Kepala Suku Sakai Sutan Batuah Gotong Royong di Makam Sutan Batuah 1

Ahad, 22 Maret 2020 - 23:18:23 WIB
Share Tweet Google +



BENGKALIS – Kepala Suku Sutan Batuah, Datuk Kuri bin Samin, bergotong-royong bersama anak cucu dan ponakan serta warga ymelakukan pembersihan makam keramat Datuk Antui Sutan Batuah Lidah hitam, Sutan Batuah 1, di Kelurahan Pematang Pudu, Kecamatan Mandau, Minggu (22/03/2020).

 

Kegiatan kerja bakti pembersihan makam tersebut dalam rangka membersihkan makam leluhur, agar terlihat rapi dan bersih dari rumput, selama ini kita tidak mengetahuinya, beliau adalah Bathin Sakai Bathin Sutan Batuah yang termasuk di dalam 13 batin sakai, beliau adalah batin delapan yang berada di Bengkalis.

 

Bahwasanya tambahnya, beliaulah yang mempunyai wilayah di Kecamatan Mandau, dan sebagai warga Duri khususnya Kecamatan Mandau kita harus tau wilayah-wilayah perbatinan di wilayah Sakai ini, sebab kalau bukan kita yang memperkenalkan dan melestarikan budaya lokal tersebut, maka budaya ini akan mati.

 

Termasuk melestarikan budaya batin-batin yang lainnya yang ada di 13 batin sakai, 5 batin di Kabupaten Siak dan 8 batin di Kabupaten Bengkalis.

 

“Termasuk makam-makam batin yang lainnya yang harus kita jaga dan melestarikannya supaya pendatang tahu kalau tempat kita ini bertuan,” kata ALKY yang berstatus mahasiswa di Universitas Islam Riau ini.

 

Sasaran kerja bakti kali ini adalah pembersihan semak, rumput dan sampah di area pemakaman, pembugaran makam yang sudah dimulai dengan menggali pondasi.

 

Datuk batin Sutan Batuah Datuk Kuri bin Samin menyampaikan bahwasanya dari Dinas Pariwisata Kabupaten Bengkalis telah datang ke makam keramat Datuk Sutan Batuah 1.

 

Ia pun berterimakasih karena sudah mau berkunjung berziarah ke makam keramat Datuk Sutan Batuah 1.

 

Ia juga berterimakasih kepada anak cucu dan warga yang telah berpartisipasi dalam kegiatan gotong royong dan pemugaran tersebut.

 

Semoga dengan adanya kegiatan seperti ini, masyarakat akan lebih peduli tentang pentingnya gotong royong dalam menjaga kebersihan lingkungan dan menjaga tradisi lokal adat suku Sakai.

 

“Sebagai bentuk rasa hormat untuk menghargai jasa para leluhur yang telah meninggal dunia,” ucapnya. (Rls)




Tulis KomentarIndex
Berita TerkaitIndex