Photo Ilustrasi

LSM Anti Korupsi Soroti Dugaan Korupsi Dana BOS, Kepala Sekolah Zahar Dipertanyakan!

Rabu, 23 Oktober 2024 - 22:00:13 WIB
Share Tweet Google +

Kampar, Catatanriau.com | Dugaan penyalahgunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMAN 3 Tapung kembali mencuat kepermukaan. Aldi, tim investigasi dari sebuah LSM Anti Korupsi di Kabupaten Kampar, mengungkapkan bahwa mantan Kepala Sekolah SMAN 3 Tapung, Zahar, yang saat ini menjabat Kepala SMAN 5 Pekanbaru, ia diduga tidak transparan dalam mengelola dana BOS selama menjabat pada tahun ajaran 2020-2022 di SMAN 3 Tapung.

Aldi menjelaskan, berdasarkan hasil penelusuran timnya, penggunaan dana BOS sebesar hampir Rp 3 miliar selama kepemimpinan Zahar dinilai tidak sesuai dengan peruntukannya.

Proyek fisik yang dilakukan, seperti perbaikan plafon ruang lobi dan pengecatan dinding, dinilai tidak sebanding dengan jumlah dana yang digelontorkan.

Terlebih lagi, selama masa pandemi COVID-19, ketika pembelajaran dilakukan secara daring, seharusnya dana BOS lebih difokuskan untuk mendukung kegiatan pembelajaran jarak jauh.

"Kami menduga ada penyimpangan dalam penggunaan dana BOS. Proyek fisik yang dilakukan tidak sebanding dengan jumlah dana yang besar," tegas Aldi, kepada Wartawan, Selasa (22/10).

Menanggapi tudingan tersebut, Zahar membantah adanya penyimpangan. Ia mengklaim bahwa seluruh dana BOS telah digunakan sesuai dengan peruntukannya dan telah diaudit oleh pihak terkait.

"Saya sudah merasa benar dan tidak ada masalah selama menjabat sebagai kepala sekolah," tegas Zahar.

Namun, Aldi tidak puas dengan penjelasan Zahar. Ia mendesak pihak aparat penegak hukum dan Kejaksaan Tinggi Riau untuk melakukan audit ulang terhadap penggunaan dana BOS di SMAN 3 Tapung.

"Kami meminta agar dilakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap kebenarannya," ujar Aldi.

Pentingnya Transparansi Penggunaan Dana BOS

Dugaan korupsi dana BOS ini menjadi sorotan karena dana tersebut sangat penting bagi kelangsungan proses belajar mengajar di sekolah. Penggunaan dana BOS yang tidak transparan dapat merugikan siswa dan menghambat peningkatan kualitas pendidikan.(tim).

Editor: Redaksi



Tulis KomentarIndex
Berita TerkaitIndex