Dumai, Catatanriau.com | Sebanyak 57 aliansi Melayu Dumai melakukan Aksi Solidaritas Peduli Rempang dan Galang, aksi ini berlangsung di Jl. aman Bukit Gelanggang Kota Dumai. Senin pagi, (18/09/2023).

Saat ini, 16 kampung tua atau sekitar 17.000 an masyarakat Rempang-Galang menuntut hak tanah adat kepada pemerintah Otorita Batam dan Pusat, dikarenakan mereka akan di relokasi oleh BP Batam, demi pengembangan investasi yaitu pembangunan Rempang Eco City, lokasi pabrik produsen kaca China, Xinyi Glass Holdings Ltd.

Para Pimpinan aliansi melayu Kota Dumai dengan penuh semangat dan secara bergantian selama ±10 menit, menyampaikan orasi dukungan bagi masyarakat Rempang-Galang yaitu Menolak dengan keras penggusuran yang menghapuskan nilai-nilai luhur peradaban 16 kampung tua pulau rempang dan galang yang keberadaanya jauh sebelum kemerdekaan Republik Indonesia serta Menolak investasi yang tidak mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dan berkeadilan serta berwawasan lingkungan di 16 kampung tua melayu Rempang-Galang.

“kami melaksanakan aksi ini sebagai rasa solidaritas kiami sebagai rakyat untuk mencari keadilan dalam memberikan suport dan semangat yang terjadi di Rempang dan Galang, harapannya aksi ini berlangsung dengan damai karena aksi ini dari kebersamaan bukan orang Melayu namun semua suku di Kota Dumai menolak dengan kejadian di Rempang dan Galang.“ ada 57 aliansi/ormas dan 28 paguyuban kesukuan di Dumai hadir nyatakan dukungan bagi saudara kami di Galang-Rempang,” ungkapan beberapa orasi.

Selama orasi, aparat gabungan Polisi, TNI, Satpol PP terlihat berjaga-jaga mengamankan suasana sehingga suasana aman, tertib dan kondusif. (Ryn)