Rumuskan Mekanisme Sholat Ied, Upika, MUI Dan Pengurus Masjid di Minas Gelar Rakor, Ini Hasilnya

Jumat, 07 Mei 2021 - 19:44:50 WIB
Share Tweet Google +


SIAK, CATATANRIAU.COM  | Dalam rangka menyambut pelaksanaan sholat idul fitri 1442 Hijriyah 2021 Masehi, dalam masa pandemi Covid-19 yang kian meningkat khususnya di wilayah Kabupaten Siak, unsur pimpinan kecamatan (Upika) Minas, menggelar rapat koordinasi (Rakor) dengan pihak terkait lainnya seperti MUI dan para pengurus Masjid dan Mushallah Se-Kecamatan Minas, Kabupaten Siak,  Riau, Jumat (7/5/21) siang.

Rakor yang dilaksanakan di Gedung Serbaguna Kantor Kecamatan itu, dipimpin langsung oleh Camat Minas H Hendra Adi Nugraha SSTP MSi, Kapolsek Minas AKP Sawaluddin Pane SH, Danramil Minas Kapten Inf Sahman Sinaga beserta Ketua MUI, Kepala KUA hingga para Penghulu dan Lurah serta tokoh masyarakat dan sejumlah pengurus Masjid dan Mushallah se Kecamatan Minas. 

 

"Dari sisi Pemerintah Kabupaten Siak kita menghimbau agar pelaksanaan sholat idul fitri dilaksanakan dirumah bersama keluarga, kemudian dalam hal ini pak Bupati beliau tidak melarang pelaksanaan sholat Ied tersebut, sebab isu yang menyebar saat ini beliau melarang sholat Ied, yang betul adalah dalam pelaksanaan sholat Ied ini pemerintah tidak memfasilitasi, seperti selama ini selalu difasilitasi oleh pemerintah seperti takbiran kemudian sholat Ied, untuk sekarang demi keamanan bersama maka tidak lagi difasilitasi," ungkap Camat Minas kepada wartawan media ini setelah melaksanakan rapat tersebut. 

 

Dalam hal ini kata dia, pihaknya dari pemerintah Kecamatan Minas mempersilahkan masyarakat untuk melaksanakan ibadah sholat Ied namun kata dia hendaknya pelaksanaannya diadakan hanya di daerah atau lingkungan yang masuk dalam Zona aman dari Covid-19.

 

"Kalau mau buat silahkan buat, tapi di zona-zona yang aman, sebab dari data-data yang ada kasus Covid-19 sendiri di daerah kita Minas ini sudah mulai agak mengkhawatirkan walaupun memang masih aman, dalam kategori zona kuning mendekati orange, tapi kalau dibiarkan tentu ini bakal menjadi berbahaya seperti di India. Padahal India ini sempat menjadi yang terbaik dalam penanganan Covid-19, sampai ada masyarakat yang di rotan jika tak jalankan protokol kesehatan, dan mereka berhasil pada tahun lalu menekan angka penularan virus,  namun di tahun ini mereka mulai longgar dan melakukan pelaksanaan ibadah massal di sungai gangga bagi ummat Hindu, sehingga kasus Covid-19 disana los tak terkendali lagi, sehingga kasus Covid-19 disana nomor 1 di dunia," ujar Camat. 

 

Lebih jauh dipaparkan dia, hal itu pula lah yang dikhawatirkan terjadi kepada kita khususnya yang ada di Riau ini, sebab Riau tahun lalu jelasnya termasuk yang baik dalam penanganan Covid-19, namun ditahun ini Riau darurat kasus Covid-19 mendekati peringkat dua bahkan satu secara Nasional.

 

"Akibat membludaknya kasus covid-19 di Kabupaten Siak khususnya, saat ini para medis dan fasilitas rumah sakit sudah penuh, sehinga RSUD Siak hanya melayani pasien dengan penyakit berat, bahkan di Kota Pekanbaru pun juga seperti itu, hanya melayani pasien yang penyakit berat saja, akibat rata-rata rumah sakit sudah penuh,  bagaimana jika kejadiannya semakin parah akan mengadu kemana kita nantinya, naudzubillah min dzalik, jangan sampai kejadian itu menimpa kita disini," imbuhnya.

 

Camat Hendra kembali menegaskan, intinya kata dia, untuk pelaksanaan ibadah pemerintah tidak menghalangi, hanya saja dihimbau agar tetap mengedepankan protokol kesehatan, seperti mengenakan masker, sebab masker ini menurutnya sangat membantu 80% untuk menyaring terhadap penyebaran virus.

 

"Walaupun tidak jadi jaminan namun paling tidak masker ini mampu menepis paparan virus tersebut,  dan masker ini bukan hanya dipakai namun disarungkan didagu, sebab sering kami temui dimasyarakat mereka memang mengenakan masker tapi disarungkan pada dagu bukan pada mulut dan hidung, artinya sama saja dia tidak pakai masker,  jadi kami berharap masker ini betul-betulah dipakai," imbuhnya.

 

Dalam pelaksanaan sholat Ied ini nantinya lanjut Camat, pada setiap masjid atau mushollah akan ditugaskan satgas penanganan Covid-19 dengan harapan masyarakat tidak melawan mereka dalam memberikan arahan protokol kesehatan, hal ini dilakukan agar penularan virus tidak semakin meningkat dan dapat ditekan.

 

"Sebab di Minas sendiri kasus Covid-19 ini pun sudah makin meningkat, setiap hari selalu ada penambahan satu atau dua orang bahkan tiga, kalau hal ini terus kita biarkan tidak tertutup kemungkinan akan semakin melonjak, kasus lonjakan ini kebetulan bertepatan pada bulan ramadhan dan menjelang idul fitri jadi kita bukan menghalangi untuk melakukan ibadah tapi kita minta untuk tetap mengedepankan protokol kesehatan saat tengah melakukan ibadah," ajaknya lagi.

 

 

Untuk pelaksanaan sholat Ied sendiri nantinya kata Camat, berdasarkan kesepakatan bersama dengan pihak terkait lainnya, maka pelaksanaannya akan dipecah layaknya pelaksanaan sholat tarawih,  "jadi tidak fokus kepada masjid saja melainkan juga dilakukan di mushallah-mushallah yang mampu melaksanakannya, hal ini dilakukan untuk menghindari kerumunan ataupun tumpukan jamaah yang ramai, sehingga kepadatan jamaah bisa terpecah dan tersekat-sekat," paparnya.

 

 

Sementara itu Kapolsek Minas AKP Sawaluddin Pane SH, ia mengatakan, "untuk pengamanan sebenarnya untuk zona merah dan orange tidak dibenarkan melaksanakan sholat Ied didalam masjid, karena hal itu merupakan kerumunan,  namun karena kita berasam-sama dengan satgas penanganan Covid-19 maka masyarakat kita tetap bisa melaksanakan  sholat Ied,  namun demikian kita harapkan satgas ini betul-betul berperan dalam menekankan prokes Covid-19. Intinya kita tidak menyuruh tidak pula melarang,  namun jangan sampai dalam pelaksanaan sholat Ied nanti prokes tadi sampai terabaikan,  jadi harus tegas demi keselamatan masyarakat kita, jangan sampai ada lagi yang terpapar virus corona, maka marilah sama-sama kita bersinergi dalam menjalankan keamanan bersama," pungkasnya.***


 



Tulis KomentarIndex
Berita TerkaitIndex