Penandatanganan nota kesepahaman dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di wilayah Kerja (WK) Rokan, di Ruang Pertemuan Rektorat UMRI, Senin (12/6).

Tingkatkan Kualitas SDM Riau, PHR-UMRI Kolaborasi Pembinaan Sekolah Bidang Kimia

Selasa, 13 Juni 2023 - 13:37:06 WIB
Share Tweet Google +

Pekanbaru, Catatanriau.com | 13 Juni 2023. PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) bersama Program Studi (Prodi) Kimia, Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) berkolaborasi dalam program pembinaan sekolah di bidang ilmu kimia. Program Kemitraan antara PHR dan UMRI ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di wilayah Kerja (WK) Rokan, di Ruang Pertemuan Rektorat UMRI, Senin (12/6).

Kesepakatan bersama diwakili Team Manager Laboratorium and Production Chemistry PHR Malauna Hardi dengan Dekan Fakultas MIPA dan Kesehatan UMRI Prasetya yang disaksikan Kepala Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Yanin Kholison, Rektor UMRI Saidul Amin serta Civitas Akademika UMRI.

Corporate Secretary PHR Rudi Ariffianto mengatakan, kegiatan ini merupakan program lanjutan antara PHR dengan Prodi Kimia FMIPA dan Kesehatan UMRI yang telah terlaksana cukup baik pada tahun 2022.

“Pada tahun ini, PHR kembali mendukung kegiatan yang sama dengan tujuan untuk meningkatkan akreditasi serta kualitas sumber daya manusia (SDM) dosen dan mahasiswa,” kata Rudi.

Adapun kegiatan kolaborasi PHR dengan Prodi Kimia FMIPA dan Kesehatan UMRI di tahun 2023 yakni Sertifikasi profesi/keahlian dan pembentukan Tempat Uji Kompetensi (TUK) Laboratorium Nasional, Kolaborasi Riset dan Publikasi Internasional. Begitu pula Pengembangan Sekolah binaan Kimia PHR–UMRI yang berada di wilayah operasi PHR yakni SMKN 2 Pekanbaru, SMKN 2 Dumai, SMKN 1 Mandau dan SMKN 1 Tualang.

“Pendidikan merupakan salah satu kunci utama dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan hal tersebut juga menjadi salah satu tujuan dari pelaksanaan program Tanggung Jawab Sosial  dan Lingkungan (TJSL) PHR WK Rokan khususnya di bidang pendidikan,” ucap Rudi.

Kegiatan pengembangan Sekolah Binaan Kimia ini sekaligus sebagai wujud pengabdian masyarakat perguruan tinggi khususnya Prodi Kimia FMIPA dan Kesehatan UMRI yang bertujuan untuk Mendukung program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, riset dan Teknologi (Kemendikbudristek RI) dan Dinas Pendidikan Riau terkait peningkatan kompetensi guru, peningkatan akreditasi sekolah serta Pengelolaan laboratorium yang lebih baik.

“Sekaligus meningkatan kreatifitas guru dalam memberikan alternatif praktikum yang mendukung capaian kurikulum pembelajaran serta meningkatkan minat pada bidang Kimia,” ujarnya.

Program pengembangan Sekolah Binaan Kimia PHR – UMRI ini diharapkan dapat memberi manfaat kepada 20 orang Guru Kimia dan 550 orang siswa SMK. “Semoga program ini dapat menjadi bagian dari dukungan PHR terhadap peningkatan kualitas SDM Riau yang unggul dan berdaya saing,” tukasnya.

Hal serupa juga dikatakan Dekan Fakultas MIPA dan Kesehatan UMRI Prasetya. Menurutnya, program binaan sekolah selaras dengan Program Kurikulum Merdeka yang dicanangkan oleh Kemendikbudristek RI dan Pemprov Riau yang menginginkan adanya kolabaroasi dunia industri dan perguruan tinggi di bidang pendidikan.

