Heboh Kasus Agus Buntung! Relawan Prabowo Gibran Bilang ini, Larshen Yunus: Semuanya Penuh Dengan Sandiwara

Pekanbaru, Catatanriau.com | Kasus Pelecehan Seksual yang Menyeret Nama Tersangka I Wayan Agus Suartama (IWAS) alias Agus Buntung menjadi Perbincangan Publik dalam beberapa pekan ini.
Kasus yang Menghebohkan itu penuh dengan Tabir Misteri, hingga akhirnya menjadi konsentrasi publik.
Agus Buntung, yang saat ini menjadi Tahanan dan Penghuni di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kuripan, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) itu Berhasil Menutup Semua Konsentrasi Publik terhadap berbagai Kasus yang sebelumnya terjadi, seperti Kasus Tindak Pidana Korupsi di PT Duta Palma dan di PT Timah yang Kerugian Keuangan Negara mencapai Ratusan Triliun Rupiah serta Kasus Korupsi yang di sedang Ditangani oleh KPK, Mabes Polri dan Kejaksaan Agung Lainnya.
Kasus Agus Buntung Juga menjadi Sorotan dan Atensi dari Relawan Garis Keras Prabowo Gibran.
Melalui Ketua Umum (Ketum) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gabungan Rakyat Prabowo Gibran (GARAPAN), Kasus Agus Buntung segera di kupas tuntas, karena bagi Loyalis Presiden RI dan Wakil Presiden RI itu, ada banyak Tabir Misteri dibalik Pengungkapan Kasus Agus Buntung.
"Ini Kasus sangat unik sekali!!! Kepolisian di Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) benar-benar pintar sekali, sehingga hal-hal Konyol seperti ini kelihatan Serius untuk dijadikan Konsumsi Publik. Terlepas Plus Minus Agus Buntung, seharusnya Hukum itu dijadikan Panglima dalam Penegakan Keadilan, bukan justru seperti ini. Apalagi masih banyak Kasus yang sudah jelas-jelas telah banyak merugikan keuangan negara. Bagi kami, sudahilah Sandiwara itu. Aparat Penegak Hukum mestinya Cerdas, jangan Asal Bunyi alias Asbun. Sudah Jelas beliau itu Disabilitas yang sangat Memprihatinkan, tapi Perlakuan Aparat benar-benar Mengecewakan, Wallahuallam Bissawab" ungkap Larshen Yunus.
Ketua Umum Relawan Prabowo Gibran itu tidak memungkiri, bahwa Kejadian sesuai dengan Rekonstruksi pernah terjadi. Tapi seharusnya Aparat itu lebih bijak dalam menyikapinya. Apakah bisa dipercaya, bahwa Kasus tersebut murni 100% berasal dari Keinginan Agus? bagi kami, para Pelapor maupun yang mengaku sebagai Korban juga harus di Periksa, kenapa bisa terjadi seperti itu? dan kenapa baru saat ini diungkap kembali? Apalagi infonya korban bukan hanya satu, melainkan banyak sekali, bagaimana cara Kepolisian untuk Mengungkap Kasus ini? benar-benar Sontoloyo!!!
Ketua Umum DPP GARAPAN itu juga tegaskan, bahwa Masyarakat harus lebih cerdas lagi dalam menyikapi permasalahan ini. Jangan sampai mau di Giring, hingga akhirnya Publik terkecoh lagi dan tidak Memonitor Kasus Korupsi yang telah banyak Merugikan Keuangan Negara.
"Tegas kami sampaikan! Bahwa Aparat yang sedang memproses Kasus Agus Buntung benar-benar Sontoloyo. Sudah tidak ada Kerjaan lagi mereka itu. Bagaimana mau membuktikan? Apalagi katanya Korban banyak! apakah mereka tidak tahu, bahwa Keterlibatan Korban juga dominan atas Peristiwa tersebut. Kenapa hanya Agus Buntung seorang yang di Adili? Anggaran Polri di Polda NTB habis percuma hanya karena mengusut kasus seperti ini, sementara disatu sisi, begitu banyak Praktek Haram dan Kasus Mega Korupsi di Senyapkan. Coba kita ingatkan dengan Kasus 271 Triliun yang menjeran Harvey Moeis, suami dari Artis Sandra Dewi!!! Senyap bukan? Kasus di PT Duta Palma, ujungnya kemana saja? belum lagi dengan Kasus-Kasus lainnya. Pokonya sekali lagi kami sampaikan, Wallahuallam Bissawab" tutur Ketua Umum Relawan Prabowo Gibran (GARAPAN).
Bertempat disalah satu bilangan di Jalan Soekarno Hatta Pekanbaru, Hari ini Minggu (19/1/2024) Ketua Larshen Yunus mengajak semua pihak untuk tetap Lebih Peduli dan Proaktif, terutama bagi isu-isu kekinian.
"Ayo Bapak Ibu Warga Masyarakat Indonesia!!! Jangan lagi kalian Hujat Agus Buntung itu. Kalau dari kami, Segera Lepaskan saja beliau itu, Kasihan Lho, atau dibuat Alternatif dalam menghukum beliau. Jangan paksakan Penjara sama Agus Buntung itu. Mari menjadi Pribadi yang Cerdas dan Lebih Bijaksana Lagi. Fokus terhadap Kasus-Kasus besar, yang jelas-jelas telah Merugikan Keuangan Negara sampai Ratusan Triliun Rupiah" akhir Ketum Larshen Yunus, bersama Tim Advokasi Hukum DPP GARAPAN, seraya mengakhiri pernyataan persnya.(Rls).