INHIL, CATATANRIAU.COM | KIPRAH dan perjalanannya sebagai Ketua PW Gerakan Pemuda Ansor Riau dua periode cukup membuktikan darah NU anak muda kelahiran Ngawi Jawa Timur 40 tahun silam itu. Namanya Purwaji, banteng nya NU, pengawal para kyai dan NU di bumi Melayu yang masuk ke kancah politik 2024 lewat partai PDI Perjuangan.

Purwaji adalah cermin kader militan. Perjuangannya mengibarkan panji panji NU di bumi Melayu pernah viral karena peristiwa KIRAB SATU NEGERI dimana Purwaji dan kader Ansor Riau diusir kelompok FPI di Lembaga Adat Melayu Riau dan penolakan disertai aksi kekerasan di Siak, Bengkalis dan Kepulauan Meranti.

Keteguhan sikap dan kesabaran Purwaji akhirnya membuahkan hasil. Di tahun 2021, Purwaji menjadi Ketua PW Ansor se Indonesia yang paling cepat membangun kantor GP Ansor yang disebut Rumah Toleransi Ansor Riau senilai 1.3 Miliar.

Gedung 3 lantai itu menjadi wujud komitmen GP Ansor Riau menjaga toleransi dan keberagaman di bumi Melayu Riau.

Bukan itu saja, dibawah kepemimpinan Purwaji di Ansor Riau, organisasi badan otonomnya NU ini menjelma menjadi organisasi yang diperhitungkan. Kader Ansor Banser di Riau mencapai lebih dari 10 ribu kader tersebar di 12 kabupaten dan kota.

Keputusan Purwaji masuk ke PDI Perjuangan itu memang terbilang mengejutkan banyak pihak dan menjadi pemberitaan di media masaa online di Pekanbaru, Riau. Pasalnya 17 tahun sebelum masuk PDIP, Purwaji adalah politisi muda PKB dan pernah menjadi ketua DPC dan Ketua DPW PKB Riau.

Menurut Purwaji, langkahnya masuk PDIP adalah bukti loyalitasnya kepada Ketua Umum GP Ansor dan demi menjaga marwah dan semangat perjuangan para kader muda NU yang aspirasinya ingin diperjuangkan di Senayan.

Sambil bercanda, Purwaji mengatakan bahwa dirinya sebenarnya tetap di PKB alias Partai Kandang Banteng..PDIP adalah rumah perjuangan baru, semangat baru untuk menjaga INDONESIA.

"Saya menjelma menjadi bantengnya NU yang akan menjaga aspirasi warga NU,  kader muda NU di PDI Perjuangan dan akan semakin lantang memekikkan nasionalisme, kepentingan wong cilik di bawah komando Ibu Ketua Umum Megawati Soekarno Putri," tegasnya.**

Laporan : Safrudin