Wagubri Setuju Cetak Buku Dan Bangun 3 Makam Bersejarah di Rokan Hulu

Senin, 09 Agustus 2021 - 15:03:00 WIB
Share Tweet Google +

Laporan : E.S Nasution


ROHUL, CATATANRIAU.com |  Keinginan kuat dan serius Wakil Gubernur (Wagub) Brigjen (Purn) H. Edy Afrizal Natar Nasution, S.IP. sekaligus tokoh masyarakat  Rokan Hulu (Rohul), untuk mengungkap dan melestarikan sejarah Mandailing Napituhuta Kecamatan Rambah.

 

Dengan jalan membuat buku serta membangun 3 Makam bersejarah, yaitu Makam Boru Namora Suri Andung Jati di Kaiti, Makam Namora Sinoru Gompar di Kubu Baru dan Makam Raja Tua di Batang Samo Kabupaten Rokan Hulu, menampak kan titik terang.

 

Hal ini dibuktikan dengan permintaan  Wagubri  kepada  Drs Yusmar M.Si bersama Seniman dan Budayawan Rohul Junaidi Syam S.Sn MA, sebagai Panitia Seminar dan salah satu budayawan Riau asal Rokan Hulu, merumuskan hasil seminar Asal-usul Marga Nasution dan Etnis Mandailing  dan merencanakan pembangunan 3 makam bersejarah sebagai bukti nyata asal usul nya di Kecamatan Rambah Kabupaten Rokan Hulu.

 

Ekspos tersebut dilaksanakan langsung di Rumah Dinas Wagubri di Pekanbaru, Jum’at (06/08/2021), Turut hadiri dalam ekspos tersebut, Kepala Dinas Perhubungan Riau Andiyanto SH MH dan Kepala Dinas PUPR Rohul Anton ST MM.

 

Dalam ekspos yang berlangsung selama 90 menit tersebut, Yusmar dan Jon Kobed menyajikan rancangan dan konsep sebuah buku, berdasarkan hasil  pelaksanaan Seminar Asal usul Marga Nasution dan Etnis Mandailing di Kabupaten Rokan Hulu, yang di laksanakan pada tanggal 8 Januari 2020 yang lalu, dengan Judul .  “Jenderal Sang Pembuka Tabir”.

 

Selain itu di sajikan pula rencana pembangunan  3 Makam  bersejarah Marga Nasution dan etnis Mandailing di Kabupaten Rokan Hulu.

 

Mantan Korem 031 Riau yang bergelar Sutan Mangaraja Gompar Parlindungan ini berjanji akan mewujudkan  pencetakan Buku “Jenderal Sang Pembuka Tabir” sebanyak 500 Eksemplar, untuk menjadi salah satu referensi dan pedoman bagi generasi sekarang dan yang akan datang. Khususnya sejarah marga nasution dan etnis mandailing.

 

 "Kemudian untuk pembangunan 3 makam bersejarah tersebut, agar disusun sebuah proposal dengan perencanaan dan design nya dari Pemda Rokan Hulu kepada saya ( Wakil Gubernur Riau). Semoga dapat kita wujudkan," kata Wagubri.

 

Dalam Ekspose itu, Sebagai orang yang diberitugas oleh Wagubri untuk menyusun hasil seminar yang telah di laksanakan dan merencanakan 3 makam bersejarah, Drs Yusmar M.Si  sebelum nya menyampaikan salam dari Bupati Rokan Hulu Bapak H. Sukiman dan Wakil Bupati H. Indra Gunawan.

 

Dia mengatakan suatu kehormatan kiranya bagi kami, mendapatkan kepercayaan dari Pak Wagub untuk melaksanakan pekerjaan ini dengan segala keterbatasan yang ada, dan diantara banyak pihak lain yang lebih unggul dan layak.

 

“Seperti yang Pak Wagub sampaikan, bahwa Rohul memiliki Potensi yang unik, Rohul ini salah satunya Kabupaten Eks Lima Raja, berarti ada kelebihannya. Ini yang mau kita gali. Kami yakin gantungan kami sudah tepat sama pak Wagub,” harap Yusmar

 

Sementara itu, Seniman dan Budayawan Rohul Junaidi Syam S.Sn MA atau yang akrap disapa Jon Kobed ini menjelaskan catatan Sejarah ini penting karena sebagai sebuah identitas.

 

“Kalau orang punya sejarah akan mudah menaikkan identitas seperti Pak Wagub. Ketika kita tidak tau sejarah, kita kehilangan apa yang mau dibuat dan untuk apa saya berbuat, seharusnya yang membuat ini orang dulu-dulunya,” terang Jon Kobet.

 

Dihadapan Wagub, Jon Kobet juga menjelaskan Design dan bahan-bahan pembangunan pagar makam. Setiap makam itu ada ukuran dan stratanya, designnya sudah ada, termasuk bahan baku asli  Rohul seperti  batu antimony yang tergolong batu yang langka,  begitu juga  design kerawang nya di sesuaikan dengan kerawang gaya mandailing berbentuk Geometris,” ujarnya.

 

Sementara bahan makam nya dari Batu Sandstone, ini batu sungai, kelas batu ini sama dengan candi muara takus," katanya.

 

Setelah mendengar  Ekpose tentang Pembangunan pagar makam dan Buku, Wagubri Edi Natar mengaku bangga dan mengapresiasi tinggi para Seniman dan Budayawan Rohul, karena saat ini tidak banyak orang yang memiliki ketertarikan dengan sejarah.***


 



Tulis KomentarIndex
Berita TerkaitIndex