Pekanbaru, Catatanriau.com | Sikap Tak Terpuji yang Mengandung Arogansi di Pertontonkan Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Provinsi Riau, Abdul Wahid S.Pd.i M.Si.
Bakal Calon Wakil Gubernur Riau dari PKB itu diketahui telah Menunjukkan Sifat Aslinya, tatkala Pengurus DPW PKB Provinsi Riau Melaporkan Ir H Muhamad Lukman Edy M.Si ke Polda Riau.
Laporan tersebut disampaikan beberapa Pengurus Teras dan Bidang Hukum DPW PKB Provinsi Riau, guna menindaklanjuti Instruksi DPP PKB yang terganggu dengan Sikap dan Pernyataan Tegas dari HM Lukman Edy dihadapan Jajaran PBNU di Jakarta beberapa hari yang lalu.
Mantan Ketua DPW PKB Provinsi Riau sekaligus Mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PKB itu dinilai telah merusak Citra Partai, tatkala menyatakan bahwa tidak adanya Transparansi Keuangan di Masa Kepemimpinan Ketua Umum DPP PKB saat ini.
HM Lukman Edy yang juga dikenal sebagai Tokoh PKB Riau dan pernah beberapa Periode menjabat sebagai Anggota DPR RI itu Justru di Permalukan oleh orang yang Pernah di Besarkannya.
Seperti yang diketahui banyak orang, bahwa dahulu semenjak masa aktif Mahasiswa, Abdul Wahid hanyalah seorang "Gembel" yang Tinggal Menumpang dan Menjaga Kantor Sekretariat PKB, bahkan Ketika Jaya-Jayanya HM Lukman Edy, Abdul Wahid turut menjadi Adik Asuh yang selalu dibina sampai akhirnya Sukses menjadi "Orang".
Tapi apa yang terjadi? Adik Asuh yang sempat jadi Staf dan Supir HM Lukman Edy itu ternyata telah berubah, yang dahulu tak punya apa-apa, bersikap layaknya seperti Kucing Kampung, kini hanya karena Uang dan Jabatan, Kucing Kampung itu berubah menjadi Harimau yang ingin Menerkam Orang Tuanya, Kakak Asuh yang berkontribusi dalam Kesuksesannya sampai saat ini.
Bertempat di Kantor Sekretariat dan Tata Usaha DPD KNPI Provinsi Riau, di Kompleks Pemuda Jalan Thamrin Pekanbaru, Hari ini, Kamis (8/8/2024) Mantan Pimpinan dari Organisasi Sayap Otonom PKB ikut berkomentar.
Mantan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Satu Bangsa (GEMASABA) Kota Pekanbaru hanya katakan, bahwa terhadap Kasus ini Masyarakat Riau harus tahu, seperti apa Model Watak dan Sifat Asli dari para Pejabatnya, apalagi dalam menghadapi Kontestasi Pilkada Serentak di akhir tahun 2024 ini.
Ex Ketua DPC GEMASABA Kota Pekanbaru itu tegaskan, bahwa Pelaporan terhadap HM Lukman Edy benar-benar telah Menyakiti hati Masyarakat.
Anak Jati Riau Kebanggaan Masyarakat itu justru di Permalukan dengan adanya Aksi Asal Bunyi (ASBUN) dari Sekelompok yang menamai dirinya sebagai Pengurus PKB Provinsi Riau.
"Bayangkan saja! Kakanda Lukman Edy itu adalah mantan seorang Menteri, kebanggaan dari Masyarakat Provinsi Riau, Tokoh Sentral dan sangat Penting bagi Keberadaan PKB di Provinsi Riau ini. Jujur saja, yang membuat kami Terkejut, Justru Adik Asuh yang pernah dibesarkannya ikut-ikutan dalam Aksi Pelaporan ke Polisi. Apakah dia tak sadar dengan dirinya sendiri? Bisa seperti saat ini karena siapa? dia itu bukan Aktivis, dia hanya Mahasiswa yang dari dulu suka Cari Aman. Tinggal dan Hidup di Kantor Partai, Jilat sana, Jilat sini, hingga akhirnya Semesta Kasihan sama dia. Mau Nyalon Gubernur Pula, orang seperti ini mau kita pilih? yang tak ingat dengan Jasa dan Kebaikan Kakak Asuhnya sendiri! Wallahuallam Bissawab" tutur Larshen Yunus, seraya meneteskan air matanya.
Ketua DPD KNPI Provinsi Riau itu tegaskan, bahwa pihaknya tidak menyangka akan terjadi seperti ini, walaupun itu informasinya bahagian dari Instruksi DPP PKB, tapi semestinya mereka bisa Lebih Cerdas lagi, kok Seniornya sendiri, orang yang pernah Menghidupinya di Perlakukan seperti ini. di Laporkan ke Polisi atas dasar hal-hal seperti itu! Padahal biasa saja Lho, Benar-Benar Biadab! Manusia tak kenal budi.
Aktivis Anti Korupsi itu pastikan, bahwa pihaknya segera melakukan Sikap yang lebih serius lagi, guna menghadapi Kasus "Malin Kundang" seperti ini.
"Kawan itu sudah masuk 2 periode jabat Anggota DPR RI, tapi apa? coba kalian Jalan-Jalan ke Kampungnya itu, di Kabupaten Indragiri Hilir, benar-benar masih Memprihatinkan. Sumber Daya Alam yang Kaya Raya, begitu banyak Pejabat muncul dari sana, tapi apa? Pembangunan sangat Lesu, Plaza saja ngak ada, apalagi Mall, Ruas Jalan disana kecil dan berlubang, pokoknya sangat Menyedihkan. Kasihan sama Masyarakat disana, hanya dijadikan Komoditas Politik belaka. Padahal begitu banyak yang bisa diberikan. Dana Aspirasi Anggota DPR RI itu Ratusan Milyar Rupiah! tapi yang kelihatan hanya bagi-bagi Beras Bulog, Minyak Makan Kita dan Sembako Ala Kadarnya, pokoknya luar biasa Sandiwara tersebut. Mau sampai kapan Masyarakat diperlakukan seperti itu?" tanya Ketua DPD KNPI Provinsi Riau, Larshen Yunus.
Hingga berita ini diterbitkan, mantan Ketua DPC GEMASABA Kota Pekanbaru itu lagi-lagi menegaskan, bahwa Kasus Pelaporan HM Lukman Edy oleh Pengurus DPW PKB Provinsi Riau ke Polda Riau sama artinya dengan Perkara Malin Kundang.
"Bapak ibu Masyarakat se-Provinsi Riau, wabbilkhusus para Kalangan Pemuda harus tahu, bahwa ada Pejabat kita di Riau ini yang bersikap Layaknya Malin Kundang. Tidak ingat Jasa dan budi baik dari seseorang, sampai akhirnya orang yang telah Membesarkannya di Perlakukan seperti itu, bak pepatah orang-orang tua dulu, Kacang Lupa dengan Kulitnya. Apakah Manusia seperti ini mau kita pilih menjadi Kepala Daerah? yang katanya Muda dan Energik, padahal Nol Besar!!! hanya Omon-Omon saja, Kabupaten INHIL terbukti Lamban kemajuan, konon lagi mau ngurusin Provinsi Riau ini?!?! Wallahuallam Bissawab" akhir Ketua KNPI Riau Larshen Yunus, seraya menutup pernyataan persnya.(Rls).