Warga Kembali Adakan Rapat Lanjutan Bahas Rekrutmen Tenaga Kerja Lokal, Bersama PT CPI & Upika Minas

Kamis, 11 Juni 2020 - 19:45:12 WIB
Share Tweet Google +


SIAK, CATATANRIAU.COM | Puluhan perwakilan tokoh masyarakat Kecamatan Minas dari ratusan masyarakat yang beberapa waktu lalu sempat mengadakan aksi spontanitas blokade akses jalan di gerbang PT Chevron Pasific Indonesia (PT CPI) Minas, saat itu mereka menuntut PT Supraco-ere selaku mitra kerja CPI untuk melakukan rekrutmen tenaga kerja lokal secara terbuka, hari ini mereka kembali mengadakan pertemuan untuk melakukan pembahasan kelanjutan dari tuntutan mereka itu bersama pihak-pihak terkait di gedung serbaguna Kecamatan Minas Kabupaten Siak Riau, Kamis (11/06/2020).

Dalam pertemuan itu, tampak dihadiri langsung oleh Sukamto Tamrin selaku GM Corporate Affairs Asset PT CPI didampingi oleh Amin selaku Project Manager dari PT Supraco-ere, hadir juga Camat Minas H Hendra Adi Nugraha SSTP MSi, Danramil Minas Kapten Inf Sahman Sinaga, Kapolsek Minas Kompol Birma Naipospos beserta puluhan perwakilan maupun para tokoh masyarakat Kecamatan Minas.

 

Sebelum memulai rapat terlihat Kapolsek Minas Kompol Birma Naipospos dia minta masyarakat untuk melakukan Physical Distancing dan semua yang berada diruangan itu diwajibkan mengenakan masker untuk mematuhi protokol kesehatan.

 

"Semua masyarakat yang hadir mereka menerima arahan dari kita,  dan dalam hal ini kami juga menghimbau agar mari sama-sama kita menjaga situasi Kamtibmas yang kondusif sebab kalau bukan kita bersama yang menjaganya siapa lagi, kemudian dari penjelasan dari pihak CPI dengan gamblang terhadap masyarakat pencari pekerja itu mereka dapat memahami apa yang telah disampaikan oleh pak Sukamto selaku salah satu pimpinan manajemen PT CPI," kata Kompol Birma.

 

Sementara itu, Mulya Hasibun salah seorang tokoh masyarakat Kecamatan Minas yang saat di tanyai oleh Wartawan media ini terkait hasil dari rapat yang telah digelar itu dia mengatakan bahwa dari hasil rapat tersebut pihak manajemen PT CPI akan mempertimbangkan kembali apa yang menjadi tuntutan mereka dan akan mengambil tindak lanjut dari harapan maupun permintaan mereka, yang kata dia ada sebanyak tiga item.

 

"Pertama kita meminta kepada Chevron selaku perusahaan besar yang berada di wilayah Kecamatan Minas agar membuka lapangan pekerjaan kepada 300 orang warga Kecamatan Minas, dengan bermacam cara, contohnya bisa menitipkan langsuang kepada perusahaan-perusahaan maupun mitra kerja CPI yang ada di Minas, ataupun membuka lapangan kerja baru untuk kita warga Minas," kata Mulya.

 

Kemudian yang kedua lanjut Mulya, seandainya hal yang mereka minta itu tidak bisa dipenuhi ataupun tidak terselesaikan oleh pihak PT CPI maka dalam hal ini pihaknya dari masyarakat Minas mereka memohon izin kepada pihak Kepolisian dan Kecamatan ataupun Upika Minas beserta pihak PT CPI, maka kata dia mereka akan langsung mencari kerjaan itu kelapangan dengan melakukan sweeping.

 

"Memang dalam permintaan kami ini belum ditetapkan batas waktu yang wajib dipenuhi oleh pihak PT CPI, tapi mungkin kami akan menunggu keputusan CPI dalam waktu satu hingga dua minggu kedepan, namun setelah itu jika tidak ada jawaban ataupun realisasi dari pihak PT CPI yang cukup memuaskan maka kita akan langsung turun kelapangan untuk mencari pekerjaan itu," katanya.

