FMM Gelar Aksi, Minta Pihak PT CPI Minas Segera Bersihkan Limbah B3 Yang Diduga Mencemari Lingkungan

Senin, 12 April 2021 - 13:14:25 WIB
Share Tweet Google +


SIAK, CATATANRIAU.COM | Sekolompok Mahasiswa yang tergabung dalam Forum Mahasiswa Minas (FMM) menggelar aksi menuntut pihak PT Chevron Pasific Indonesia (PT CPI) agar segera melakukan pembersihan terhadap limbah B3 milik perusahaan tersebut yang diduga telah mencemari lingkungan diseputaran wilayah Kecamatan Minas, Kabupaten Siak, Riau, Senin (12/4/21) pagi.

Aksi yang digelar oleh FMM didepan pintu gerbang (Gate) utama PT CPI Minas itu tampak dimulai sejak pukul 09.00 WIB, dalam orasinya para mahasiswa tersebut menyampaikan bahwa berdasarkan penelusuran dari pihaknya kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Riau, mereka menemukan adanya sebanyak 279 laporan masyarakat terhadap dinas terkait tentang pencemaran limbah B3 yang tersebar di sejumlah titik di Wilayah Kecamatan Minas.

 

 "97 tahun PT CPI mengelola Blok Rokan tapi apa yang kita dapat, ketika mereka akan pergi dari sini, hanya limbahnya saja yang ditinggalkannya untuk kita," kata Yopi Indra selaku Koordinator Umum FMM saat menyampaikan orasinya.

 

Ditengah-tengah orasinya mereka juga tampak menyanyikan lagu kebangsaan yang berjudul Ibu Pertiwi, lagu ini mereka nyanyikan sebagai gambaran bahwa tanah, khususnya di wilayah Kecamatan Minas sudah rusak akibat terkontaminasi limbah B3.

 

Aksi itu juga tampak dikawal ketat oleh aparat gabungan dari TNI, Polri serta Satpol PP Kecamatan Minas. Dalam aksi itu mereka juga tetap mengedepankan protokol kesehatan covid-19, bahkan mereka juga melakukan penyemprotan hand sanitizer kepada para aparat gabungan yang berjaga-jaga dilokalisasi mereka menggelar aksi itu.

 

Pantauan awak media ini setelah kurang lebih satu setengah jam para mahasiswa tersebut menggelar aksi, namun pihak PT CPI tidak mau menjumpai mahasiswa tersebut, hingga akhirnya para mahasiswa itupun membubarkan diri setelah melakukan kesepakatan dengan aparat Kepolisian dari Polsek Minas yang berjaga, untuk menjembatani para mahasiswa tersebut bertemu dengan pihak PT CPI.

 

"Kami selaku mahasiswa yang sudah berkoordinasi dan sudah melakukan konsolidasi sejak 3 atau 4 hari yang lalu, maka kami merasa sangat kecewa terhadap sikap pihak PT CPI terhadap kami, karena mereka tidak mau menemui kami disini," kata Yopi Indra kepada Wartawan media ini saat akan membubarkan diri dari kegiatan aksi tersebut.

"Dan karena terlalu seringnya melakukan mediasi dan selalu mediasi tapi tidak ada tanggapan dari pihak Chevron oleh karena itu kami mengadakan aksi ini, dengan aksi ini kami harapkan mereka bisa menemui kami disini. Untuk kedepannya kami bakalan menggelar aksi tahapan untuk di bulan puasa nanti kami juga akan mengadakan aksi, dan akan terus berlanjut sampai ada titik temu dan komitmen dari pihak Chevron itu sendiri bahwa mereka akan melakukan pembersihan limbah B3 serta mengembalikan fungsi hara tanah seperti semula," tutur Yopi Indra mengakhiri.

 

Dapat kami informasikan juga, adapun yang menjadi tuntutan maupun pernyataan sikap dari para mahasiswa yang tergabung dalam FMM tersebut dan dibacakan langsung oleh Yopi Indra selaku Kordum FMM saat tengah melakukan orasi diantaranya :

 

1. Mosi tidak percaya terhadap PT Chevron Pasific Indonesia (PT CPI).

2. Mendesak pihak PT CPI untuk segera melakukan pemulihan lingkungan sebelum masa kontrak selesai.

3. Mendesak PT CPI untuk segera mengganti rugi lahan masyarakat yang tercemar limbah B3, sebelum masa kontrak berakhir.

4.Mendesak pihak PT CPI agar melakukan transparansi dalam proses perhitungan ganti rugi lahan masyarakat yang tercemar limbah B3.

5. Mendesak pihak PT CPI bertanggung jawab penuh terhadap kerusakan lingkungan yang terjadi.

6. Meminta kepada Pemerintah Republik Indonesia agar memberi sanksi terhadap PT CPI yang dinilai tidak bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan yang terjadi.

 

"Apabila tuntutan di atas tidak dilaksanakan oleh PT CPI, maka kami Forum Mahasiswa Minas (FMM) akan melakukan aksi yang lebih besar dan massa yang lebih banyak," pungkas Yopi.***


 



Tulis KomentarIndex
Berita TerkaitIndex