersebut mulai dirancang sejak awal 2021 dan resmi diluncurkan ke masyarakat Februari lalu. Prinsip utama aplikasi tersebut adalah kemudahan dan keterbukaan. 

 

Alhasil, walau dalam hitungan bulan, namun aplikasi tersebut berhasil menyita perhatian para petani sawit Riau dan sekitarnya yang selama ini kesulitan mendapatkan bibit sawit bersertifikat. Angka penjualan itu pun meningkat drastis dibandingkan dengan penjualan secara manual pada 2020 lalu yang hanya tercatat sebanyak 8.457 bibit sawit. 

 

Saat ini, terdapat dua varietas bibit unggul bersertifikat siap jual, yakni PPKS 540 serta PPKS Simalungun. Bibit itu tersedia di lima sentra pembibitan PTPN V yakni Air Molek, Tandun, Sei Rokan, Lubuk Dalam, dan Tanah Putih.

 

Adison Napitupulu, salah seorang petani mengaku memilih membeli bibit sawit milik PTPN V usai mendengar perusahaan plat merah tersebut membuka kran penjualan bibit sawit unggul ke masyarakat via aplikasi.

 

“Kemudian saya mencoba mengunduh aplikasi itu, dan ternyata prosesnya sangat cepat. Hanya dalam dua hari, bibit sawit itu sudah saya terima. Bibitnya juga dalam kondisi prima,” kata petani asal Kabupaten Rokan Hilir tersebut. 

 

Senada dengan Adison, Slamet, petani sawit lainnya mengaku sangat terbantu dengan kebijakan PTPN V yang menjual bibit sawit unggul kepada masyarakat melalui aplikasi Android. Slamet yang saat ini tengah meremajakan kebun sawinya mengaku selalu dihantui rasa khawatir akan bibit palsu. 

 

“Saya dapat informasi dari teman bahwasannya PTPN V jual bibit sawit unggul melalui aplikasi. Dan saya pun mencobanya. Hasilnya sangat memuaskan. Bibit yang saya terima sangat baik kualitasnya, prosesnya juga cepat. Pembayarannya juga langsung ke rekening perusahaan. Jadi aman dari penipuan,” kata Slamet. 

 

Lebih jauh, Jatmiko mengatakan pada tahun 2021 ini, PTPN V menargetkan dapat menyediakan dan menjual 1,1 juta bibit sawit unggul melalui aplikasi  SRO yang dapat diunduh di Play Store tersebut. Jatmiko mengatakan ide menjual bibit sawit bersertifikat kepada masyarakat muncul diantaranya setelah memperhatikan petani kesulitan membedakan bibit sawit unggul dan ilegitim atau palsu.

 

“Alhamdulillah responnya bagus. Bibit kita langsung dikejar pembeli. Memang jika salah menanam bibit, resikonya bisa menanggung rugi dalam waktu panjang, setidaknya sampai 25 tahun. Semoga bibit unggul PTPN V dapat ambil bagian dalam program percepatan sawit rakyat yang digalakkan pemerintah,” harap Jatmiko. 

 

Survey Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) menyebutkan para petani sawit masih kerap terjebak dengan keberadaan bibit sawit palsu. Ada sejumlah alasan yang membuat mereka terjebak, diantaranya 37 persen menjadi korban penipuan, 14 persen tergiur harga murah, 20 persen tidak mengetahui cara membeli benih yang legal.

 

Selain itu, 12 persen di antara petani terjebak penggunaan bibit palsu karena rumitnya persyaratan yang harus dipenuhi, 10 persen tidak mengetahui lokasi pembelian benih legal, serta 4 persen petani menyatakan akibat jarak tempuh dari lahan sawit ke produsen benih legal yang cukup jauh.***




Berita Terkait +

Pejuang Riau, H.T.Rusli Ahmad Sandang Gelar Bapak Toleransi

Perdana! LAMR Kecamatan Sei Apit Lakukan Pelepasan JCH Tahun 2022

Halal Bi Halal, Polsek Pangkalan Lesung Sambut Bulan Ramadhan

Wakapolsek Minas Pimpin Giat Rutin Untuk Percepatan Vaksinasi Covid-19 & Berikan Arahan Personil

Dapati Warga Tidak Memakai Masker, Polsek Langgam Langsung Berikan Teguran

Satu Warga Kampar Dinyatakan Positif Covid-19, Total 12 Pasien Se Riau Positif Corona

Polsek Tapung Gelar Baksos Hari Bhayangkara ke-74, Bagikan 20 Paket Sembako di Desa Indra Sakti

Kecewa Datuk LAM Terjerat Kasus Korupsi: Ketua KNPI Riau Sindir Aparat Penegak Hukum, Larshen Yunus Bilang Ini

Terima Kunjungan Danlanud RSN Pekanbaru, Begini Kata Kapolda Riau Irjen Iqbal

Kejari Terima Setoran Pidana Tambahan PT Adei Plantation Sebesar Rp. 15.141.826.780,-

TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Disnaker Rohul Akan Verifikasi Ulang Keanggotaan Serikat Buruh Berdasarkan Surat DPD KSPI Riau

2

Forum Peduli Sungai Kampar Temui Gubernur Riau : Desak Solusi Konkrit Atasi Banjir Akibat Spillway PLTA Koto Panjang

3

Putri Andini Rahmat, Remaja Rokan Hilir Raih Runner Up IV Duta Wisata Riau 2025: Angkat Advokasi MENYASAW Besamo Putri

4

Polsek Minas Yang di Back Up Polres Siak Kawal Aksi Unjuk Rasa di Gate 4 PHR Minas, Kapolsek Pastikan Situasi Kondusif

5

Junjung Tinggi Kebebasan Berpendapat, PHR: Pekerja Simbol Ketahanan Energi

6

Aksi Unjuk Rasa di PT. PHR Minas Berakhir Damai, Dandim Siak Sampaikan Pesan Persatuan dan Kesejahteraan