Sekretaris Pemuda Pancasila Pimpinan Anak Cabang (PAC) Kecamatan Minas, Mulia Hasibuan.
Siak, Catatanriau.com - Sekretaris Pemuda Pancasila Pimpinan Anak Cabang (PAC) Kecamatan Minas, Mulia Hasibuan, menyampaikan keprihatinannya terkait rumitnya syarat Medical Check Up (MCU), pemeriksaan treadmill jantung, dan banyaknya pekerja yang diberhentikan di perusahaan subkontraktor PT Pertamina Hulu Rokan (PT PHR) Minas.
Mulia mengungkapkan, pihaknya sering menerima keluhan dari masyarakat, terutama para pekerja, mengenai persyaratan kerja yang semakin aneh dan memberatkan. Salah satu yang disoroti adalah syarat MCU yang berulang-ulang dan persyaratan yang terus bertambah, mulai dari P10 hingga kini P4.
"Rasanya bekerja sudah berat, ditambah beban pikiran berat, tambah beban dari rumah berat, tambah dengan beban syarat MCU yang membuat penyakit bertambah," ujar Mulia kepada Wartawan, Sabtu (15/03/2025).
Ia juga menyoroti syarat obesitas badan yang menjadi penghalang untuk diterima bekerja, baik di bidang keamanan maupun lapangan. Selain itu, tensi tinggi, tensi rendah, dan kolesterol juga menjadi alasan penolakan kerja.
"Tentunya, menurut kami hal ini sudah sangat kelewatan. Jadi terkadang banyak masyarakat ini yang memang memiliki penyakit bawaan, misal seperti keturunan darah tinggi, ataupun obesitas, tentu ada penyakit ini yang merupakan bawaan dari gen orang tua, namun hal ini tidak ada keringanan dari pihak Perusahaan Sub Kontraktor PT PHR," jelasnya.
Mulia merasa miris dengan banyaknya pekerja yang diberhentikan karena alasan penyakit tersebut, padahal usia mereka masih layak bekerja. Ia juga menyayangkan kewajiban MCU dan pemeriksaan treadmill jantung setiap tiga atau enam bulan sekali yang harus dibiayai sendiri oleh pekerja.
"Sudahlah setiap MCU dan pemeriksaan treadmill jantung itu menggunakan dana yang cukup besar, tapi ujung-ujungnya gara-gara ada penyakit seperti obesitas ataupun darah tinggi akhirnya sejumlah pekerja dirumahkan dengan alasan tersebut. Padahal, usai mereka masih layak bekerja, akhirnya dirumahkan karna hal itu," ungkapnya.
Dengan kondisi ini, Pemuda Pancasila Minas menduga ada proyek terselubung antara perusahaan dan pihak medis terkait MCU. Mereka mengajak organisasi, masyarakat, pekerja, dan tokoh masyarakat untuk berdiskusi mencari solusi.
"Jadi, dengan adanya hal ini kami menduga MCU ini menjadi seperti proyek terselubung jadinya yang dilakukan oleh pihak perusahaan dan pihak medis," kata Mulia.
Pemuda Pancasila Minas mengajak semua pihak terkait untuk duduk bersama dan mendiskusikan masalah ini. Mereka berharap diskusi tersebut dapat menghasilkan solusi untuk kelanjutan pekerjaan di perusahaan subkontraktor PT PHR.
"Jadi, dalam hal ini kami ingin menyentuh hati para kawan-kawan yang ada di Kecamatan Minas maupun para tokoh masyarakat dan organisasi untuk kita duduk bersama untuk mendiskusikan hal ini. Sebab kita para pekerja di Minas ini, jangan kan untuk mencari kerja, bahkan yang sudah bekerja pun sudah banyak yang diberhentikan hanya karna hal-hal yang saya sebutkan tadi," pungkas Mulia.***
Laporan : Idris Harahap