SIAK, CATATANRIAU.com | Kapolsek Minas Kompol Sawaluddin Pane SH, ia menghadiri secara langsung kegiatan Sosialisasi normalisasi aliran sungai Minas dari GS 3, sepanjang 4,2 kilometer dari pihak PT Pertamina Hulu Rokan (PT PHR), kepada Masyarakat Kampung Minas Barat, Kecamatan Minas, Kabupaten Siak, Riau, Senin (16/01/2023) sekira pukul 09.30 WIB.

Hadir dalam giat itu, Penghulu Minas Barat, AYANG BAHARI, Panit Intel Polsek Minas IPDA ANDI ANIS, Tim dari Pertamina Hulu Rokan (PHR) yang dipimpin BENNY, TARMIZI dan ALAM ILAHI selaku Tokoh Masyarakat, Babhinkamtibmas Polsek Minas BRIPKA I. KATAREN, Babinsa Kopda H. HUTAGALUNG Dan seluruh RT di Kampung Minas Barat.

Dalam hal ini masyarakat melalui Ramli SH selaku kasi trantib Kecamatan Minas, ia menyampaikan dengan adanya pengerukan terhadap aliran Sungai mengakibatkan adanya air yang keruh dan tidak bisa digunakan lagi dalam kebutuhan sehari hari.

"Apa yang akan dilakukan oleh PT PHR untuk menanggulangi keadaan air yang tidak bisa digunakan selama proses pengerukan dan selama pengerukan agar melibatkan seluruh aspek keamanan seperti melibatkan Babinsa dan Bhabinkamtibmas serta Polsek Minas sebagai keamanan," kata Ramli SH.

Dalam hal ini Kapolsek Minas Kompol Sawaluddin Pane SH menyampaikan dalam arahannya bahwa harus ada sosialisasi kepada masyarakat untuk menghindari Konflik antara PT PHR dan masyarakat akibat dari dampak normalisasi sungai oleh PT. PHR.
 

"Harus melibatkan Babhinkamtibmas dan Babinsa untuk menghindari konflik kepada masyarakat," imbuh Kapolsek.

Dalam kegiatan tersebut terjadi tukar perdebatan pro kontra yang cukup alot, ada yang setuju dengan syarat seluruh aliran sungai yang dibersihkan dan juga yang menolak sama sekali mengingat dampak buruk yang akan ditimbulkan nantinya dari normalisasi sungai tersebut.

Menanggapi hal itu,  pihak PT  Pertamina Hulu Rokan dalam pengerjaan normalisasi sungai oleh BENI IBRAHIM humas PT. PERTAMINA HULU ROKAN Minas ia menjelaskan bahwa tujuan Normalisasi Sungai Minas tersebut agar melancarkan aliran sungai jadi harus dibersihkan dan ruang lingkup pembersihan adalah membersihkan rumput dan kayu-kayu yang menyumbat.

"Rencana pembersihan akan menggunakan escavator, Pihak PT PHR membuat lapisan ploting boom dengan memberikan ijuk. PHR sebenarnya tidak ada hubungannya dengan pembersihan seluruh aliran sungai, tetapi PHR melakukan pembersihan sepanjang 4,2 KM untuk mempersiapkan pemeriksaan dari KLHK." Kata Benny.

Adapun untuk permasalahan tanaman yang akan terkena dampak normalisasi kata Benny hal itu akan diganti rugi sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah.

"Pihak PHR akan mempertimbangkan untuk membuat air bersih untuk masyarakat yang ada dialiran sungai dengan cara membuat sumur bor," imbuhnya.

Dalam hal ini pihak PT. Pertamina Hulu Rokan akan mempertimbangkan seluruh aspirasi masyarakat Minas Barat terkait tentang dampak yang akan ditimbulkan akibat Normalisasi pelebaran sungai Minas dan akan disampaikan pada rapat berikutnya.rls

Laporan : Idris Harahap