Inhu, Catatanriau.com - Nada keprihatinan mendalam bergema dari masyarakat tiga desa di Kecamatan Kelayang, Indragiri Hulu (Inhu). Mereka kompak menyampaikan permohonan mendesak kepada Bupati Inhu dan Gubernur Riau (Gubri) untuk memberikan perhatian penuh dan tindakan nyata dalam memperbaiki kondisi Jalan Lintas Tengah (Jalinten) yang kian memprihatinkan, membentang dari Air Molek hingga Taluk Kuantan.
"Kondisi Jalinten saat ini benar-benar memprihatinkan," ungkap Syamsul Bahri, seorang tokoh masyarakat dari Bongkal Malang, pada Rabu (23/04/2025) siang.
Syamsul menjelaskan lebih lanjut bahwa kerusakan parah Jalinten sangat terasa di wilayah Kecamatan Kelayang, Sungai Lala, dan Pasir Penyu. Keadaan ini diperburuk saat musim penghujan tiba. Jalan yang dipenuhi lubang menganga sering kali menjadi penyebab utama kecelakaan lalu lintas dan kemacetan panjang yang mengular.
"Oleh karena itu, kami masyarakat yang tinggal di sepanjang Jalinten ini memohon dengan sangat agar perbaikan segera direalisasikan. Kami berharap keluhan kami ini dapat ditindaklanjuti," pinta Syamsul Bahri dengan nada penuh harap.
Senada dengan itu, Idris, seorang warga Serumpun Jaya, menyampaikan keluh kesahnya kepada awak media.
"Setiap harinya, antrean panjang kendaraan berat tak terhindarkan. Bahkan, beberapa kendaraan tidak dapat melanjutkan perjalanan karena parahnya kondisi Jalinten, seperti yang kami saksikan di jalan lintas Desa Jati Rejo dan Desa Serumpun Jaya," jelasnya dengan raut wajah prihatin.
Idris mengungkapkan kekecewaan mendalam atas kondisi Jalinten yang semakin hari semakin rusak parah. Menurutnya, biang keladinya adalah lalu lalang truk bermuatan berat dan over kapasitas, atau yang lebih dikenal dengan istilah Truck Over Dimension Over Loading (ODOL). Ironisnya, sebagian besar truk tersebut adalah pengangkut batu bara yang diperkirakan membawa muatan antara 30 hingga 35 ton.
"Menurut pengamatan kami, penyumbang terbesar kerusakan Jalinten adalah truk-truk pengangkut batu bara ini," tegas Idris.
Kondisi terkini Jalinten sudah memprihatinkan. Banyak ruas jalan yang telah berubah menjadi jalan tanah, aspalnya tergerus habis. Jalan tanah pun tak luput dari lubang-lubang menganga. Saat hujan tiba, jalan berubah menjadi kubangan lumpur yang menyerupai kubangan kerbau. Sebaliknya, saat hari panas, debu tebal menjadi sahabat setia para pengguna jalan.
"Sungguh lengkap sudah penderitaan masyarakat dan pengguna Jalinten dari Air Molek hingga Taluk Kuantan ini. Kami mohon dengan sangat kepada Bapak Bupati Inhu dan Bapak Gubernur Riau untuk segera menggesa pembangunan Jalinten ini," keluh Idris dengan nada putus asa.
Hingga berita ini diturunkan, PT. Global selaku kontraktor angkutan batu bara dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Riau belum berhasil dikonfirmasi terkait permasalahan ini.(RWP).
Laporan: S A Pasaribu