Blokir WA Awak Media, Kepsek SD N 10 Belutu Terancam Didemo Warga, Dinas Bungkam Seribu Bahasa

Jumat, 02 April 2021 - 20:02:31 WIB
Share Tweet Google +


KANDIS, CATATANRIAU.COM | Hal yang sangat memilukan kembali menimpa Dunia pendidikan di Kecamatan Kandis Kabupaten Siak, hal ini tak ayal dikarenakan tindakan yang dilakukan oleh Ibu Susanti, Kepsek SD N 10 Garut Kampung Belutu. Sebelumnya santer dipemberitaan media nasional ini bahwasanya atas adanya aduan warga Kampung Belutu, diduga Kepsek SD N 10 lakukan Pungli juga korupsi dana PIP yang seharusnya diterima oleh siswa-siswi. Dengan tawaran hak jawab yang dilayangkan oleh awak media ini dan dijawab dengan uluran waktu kini Kepsek SD N 10, Ibu Susanti lakukan tindakan tidak etis dengan memblokir nomor WhatsApp (WA) milik kru awak media ini sendiri.

 

Sedari awal, adanya aduan dari warga Kampung Belutu dan meminta untuk dijembatani pada yang bersangkutan terkait polemik yang ada di SDN 10 dimaksud, usai menerima kenyataan yang ada membuat warga Kampung Belutu geram dan menyatakan akan menggelar aksi di sekolah.

 


"Hal ini sudah sangat mengecewakan kami semuanya, bayangkan saja dari baju seragam sekolah yang tidak kunjung kami terima sejak awal pendaftaran ulang yang sebelumnya harus dibayar lunas, dana PIP yang sedari tahun 2016 tidak juga diterima walau nama anak kami keluar sebagai penerima. Bukannya kooperatif malah seakan-akan menantang dan merasa bersih. Kami sebagai warga Kampung Belutu dan juga Wali Murid akan menggelar aksi di sekolah," cetus beberapa Wali Murid di SDN 10 Garut.

 

Dinas Pendidikan Kabupaten Siak sendiri hingga saat ini lebih memilih bungkam seribu bahasa saat dikonfirmasi, begitu pula dengan Korwilcam Pendidikan Dan Kebudayaan di Kecamatan Kandis. Hal ini pula yang membuat LSM BPLK ASN melalui Jonsen Tampubolon selaku Ketua DPC LSM BPLK ASN merasa tertarik untuk menyikapi.

 


"Memblokir nomor WhatsApp,
sebagai pelayan publik, itu berarti sudah menghalangi tugas pers/ LSM. Ini bisa dilaporkan ke Pihak Ambusman sebagai pengawas ASN. Hal ini menjadi menarik buat saya mengingat data yang ada dan setelah saya lihat sudah cukup akurat. Seharusnya Ibu tersebut bersikap kooperatif bukannya menghindar seperti ini yang seakan-akan menyepelekan tupoksi Pers. Saya berjanji akan mengawal hal ini," ujarnya.***


 



Tulis KomentarIndex
Berita TerkaitIndex