 

"Namun seandainya hal itu terealisasikan oleh pihak PT CPI maka kita akan sangat berterimakasih dan menerimanya dengan legowo, tapi jika tidak terealisasi maka kita sendiri yang akan turun kelapangan untuk mencari pekerjaan itu. Dalam artian kita akan meminta langsuang kepada perusahaan-perusahan yang ada untuk memberikan pekerjaan ataupun memulangkan yang tidak ber KTP ataupun penduduk yang tidak berdomisili di Minas, tapi alangkah lebih baiknya kalau kita berharap kepada perusahaan bisa menambah langsuang tenaga kerja bagi perusahaan yang memiliki kontrak maupun job besar minimal lima orang perperusahaan. Misal Perusahaannya jobnya kecil bisa dua atau tiga orang ataupun satu orang, tanpa terkecuali, hal ini kita minta kepada setiap perusahaan yang ada di Kecamatan Minas." Tegasnya.

 

Mulya Hasibuan juga menegaskan, seandainya pihak Perusahaan tidak mau menambah tenaga kerja yang mereka minta maka pihaknya mohon maaf, kata dia mereka akan kembali melakukan aksi, "sebab tidak mungkin kita warga Minas ini kelaparan dikampung kita sendiri. Maka kita akan menggantikan langsuang pekerjaan kawan-kawan yang sudah bekerja di Minas ini secara otomatis bagi kawan-kawan yang tidak berdomisili di Minas ini tepatnya, dalam hal ini kami juga berharap khususnya kepada putra putri sarjana yang berada di Minas ini agar diberdayakan lah oleh setiap perusahaan yang ada. Sebab kita tahu kebanyakan perusahaan di Minas ini yang bekerja di perkantoran itu ibaratnya seperti titip-titipan Ilahi saja. Padahal di Minas ini juga banyak putra putri Minas yang juga memiliki skill," ucapnya.

 

"Kemudian kita juga minta kepada sejumlah perusahaan-perusahaan nakal yang mungkin sudah bertahun-tahun, maka dalam hal ini kita meminta pihak CPI untuk menindaklanjutinya, kita minta jangan sampai ada pembiaran dari pihak Chevron, sebab ada sejumlah rekan kita bekerja tapi tidak mendapatkan gaji, padahal kita sudah melaporkan kepada setiap instansi terkait tapi sampai saat ini belum ada membuahkan hasil apapun, hal ini sangat kita sayangkan sekali," tukasnya.

 

Adapun Camat Minas H Hendra Adi Nugraha SSTP MSi, terkait hal ini ketika diwawancarai oleh Wartawan dia mengatakan, "tadi pihak CPI menyampaikan bahwa saat ini situasi semakin sulit, yang mana masa kontrak mereka semakin di penghujung dengan Pemerintah, yang akan berakhir di tahun 2021, oleh karena itu kondisi pekerjaan pun semakin mengerucut, sehingga peluang kita terhadap masyarakat Minas semakin sulit, kami pun dari sisi Pemerintah menjadi dilema, dari sisi Perusahaan kondisinya semakin redup, namun disisi lain kebutuhan masyarakat juga semakin meningkat, namun disamping itu kita tetap berupaya, dan intinya kita meminta pihak PT CPI untuk memastikan bahwa didalam kedepan ini tidak ada lagi titipan-titipan tenaga kerja oleh oknum-oknum tertentu.

 

Sebab masyarakat sudah mengeluhkan hal ini, dan kalau masyarakat ingin berbuat sesuai tauran yang berlaku mungkin tidak bisa kita tahan lagi. Tapi yang jelas ada kesalahan-kesalahan ataupun malpraktek yang sifatnya diluar aturan maka kita minta kepada PT CPI untuk segera memberi sangsi terhadap mitra bisnisnya." Imbuh Camat Hendra.

 

"Dan kita juga berharap kepada masyarakat agar bisa memberikan informasi yang akurat dengan data-data yang ada, sehingga kami bisa menindaklanjutinya dengan menyampaikan kepada pimpinan Chevron maupun Instansi yang berwenang untuk menangani, namun semua itu tentu dengan bukti data yang akurat. Sebab jika hanya secara lisan saja hal itu masih lemah. Sebab kita butuh memproses hal semacam ini dengan bukti-bukti data yang akurat dan bisa dipertanggungjawabkan, sehingga bisa di proses oleh instansi maupun Pimpinan manajemen PT Chevron sendiri," pungkasnya.(*)




Tulis KomentarIndex
Berita TerkaitIndex