MENU TUTUP

JAM-Pidum Menyetujui 11 Pengajuan Penghentian Penuntutan Berdasarkan Restorative Justice

Kamis, 02 November 2023 | 20:21:33 WIB Dibaca : 379 Kali
JAM-Pidum Menyetujui 11 Pengajuan Penghentian  Penuntutan Berdasarkan Restorative Justice

Jakarta, Catatanriau.com | Kamis 02 November 2023, Jaksa Agung RI melalui Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum (JAM-Pidum) Dr. Fadil Zumhana menyetujui 11 permohonan penghentian penuntutan berdasarkan keadilan restoratif, yaitu:

1.     Tersangka Novita Ferdina als Novi binti Budi Widodo dari Kejaksaan Negeri Kulon Progo, yang disangka melanggar Pasal 351 Ayat (1) KUHP tentang Penganiayaan.

2.     Tersangka Tata Casnata alias Taul bin Nurkadi dari Kejaksaan Negeri Majalengka, yang disangka melanggar Pasal 372 KUHP tentang Penggelapan.

3.     Tersangka Rusli alias Ulik dari Cabang Kejaksaan Negeri Langkat di Pangkalan Brandan, yang disangka melanggar Pasal 480 Ayat (2) KUHP tentang Penadahan.

4.     Tersangka Ruslan alias Roy dari Cabang Kejaksaan Negeri Langkat di Pangkalan Brandan, yang disangka melanggar Pasal 480 Ayat (1) KUHP tentang Penadahan.

5.     Tersangka Muslim alias Alim dari Cabang Kejaksaan Negeri Langkat di Pangkalan Brandan, yang disangka melanggar Pasal 480 Ayat (1) KUHP tentang Penadahan.

6.     Tersangka Aan Suganda Hasibuan alias Aan dari Kejaksaan Negeri Asahan, yang disangka melanggar Pasal 362 KUHP tentang Pencurian.

7.     Tersangka Rafli Fasa Koto dari Kejaksaan Negeri Asahan, yang disangka melanggar Pasal 363 Ayat (1) ke-4 dan k-5 KUHP tentang Pencurian dengan Pemberatan Jo. Pasal 53 KUHP.

8.     Tersangka Herivan Dhonald bin Zulhanudin dari Kejaksaan Negeri Indragiri Hulu, yang disangka melanggar Pasal 480 ke-1 KUHP tentang Penadahan.

9.     Tersangka Sutiman bin (Alm) Kastum dari Kejaksaan Negeri Indragiri Hulu, yang disangka melanggar Pasal 374 KUHP tentang Penggelapan dalam Jabatan.

10.  Tersangka Mahyudin alias Udin (Alm) Ahmad Bandung dari Kejaksaan Negeri Dumai, yang disangka melanggar Pasal 80 Ayat (1) Jo. Pasal 76C Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak menjadi Undang-Undang atau Kedua Pasal 44 Ayat (1) Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga.

11.  Tersangka Ria Amelia binti Ali Hasan dari Kejaksaan Negeri Tulang Bawang, yang disangka melanggar Pasal 45 Ayat (3) Jo. Pasal 27 Ayat (3) Undang-Undang RI Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Undang-Undang RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) atau Pasal 310 Ayat (1) KUHP tentang Pencemaran Nama Baik.

Alasan pemberian penghentian penuntutan berdasarkan keadilan restoratif ini diberikan antara lain:

·        Telah dilaksanakan proses perdamaian dimana Tersangka telah meminta maaf dan korban sudah memberikan permohonan maaf;

·        Tersangka belum pernah dihukum;

·        Tersangka baru pertama kali melakukan perbuatan pidana;

·        Ancaman pidana denda atau penjara tidak lebih dari 5 (lima) tahun;

·        Tersangka berjanji tidak akan lagi mengulangi perbuatannya;

·        Proses perdamaian dilakukan secara sukarela dengan musyawarah untuk mufakat, tanpa tekanan, paksaan, dan intimidasi;

·        Tersangka dan korban setuju untuk tidak melanjutkan permasalahan ke persidangan karena tidak akan membawa manfaat yang lebih besar;

·        Pertimbangan sosiologis;

·        Masyarakat merespon positif.

Selanjutnya, JAM-Pidum memerintahkan kepada Para Kepala Kejaksaan Negeri dan Kepala Cabang Kejaksaan Negeri untuk menerbitkan Surat Ketetapan Penghentian Penuntutan (SKP2) Berdasarkan Keadilan Restoratif sesuai Peraturan Kejaksaan Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2020 dan Surat Edaran JAM-Pidum Nomor: 01/E/EJP/02/2022 tanggal 10 Februari 2022 tentang Pelaksanaan Penghentian Penuntutan Berdasarkan Keadilan Restoratif sebagai perwujudan kepastian hukum. (Rls). 

Laporan : S.A Pasaribu 

 



Berita Terkait +

Hendry Ch Bangun Akan Prioritaskan Program Pendidikan & UKW Bagi Anggota PWI

Memorandum Of Understanding Anatara Kejaksaan RI Dengan Universitas Muhammadiyah Malang 

HUT Ke-4 JMSI Akan Berikan Penghargaan Untuk Sejumlah Tokoh Nasional dan Daerah

PWI Minta Kapolri Usut Dugaan Kekerasan Oknum Polisi ke Jurnalis Saat Demo

Kadivhumas Polri Berangkatkan 15 Orang Ibadah Umroh Dalam Rangka Hari Jadi ke-72 Humas Polri

Kapolri Minta Vaksinasi Booster untuk Lansia Dimaksimalkan

DKPP Jatuhkan Sanksi Peringatan ke KPU Siak

Kapolri Tegaskan Soliditas dan Sinergitas TNI-Polri Modal Kawal Kebijakan Nasional

Kejagung RI Kembali Raih Penghargaan Dari Public Relation Indonesia Sebagai Instansi Berpengaruh di Bidang Komunikasi

Kementrian TAR/BPN Gelar Rakor Lintas Sektor Tahun 2023

TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Buntut Bnyak Sekolah Pungut Duit Siswa, Pj Gubri Diminta Copot Kadisdik Riau

2

Dukung Program MK QWPP Piket SPKT Polsek Bonai Darussalam Laksanakan Patroli Di Tempat Ibadah

3

Arwin Pindah Hati Dari Alfedri ke Afni di Pilkada Siak 2024

4

Kopi Boi Tawarkan Nobar Seru Indonesia vs Uzbekistan

5

Dua Pelaku Narkoba Diciduk: Barang Bukti Berupa Sabu 5,60 Gram Berhasil Disita

6

Dihadiri Arwin AS, LLMB Deklarasi Dukung Afni di Pilkada Siak