Cerita Warga Miskin Tinggal di Desa Koto Mesjid Tak Dapat Bansos Hingga Rehab Rumah

Sabtu, 27 Juli 2024 - 21:42:02 WIB
Share Tweet Google +

Xlll Koto Kampar, Catatanriau.com | Sangat di sayangkan pasangan Abat dan Nurita warga Dusun 2 Pancuran Gading RT 006 RW 003 Desa Koto Mesjid Kecamatan Xlll Koto Kampar andai di lihat kehidupannya lumayan memprihatinkan.

Nurita dan Abat mempunyai dua orang anak tinggal disebuah rumah berdinding papan yang berukuran 4x4 dan serba kekurangan, namun sekarang pemerintah Daerah kabupaten Kampar bahkan anggota DPRD perwakilan rakyat belum ada tanda-tanda membantunya untuk mendapatkan perbaikan tempat tinggalnya.

"Belum ada tanda tandanya mendapatkan bantuan memperbaiki rumah dari pemerintah bg, ucap Nurita kepada Wartawan.

Nurita bercerita, tahun tahun sebelumnya rumahnya kerab kali di photo sebagai penerima bantuan rehab rumah bahkan oleh orang desa setempat namun sayangnya hingga saat ini bantuan tersebut tak kunjung jua tiba.

Ibu dari dua anak ini lebih jauh menceritakan, pekerjaan suaminya kesehariannya bekerja serabutan sebagai buruh harian lepas hanya dapat untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari keluarganya.

"Bagai mana kami memperbaiki atap rumah yang sudah bocor, kemudian dinding yang rapuh, dapat rezeki cukup untuk hidup,"ucapnya Sabtu (27/7/24).

Nurita berharap kepada pemerintah daerah kabupaten Kampar hingga Wakil Rakyat mau membantu keluarga dia mengingat kondisi rumah yang saat ini ia tempati sangat memperhatikan patut di perbaiki.

Saat disinggung awak media soal bantuan dari pemerintah desa mau pun pemerintah pusat melalui dinas sosial, Nurita, yang ditemui dikediamannya mengungkapkan, belum pernah mendapatkan Bantuan Sosial (Bansos) baik itu dari Program Keluarga Harapan (PKH).

"Belum pernah mendapatkan bantuan  PKH, kalau BLT DD tahun kemarin ada tahun ini tak ada lagi, ujar Nurita.

Meski Nurita berharap banyak mendapatkan Bansos namun sampai hari ini pemerintah desa tidak kunjung ada meminta identitasnya untuk di daptar sebagai penerima.

"Belum ada pihak desa meminta, padahal keluarga kami ini kategori miskin. Saya tidak tahu kategori orang yang berhak menerima bantuan PKH itu, apakah ditentukan dari pihak desa/kecamatan mekanismenya,"tambahnya.

Selain itu Nurita berharap  mendapatkan bantuan dari BAZNAS Kabupaten Kampar berupa mesin jahit untuk membantu ekonomi keluarganya menjahit di kediamannya. Sayangnya hingga hari ini Nurita belum mendapatkan Rekomendasi dari dinas terkait untuk persyaratan bantuan ke BAZNAS.

(Tim)



Tulis KomentarIndex
Berita TerkaitIndex