Dalam pelaksanaannya kata Prasetya, pihaknya akan menghadirkan dosen dan praktisi ke sekolah sebagai guru tamu untuk menyampaikan kuliah umum. Melakukan bedah laboraroirum untuk mengetahui fungsi dan manfaat alat-alat laboratorium, kesempatan magang siswa serta kolaborasi riset bersama perguruan tinggi. “Dengan kegiatan ini diharapkan ketertarikan siswa terhadap mata pelajaran sains dapat ditingkatkan,” jelasnya.

Mewakili pihak sekolah, Kepala SMKN 1 Tualang Rozian Elfis mengucapkan terima kasih kepada PHR dan UMRI karena telah menunjuk sekolahnya menjadi salah satu sekolah binaan kimia. Menurutnya, program sekolah binaan PHR-UMRI sangat efektif dalam meningkatkan sumber daya manusia (SDM) siswa maupun guru. “Mudah-mudahan kerja sama ini dapat ditingkatkan. Terima Kasih juga kepada PHR, dimana sebelumnya kami sudah merasakan banyak manfaat dari program PAKEM yang mana sekolah kami juga menjadi bagian dari program tersebut,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Sumbagut Yanin Kholisan menyambut positif program sekolah binaan PHR-UMRI. Menurut Yanin, program tersebut menjadi keberkahan bagi Provinsi Riau, di mana UMRI menjadi mitra stragegis program Corporate Sosial Responsibility (CSR) yang memerlukan implementasi Pentahelix dalam melaksanakan kegiatan.

“SKK Migas pastinya sangat mendukung, kegiatan-kegiatan seperti ini terus kita dorong. Semoga kemaslahatan dari industri hulu migas menyebar luas kemasyarakatan. Pastinya dengan dukungan banyak pihak generasi muda Riau akan lebih maju dan siap menantang masa depan. Kami berharap kegiatan ini menjadi salah satu bentuk kerja sama memberikan kemaslahatan bagi kita bersama,” katanya.

Rektor UMRI Saidul Amin mengaku sangat mendukung penuh program sekolah binaan antara PHR dan UMRI. “Terima kasih kepada PHR, SKK Migas dan pihak sekolah atas kerja samanya. Apapun itu yang kita lakukan demi kecerdasan anak bangsa untuk ke depannya,” ucapnya.

Selain program sekolah binaan, PHR dan Fakultas MIPA dan Kesehatan UMRI turut dilibatkan dalam program konservasi gajah Sumatra bersama Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, pengembangan ekoriparian di Kampus UMRI, pengembangan Bank Sampah  dan Program Kampung Iklim (Proklim).

*# # # # # #*

*TENTANG PHR WK ROKAN*

PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) merupakan salah satu anak perusahaan Pertamina yang bergerak dalam bidang usaha hulu minyak dan gas bumi di bawah Subholding Upstream, PT Pertamina Hulu Energi (PHE). PHR berdiri sejak 20 Desember 2018. Pertamina mendapatkan amanah dari Pemerintah Indonesia untuk mengelola Wilayah Kerja Rokan sejak 9 Agustus 2021.

Pertamina menugaskan PHR untuk melakukan proses alih kelola dari operator sebelumnya. Proses transisi berjalan selamat, lancar dan andal. PHR melanjutkan pengelolaan WK Rokan selama 20 tahun, mulai 9 Agustus 2021 hingga 8 Agustus 2041.

Daerah operasi WK Rokan seluas sekitar 6.200 km2 berada di 7 kabupaten/kota di Provinsi Riau. Terdapat 80 lapangan aktif dengan 11.300 sumur dan 35 stasiun pengumpul (gathering stations). WK Rokan memproduksi seperempat minyak mentah nasional atau sepertiga produksi pertamina.

Selain memproduksi minyak dan gas bagi negara, PHR mengelola program tanggung jawab sosial dan lingkungan dengan fokus di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi masyarakat dan lingkungan.***

Laporan : Idris Harahap 



Tulis KomentarIndex
Berita TerkaitIndex